Thursday, December 27, 2012

ﺩﻳﺐ ﻳﻦ ارابيق

Banyak yang tak percaya kalo Dee bisa baca tulis arab gundul. Kesempatan belajar ini terbuka ketika Dee masih duduk di bangku SD dan SLTP. Kita memiliki mata pelajaran wajib Arab Melayu yang dikenal sebagai Arab gundul.

Pada kesempatan itu, Dee juga pernah belajar membaca Al-Quran walaupun ga sampai Qatham. Whatever people said when that time, I just want to get great mark in Arab Melayu untuk tetap juara kelas. Kalo satu nilai jelek, kan bubye deh juara kelas yang dulu masih nepotisme gegara anak guru, apalagi yang wali kelas itu gurunya sendiri atau saudaraan. Tsk.... *sekarang masih ga sih?

Tidak dinyana, ternyata skill itu sekarang terpakai juga. Bekerja di salah satu perusahaan internasional yang berpusat di negara timur tengah, membawa saya menginjakkan kaki di Timur Tengah. Hufff... Bahasa Arab deh semuanya... Woooohooo... Untungnya, aku bisa baca tulis Arab.. Hohoho...

Walaupun tidak bisa untuk conversation, tapi pengen... dimana sih biar bisa belajaaaar????! Biar aku tidak dibohong-bohongi sama orang Arab tersebut, dan siapa tahu jadi bisa go International! Wooohooo kayak ceceh Agnez Monica gitu deh.... *dzig...

Karena tidak pernah disangka seorang Cina kayak saya bisa baca tulis Arab, saya cepat terkenal buahahhaa.... Yeah,... Aku suka jadi popular.. *jadi model di popular magazine?!


Kalau diberikan kesempatan untuk Go International, tentu harus siapkan nama yang komersil, seperti duta GoInternational Indonesia, Agnes Monica, menjadi AgnezMo. Nah, kalo awak sih namanya udak komersil, Eddy Lee atau Dee Lee, sudah pasti laku terjual, secara surname aka marga sudah sodaraan dengan Bruce Lee dan Jet Lee, cuma hoki aja yang membedakan.

Anyway, Dee selalu bermimpi untuk going abroad mengejar cita dan mimpi, menjadi pribadi yang satu. Indonesia.

Dee, 5cm

Nonton kali ini dipersembahkan oleh Jakarta yang hujan lebat selama 3 jam dan menyebabkan banjir diluar perkiraan sehingga gagal libur ke Dieng (lagi).

Kalau ada spoiler sana sini di tulisan kali ini, memang kayaknya di sengaja, jadi jangan lanjutkan dibaca kalo tidak mau spoiler. Tulisan ini ditulis oleh seseorang yang belum pernah baca buku 5cm, jadi yah harap maklum :p



Mengapa nonton film 5cm?
Karena tidak jadi naik gunung, nonton film orang naik gunung jadi juga lah.

Suka tidak dengan film ini?
Oke sih sinematografinya, kalo akting dan dialog-nya sih... Tsk Tsk Tsk...

Siapa cast favorit di film ini?
Igor Saykoji, nonton aja kalo tidak percaya. Aktingnya simple tapi paling nampol, apalagi endorse Indomie mulu, ga heran tuh badan gendut melulu

Siapa cast yang menurut kamu ngak layak di film ini?
Fedy Nuril pastinya, akting datar, letoy banget sepanjang di film.
Denny Sumargo, itu akting yah?? Oooohhh....

Yang paling berkesan di film 5cm?
View dari puncak Mahameru, wooooiiii gw harusnya naik ke Dieng, lihat view begitu jugaaaak tahuuuu!

Yang paling disukai di film 5cm?
Yah cinematografi yang epik aja sih, selain itu yah..... Setidaknya ngasih view gw ke naik gunung, walaupun gw ga jadi ke Dieng :| 

Nilai minus di film 5cm?
Waaah,, Anda salah bertanya.. Banyak niiih..
- Nasionalisme klise.... Meeeeh... Tak tergugah dengan dialog/pidato seperti itu.. Meeeeeh...
- Masa orang sekaya Arial di film tersebut naik kereta ekonomi seharian ke Malang??? Helloooooo???
- Akting yang ermmmm.... Ooohhh...
- Naik gunung boleh kali rambutnya diikat, masa ke puncak Mahameru perlengkapan segitu doang?
- Batu-batu nya boleh kali dibuat lebih alami, masa batu dari gunung BULAT BULAT
- Sepengalaman saya naik gunung, tidak boleh loh naik tanpa adanya tour guide lokal, berbahaya, karena film ini untuk dipertontonkan, ini nilai minus yang sangat fatal, menunjukkan naik gunung di Indonesia itu tidak aman
- Sepengalaman saya juga, orang naik gunung itu pasti saling bantu membantu, walaupun ga kenal satu sama lain, pasti dibantu. Nah ini, udah ada yang hampir mati, luka-luka, ga ada yang bantuin sama SEKALI?! Heloooooow??! Bukan kah ini menunjukkan orang Indonesia tidak ada rasa empati sama sekali? Sampai ke puncak, bergerombolan orang, ada kali 50 orang, tapi masa ada yang hampir mati ga ada yang nolongin. Indonesia? No?
- Pidato yang cheesy yang buat gw tidak makin cinta sama warga negara Indonesia
- Indonesia punya segalanya, tidak perlu ke luar negeri????! Ciiih..... Katak dalam tempurung kalo begitu..

Udahan yah.. Sekian.. Buat yang suka sekali sama film ini, maaf-maaf aja kalau tulisan ini MENYEBALKAN. Gw suka banget kok sinematografi film ini, JEMPOL. By the way, selamat yah buat 5cm yang penontonnya sangat banyak! Semoga perfilman Indonesia makin sukses yaaah....

Sunday, November 18, 2012

Solo, Couple or Group Tour?

Akhir-akhir ini dunia traveling Indonesia semakin mewabah seperti cendawan di musim hujan, seperti jerawat yang bermunculan kalo makan kacang/kuning telur. Mulai dari jalan-jalan apa backpacker ataupun jadi tourist ala-ala sosialita atau bokek sok tourist. Mulai dari cuma sekedar penghilang stress, jenguk teman, shopping hingga untuk misi keimanan. Apapun itu, bukan itu yang akan dibahas kali ini.

Bepergian sendiri mungkin menjadi suatu masalah bagi sebagian orang. Bagaimana kalo nyasar, bagaimana kalo kecopetan, bagaimana kalo kekurangan uang, bagaimana kalo ketipu, dan banyak lagi bagaimana-bagaimana lainnya. Kalo diterusin sih yah tidak jadi menulis lah itu namanya =3 Banyak juga yang lebih suka bepergian sendirian, karena merasa lebih bebas, tidak usah menerima cerewetan teman, atau menyesuaikan dengan orang lain. Jadi stand alone, mau kemana aja seterah hati, tidak perlu mendengarkan pendapat orang lain. Kesepian? Ah.. Tidak perlu ditakutkan, punya account social media, itu bisa dimanfaatkan dengan baik, jadi jangan sok-sokan tidak mau kenalan sama orang di social media. Ada yang nge-add, kalo cantik/cakep yah approve aja, ga rugi toh, toh bikin account-nya gratis. =3

Kenalan di luar kota atau luar negeri itu bisa dijadikan sebagai aset, entah itu aset numpang, nanya destinasi favorit, nanya jalan, syukur-syukur kadang dapat free lunch atau dinner. Jadi aset toh? Takut dibohongin? Yah resiko! Kalo takut terus yah mending di rumah aja tidak perlu jalan-kalan, baca blog ini, tunggu kelanjutan ceritanya x) Takut nyasar? Ah itu udah biasa, di Jakarta pernah nyasar toh? Nyasar di kota orang, negera orang? Dari situ dapat kenalan baru, ketemu orang lokal, bertanya dan berinteraksi, toh rame-rame juga bisa nyasar, apalagi sendiri! Tapi jangan takut, kalo nyasar yah "Malu bertanya mari kita jalan-jalan, sudah capek tinggal naik taxi". (Note : Semoga kemampuan dompet Anda memadai).

Dee'eng



Nah kalo bepergian berdua, asiknya sama pacar, suami/istri, atau sahabat terdekat kan yah? Berdua dengan orang yang kurang akrab sepertinya kurang lazim. Tapi tidak bisa dipungkiri, pasti ada masa perbedaan pendapat bila bepergian berdua, yang tidak mungkin terjadi bila bepergian sendiri. Kelebihan bepergian berdua tentunya bisa sharing cost terutama untuk kamar hotel, tentu saja lebih hemat. Untuk urusan makan jadinya punya menu yang lebih beragam dengan saling sharing. Punya teman ngobrol selama dalam perjalanan, tidak kelihatan seperti orang ling-lung. Punya teman yang bisa dimintai pendapat bila dapat keadaan mentok, bingung mau kemana lagi, tentu saja kalo nyasar berdua lebih asyik dibandingkan nyasar sendiri. Ada tempat untuk minjam uang bila dalam keadaan terdesak, ada yang mengingatkan bila terjadi hal yang tidak diinginkan.

Bepergian dengan orang lain tentu saja tidak segampang bepergian sendiri. Kalo berdua tentu saja kita harus memiliki tingkat toleransi yang lebih baik, dan memiliki nilai toleran yang relatif sama. Waktu mandi, kecepatan berjalan, minat, hobby, dan kesenangan berfoto yang relatif sama. Kalo tidak, yah mood liburan Anda taruhannya. Kalo memiliki keinginan yang berbeda, mungkin berpisah sejenak merupakan pilihan yang tepat, dan bertemu lagi setelah keinginan masing-masing tercapai, tentu saja set time dan TEPATI.

Merlion Hotel


Bepergian dalam small group (max. 4 orang), mungkin menjadi pilihan yang paling baik bagi sebagian orang. Disamping punya teman ngobrol, dan berbagi ide yang lebih banyak, expense selama traveling pun dapat ditekan seminimal mungkin. Mostly, paket berempat lebih hemat dibandingkan paket sendiri atau berdua. Hemat kamar hotel, hemat paket tour, makan dan tentu saja berempat paling pas untuk berbagai naik taxi. Tapi tentu saja, dengan berempat, konflik semakin mudah terjadi, ketidaksaman keinginan, expektasi yang berbeda-beda, dan kondisi keuangan juga sangat berpengaruh tentunya.

Double-date mungkin yang paling asyik, sharing cost tetapi memisahkan diri saat ingin berdua, nothing to lose. Tetapi jalan-jalan bareng teman sekolah, kuliah atau kerja terkadang menarik. Menggabungkan berbagai keinginan dan karakter, menjadi petualangan yang menyenangkan atau menyedihkan. Semua akan menjadi pengalaman hidup yang berharga bagi kita semua. Kalo untuk Dee pribadi, paling pas itu berempat, hemat biaya dan keinginan masih bisa didiskusikan dengan baik.

Dieng


Bagaimana dengan traveling in group? Traveling dalam jumlah lebih dari 10 orang peserta mungkin terdengar menyenangkan, apalagi bersama teman-teman dekat. Tetapi, bisa juga menjadi malapetaka bila tidak di-organize dengan baik. Lebih banyak kepala, banyak pula keinginan, untuk mem-provide semuanya diperlukan kesabaran dan strategi yang baik, serta toleransi yang lebih tinggi.

Terkadang, kebanyakan orang merasa traveling bersama group besar itu suatu hal yang menyebalkan. Tetapi mereka tidak sadar, dirinya sendiri yang merusak mood group tersebut. Dimana teman-temannya bisa bergembira menikmati perjalanan, dia sendiri dengan 'ego'-nya merasa orang lain telah merusak rencana perjalanannya.

Pulau Harapan


Tentu saja perjalanan dalam group akan jauh lebih murah dibandingan sendiri, berdua ataupun berempat. Paket diskon tentu saja lebih besar dibandingkan yang lain. Kenyamanan juga pasti menjadi hal yang paling diutamakan, apalagi bila traveling bersama keluarga besar.

Apapun pilihanmu di dunia travelling, bersahabat dengan alam adalah hal yang paling utama. Menghargai warga lokal, antar traveler tanpa saling menyikut. Enjoy setiap detik yang Anda miliki untuk membuka pengetahuan kita tentang tempat-tempat yang baru.

Kalau ada destinasi baru yang seru-seru, ajak-ajak Dee yah, kalo punya waktu, aku mau ikutan!
By the way liburan natal 2012 ini, rencana mau ke Dieng lagi, kalo mau ikutan, segera kabarin!!!

Dee, Wreck-It Ralph

Disclaimer : Bila ada spoiler bukan salah Anda yang membaca, salahkan saja saya yang menulis.

Wreck-It, Raplh


Hero's Duty

Sugar Rush


Fix It Felix Jr.


Wita : PING! PING! Mau nonton ga?

Dee : Nonton apa dan dimana?

Wita : WreckIt Ralph, di Blitz.

Dee : Boleh

Beberapa menit kemudian

Wita : PING! Dah beli, adanya jam 7.

Dee : (lihat jam) 18:40, matilah! You kill me, belom mandi!

Wita : Ga usah mandi, datang aja


Yeah.. benar.. Malam minggu, ke bioskop, nonton film, belom mandi :))
Baaah... Kalo filmnya jelek, awas ye.. udah bela-belain ke mall ngak mandi, ngak siap-siap. Turun deh pasaran...


Ralph, Wrecker


Dan tiba di Blitz Central Park Mall, tentu saja pukul 19:10, film sudah mulai, ketinggalan pre-dialogue, dimana semua karakter-karakter game pada ngumpul untuk sharing mingguan. Beberapa karakter game menjadi cameo, membangkitkan kenangan masa kecil! Game sederhana, tapi dengan gameplay yang lebih menarik dibandingkan sekarang.

Ralph, sang karakter jahat, bercita-cita bisa menjadi seorang pahlawan. Dia bosan dengan karakternya yang mendapat peran jahat di game, dia ingin menjadi pahlawan, dan semuanya orang suka padanya. Mendapatkan medali di akhir permainan, dia ingin membuktikan bahwa dia juga bisa menjadi seorang pahlawan seperti karakter yang lain. Petualangan pun dimulai...

Udah deh..., ngak mau cerita plot filmnya, yang menarik di film ini adalah membangkitkan kenangan ding dong atau video game. Untuk anak tahun 90an, mungkin agak sulit menerima film ini, apalagi untuk anak kecil atau abg sekarang, film animasi ini sepertinya kurang menarik.

Caemo-cameo karakter dari Street Fighter, Sonic, Mario, Pacman, etc... Anak 80-an mana yang tidak pernah main game ini? Kalo ngak main, SUNGGUH TERLALU, lebih terlalu dibandingkan Rhoma Irama jadi presiden Indonesia tahun 2014.

Sejak kecil, Dee punya imajinasi, apa yang dilakukan oleh karakter-karakter di game bila kita tidak memainkannya, atau bila game center telah tutup. Gambaran yang terlihat jelas dari dulu adalah mereka akan berkumpul di suatu tempat, bersama, beristirahat guna mengisi kekosongan dan melepaskan lelah setelah bekerja seharian. Imajinasi liarku menjadi kenyataan di film ini! Persis seperti yang diharapkan.

Tidak lupa juga soal karakter yang bisa berpindah tempat, karakter yang unavailable pada hari-hari tertentu karena belum balik lagi ketika game center dioperasikan. Hufff... Imajinasi terlalu liar ini NYATA! Kyaaaaa....

Tidak lupa soal virus, karakter yang tidak kembali karena mati di game lain, dan tidak bisa kembali laig.. Ooooh No.. film ini benar-benar telah ada di pikiran dari dahulu, dan akhirnya tertuang dalam Wreck-It Ralph.. Kenangan masa kecil, dan flashback memory, mengakhiri malam minggu setelah hari yang sibuk semingguan ini!



Vanellope & Ralph

Vanellope Von Schweetz

Yang belom nonton, BURUAN ke bioskop! One of the best movie this year!
Tapi kayaknya film ini tidak akan bertahan lama :'(

Saturday, November 3, 2012

Dee, Alon-alon asal kelakon

Percakapan dengan salah satu orang teman sekampung

T1 : "Eh lo lagi dimana?"

Me : "Doha"

T1 : "What???! Kok bisa. hebat looo!"

Me : "Ermm... Disuruh kantor, training disini, seminggu doang kok"

T1 : "Lo pernah kepikiran ga sih, anak kampung kecil kita, bisa dikirim sampai keluar negri, apalagi ke Timur Tengah, kereeen looo!"

Me : "Biasa aja, kan banyak orang kampung kita yang tinggal di luar negri juga"

T1 : "Tapi lo yang pertama kali ke Timur Tengah, apalagi chinese, siapa coba yang ke Timur Tengah?"

Me : "Iya juga sih, tapi kan biasa aja".


Percakapan dengan teman sekampung lainnya

T2 : "Katanya kau ke Doha?"

Me : "Iya di Doha, sekarang masih disini, cape.."

T2 : "Kok bisa??! Keren banget kau sampai dikirim ke luar negri kerjanya, stay disana?"

Me : "Tak lah, cuma bentar aja, seminggu doang disini"

T2 : "Oh, kirain juga jadi TKI disana"

Me : "Mau sih kalo bisa jadi TKI professional disini"

T2 : "Kok bisa sih kau jadi pembantu sekarang? Keren sih jadi pembantu sampai ke Doha"

Me : "Gapapa lah, yang penting bisa nyari duit sendiri"


Next conversation

T3 : "Eh itu foto dimana? Kayaknya bukan di Indo, lagi dimana?"

Me : "Di Doha"

T3 : "Doha dimana?"

Me : "Doha, Qatar, Timur Tengah"

T3 : "Hah??! Kok bisa kesana?"

Me : "Training kerjaan, seminggu doang"

T3 : "What? Keren banget kau training sampai ke Doha, hebattt! Fotooo!"

Me : "Ga bawa kamera, berat, tak ada yang fotoin juga, kemana-mana sendiri"

T3 : "Yang penting foto! Tak ada kau lebih bagus! Hahahaa.. Mama/papa kau tahu kau di sana?"

Me : "Tahu kok, sebelum pergi aku dah kasih tahu"

T3 : "Kok cc kau tidak cerita-cerita yah?"

Me : "Buat apa diceritain, kan ke Doha doang"

T3 : "Kalo di kampung kan harus digosipin, ada anak Ah*** dibayarin keluar negri ama kantornya, keren!"

Me : "Training doang, gaji tetep kecil mah tak ada keren-kerennya"

T3 : "Orang kampung kan hobby gosip, hebat lho bisa dikirim sampai ke luar negri"

Me : "Whatever, mendingan orang kampung tak usah tahu, daripada digosipin bumbu macam-macam"

T3 : "Gapapa, lo harus bangga, keren kerja sampai dikirim ke luar negri"

Me : "Palingan dikasih bumbu, kerja jadi TKI di Timur Tengah, mending orang tak usah tahu"



Perjalananku ke Doha memang agak mendadak, walaupun sebenarnya sudah di-arrange dan beberapa kali digagalkan oleh visa. Pamit hanya dengan keluarga dan teman-teman dekat di Jakarta. Orang lain? Ngapain juga dikasih tahu :))

Banyak yang ga percaya, banyak juga yang mencibir, ataupun senang dengan kepergianku ke Doha. Whatever.. Respon dari setiap orang, pasti berbeda, tidak ada yang bisa memaksakan apa yang dinginkan. Tetapi berusahalah untuk berpikir positif, melihat sesuatu dari sisi yang baiknya terlebih dahulu.

Cibiran-cibiran di BBM, membuat saya merenung... Sebenarnya tidak pernah terlintas dalam pikiran untuk menginjakkan kaki di tanah Middle East.. Tidak pernah dimasukkan dalam list place to go.. Semuanya tidak pernah terplanning, dan tidak pernah deserve untuk mendapatkan fasilitas oke dari perusahaan. Just let it go with the flow..

Seorang anak desa, dari daerah terpencil, yang belum tersentuh oleh perkembangan zaman. Seorang anak asli daerah, yang sekarang masih belum di aspal, berhasil ke negara ber-GDP terbesar di dunia. Yeah, akhirnya aku berhasil go  middle east.. Maybe orang kampung pertama yang nyampe di Qatar :))

Dear readers, jangan terlalu ngotot, bekerjalan sebaik mungkin, suatu saat keberuntungan juga akan datang kepada Anda. Work smart, play hard.

Sunday, October 21, 2012

Dee, Vietnam Camp, Pulau Galang

Ngra Trang Grave

Vietnam Camp Museum

Museum

Vietnam Camp

Vietnam Camp, Pulau Galang

Vietnam Camp Museum

Vietnam Camp

Galang Camp

Galang Camp Museum

The boat

Vietnam in Batam

Galang Camp

Tuesday, October 16, 2012

Dee, Karena Nila Setitik - Rusak Susu Sebelanga

16 Oktober 2012, Oryx Rotana Hotel, Doha. Hari ini bangun agak telat, jam 6 baru kebangun, padahal biasanya jam 4an udah bangun, enggak tahu kenapa hari ini berapa cape banget. Beres-beres mandi, kemudian sarapan lah pukul 7 AM. Kelar sarapan 7:45, saatnya perjuangan nyari taxi! Iya, di hotel ini susah banget dapat taxi-nya...

Tunggu punya tunggu, lihat orang-orang dijemput, rasanya asik banget, aku juga mau.. Tapi sedihnya ngak ada yang jemput, ya udah sih terima nasib aja, jangan suka meratap :))

5 menit, satu pun taxi ga ada yang lewat.. Ah tunggu lagi lah bentar..

10 menit... Karwa ga muncul juga batang hidungnya..

15 menit.. Lah kok ga ada yang masuk ke hotel..

20 menit.. Makin banyak yang antri taxinya, belum ada yang datang juga..

25 menit... Lah ini gw udah telat.. gimana ini?? Piyeee???

30 menit... Loooooh masih ga ada taxi juga, aku kan antrian pertama, makin banyak yang nunggu taxi..

33 menit... Taxi datang, siap-siap untuk masuk.. jriiiiiiit! Antrian gw disela ama orang Jepang, iiih ga tahu malu banget sih! Loooh kok ambil antrian gw ga pake minta izin!! Gw kan udah telaaaat!!!!!! Grr.. Ini 30 menit baru ada taxi, masa gw harus make limo lagi???!!

Grrrrr....! kesel tingkat panasnya Doha deh...
Tiba-tiba ada mobil lewat, ya udah sih, taxi gelap, naik aja, lebih mahal sih, Qar 20 sekali jalan, tapi dibandingkan nunggu taxi ga datang-datang lagi, kan ngeselin...

Akhirnya dapat mobil juga yang nganterin ke kantor.. QAR 20, mahal sih, jaraknya deket gini, tapi yah udahlah..

Orang Jepang itu ngeselin bener deh, pengen gw taboook! Mulai dari sekarang, tidak ada lagi anggapan kalo orang Jepang itu selalu sopan dalam mengantri!! Ini ada yang nyela, antrian gw lagi!! Grr....!

POKOKNYA ORANG JEPANG JUGA GA BISA NGANTRI DENGAN BAIK DAN BENAR!!!!

Paradigma Japanese teratur dan tertib hancur sudah! Karena nila setitik, rusak susu sebelanga! Kalo besok ketemu lagi, gw mau bikin perhitungan!!!!

Sunday, October 14, 2012

Dee, working in Sunday

Al Mathaf Tower 8th floor, Doha. First day training in Doha, woke up early, couldn't sleep after 3 AM, my body clock still Jakarta time. Tried to sleep, wash my face, then back to sleep. Hopefully this Sunday will not be too hard for me. Yeah, I'm in Doha, alone, and I'm Indonesian Chinese.

Its very difficult to find Karwa Taxi at hotel, and they didn't know where is Al Mathaf Tower, I was waiting for more than half hours, got 3 taxies driver didn't know where is Al Mathaf. So, I need to use car service from my hotel, which will cost me very expensive, about QAR 60, just for 4.5 km. The good news is my company will pay it later for me. Feel so good :)

Al Mathaf location, is the new place at downtown of Doha. Not yet become popular area, the view is very nice, we can see sea, yatch, boat from our office. Very enjoyable place to work.

Everyone are busy with their work, I come to one person to another, to got some techinical training for our application which applied in QNB Kesawan. Rule number 1, act like innocent, let them telling what they want to share with you, don't force them, and make them like very smart. Just one rule to survive in Qatar. And yeah, I will follow this rule.

My first 3 hours at office, still okay.. Will update later... And no lunch break at QNB Doha... Ciaaao...

Dee, Doha

10 Oktober 2012, akhirnya kabar itu datang juga, setelah visa diberesin, jadwal keberangkatan ke Doha diurus. Perut mulai mules-mules, soalnya bakalan ke Doha sendirian. Setelah berkali kali gagal ke Doha, akhirnya hari itu akan datang juga. Nervous tingkat parah.

11 Oktober 2012, kepala pusing, susah tidur, perut mules, ga fokus, besok malam akan terbang sendirian. Mules!

12 Oktober 2012, hari ini datang juga. Banyak yang bilang aku agak aneh hari ini, tentu saja, nervous ntar malam akan pergi sendirian. Akhirnya tukar dollar, pake uang sendiri. SPPD belum turun coba! kesal!

08:10 PM, taxi datang lebih cepat dari waktunya, yaudah sih langsung ke bandara biar lebih cepat.. udah jalan mau keluar tanjung duren, syal ketinggalan, bisa kedinginan di pesawat, akhirnya balik lagi. Then saatnya berangkat ke bandara. Alhamdulillah walaupun jalanan tersendat, nyampe di bandara pukul 9 PM.

Ternyata counter check-in di Qatar Airways udah panjang banget, antri deeeh.. Sambil ngelihat kelakuan penumpang yang aneh-aneh, deg-deg an lagi, apakah kali ini berhasil untuk check-in, siapa tahu gagal lagi :))

Alhamdulillah kali ini tidak ada hambatan, cuma mbak-nya merasa aneh gitu, tujuan akhir Doha, ga salah? kan yang lain pada transit :))

Boarding pass CGK-DOH

Luggage Claim

Passport Stamp

Perjalanan kali ini 100% disponsorin oleh perusahaan tempat bekerja, jadi pas masuk mau boarding lihat logo perusahaan dimana-mana, rasanya gimana gitu :))

QNB Kesawan @Terminal 2, Soekarno Hatta International Airport

Terbang bersama Qatar Airways, pilotnya cewe loh! Ga nyangka Qatar ga sekonservatif seperti yang dibayangkan! Tapi pramugari-nya agak ga ramah dan kurang helpful yah.. Ga kayak Singapore airlines atau Cathay Pacific yang lebay abis :))

Qatar Airways

Terbangun di tengah malah (5 PM Jakarta time), perjalanan masih 3 jam lebih untuk nyampai di Doha
Flight to Doha

From Jakarta (CGK) to Doha (Doh)

Sekitar pukul 4-an waktu setempat, akhirnya nyampai di Doha, lebih cepat dari jadwal seharusnya. Setelah ambil bagasi, segera mencari Oryx Rotana hotel untuk naik shuttle bus gratis. Finally.. Aku nyampe Doha..

Live tweet kalo dapat wifi yah! Cerita lainnya tunggu kalo sempat!

Friday, October 5, 2012

Dee, Indonesia satu zona waktu, are you ready?

Menurut gosip yang beredar, tanggal 28 Oktober 2012 ini, pemerintah akan menetapkan satu peraturan baru untuk penyatuan waktu seluruh Indonesia. Ini wacana yang sangat serius, tapi terkesan disepelekan saja. Sosialisasinya masih sangat kurang, dan pasti banyak reader yang tidak pernah tahu tanggal penetapan penyatuan zona waktu ini. So, bagaimana pendapat Anda mengenai penyatuan satu zona waktu ini?

Dari Dee pribadi penyatuan zona waktu ini sesungguhnya agak tidak beralasan, kondisi Indonesia yang cukup lebar mengakibatkan Indonesia memiliki 3 zona waktu seperti sekarang. Wacana penyatuan zona waktu ini akan ber-impact ke berbagai bidang kehidupan di Indonesia. Sudahkan kita siap untuk itu? *MARI NGACA*

Perubahan GMT +7 menjadi GMT +8 di Jakarta, akan menjadi issue yang besar bagi Dee. Kenapa? Bayangin aja, waktu Doha yang berbeda 4 jam nanti akan berbeda menjadi 5 jam. Walaupun waktu kerja mereka 8:00 - 14:30, artinya pukul !9:30 masih conference.. Ermm.. Aku mau pulang kakak... Apalagi sebulan ini conference-nya senin-kamis, sehari minimal 2x. Untung jumat di Doha libur, kalo tidak, makin ribet aja dunia persilatan ini.

Pagi-pagi ke kantor pukul 07:15 dengan kondisi langit harusnya 06:15, masih gelap dong yah.. Yang penting ngak macet-macet banget aja sih.. Au ahhh gelaaap...

Semoga penyatuan satu zona waktu ini tidak berdampak lebih baik untuk Indonesia yang katanya untuk menyetarakan dengan pasar global dunia yang mostly +8, jadi kita tidak tertinggal 1 jam dari Hongkong, Singapore, China, Taiwan ataupun Malaysia. Hopefully memang akan lebih baik, bukan mengacaukan sistem perekonomian dan budaya yang telah ada.

Saturday, September 29, 2012

Dee, Jakarta, Love you but hate you too

Tahun ke-7 di Jakarta, sebenarnya sudah masuk ke titik jenuh untuk tetap tinggal di Jakarta. Tapi apa daya, mandat dari orang tua harus ditegakkan, kudu tetap stay di Jakarta. Yaudin, ikutin aja apa kata orang tua. Belu lama ini, pilkada jakarta putaran kedua telah dilakukna, hasilnya sang kotak-kotak memenangkan pertarungan melawan si Kumis, walaupun belum ditetapkan.

Sebelum pilkada, para pemilih kotak-kotak terus menerus berkampanye di media sosial, aaaah makin lama serasa makin menyebalkan, untungnya semuanya telah berakhir. Para pemilih kotak-kotak telah berstigma yang penting bukan kumis. Itu pilihan mereka, dan pilihan itu harus diapresiasi, tapi bukan berarti kotak-kotak juga boleh mencela orang yang memilih kumis, itu pilihan mereka juga. :)

Kampanye tidak membawa kepentingan partai??! hmm... Ini menjadi sorotan utama, 1 hari setelah Quick Count di umumkan, baliho dari partai berlambang garuda sudah eksis dimana-mana, "Pelopor perubahan Jakarta"? What? Apa yang sudah berubah? Ditetapkan saja belum, kerja aja belum kelihatan, sudah sibuk berkoar-koar, dan yakin nanti tidak membawa kepentingan partai?! Para pemilih yang budiman, saatnya Anda untuk bersikap kritis, tuntut pemimpin yang 'katanya' dipilih bersama-sama itu untuk membuat suatu lembaga yang bisa menerima aspirasi dan pengaduan dari Anda. Yang bisa memperkarakan pejabat yang bersamalah, bukan KPK, bukan juga polisi, MA atau sebagainya. Kita perlu suatu lembaga, dimana kita bisa menuntuk pemerintah/pejabat yang tidak melakukan tugas sebagaimana mestinya, sehingga semuanya dikontrol oleh warga Jakarta nantinya.

Contoh jalan yang berlubang, tidak rata, seringkali menyebabkan kecelakaan, bahkan menimbulkan korban jiwa. Sampai saat ini, para pihak yang terkait terkesan cuek, karena mereka tidak mendapatkan sanksi apa-apa akibat kelalaian mereka. Mereka seolah-solah tidak memiliki tanggung jawab terhadap infrastruktur yang seharusnya menjadi tugas mereka.

Harapan untuk Jakarta yang baru bukanlah hal yang salah, semuanya menginginkan perubahan. Tetapi apakah pemimpin yang terpilih sekarang bisa mewujudkan hal-hal yang baru? Yakinkah penyelewengan anggaran tidak terjadi sama sekali? Banyakin berdoa aja kalau ada yang masih percaya.

Ketidakmerataan permbangunan nasional sebenarnya menjadi pokok permasalahan Jakarta. Sentralisasi elit ekonomi di pusat ibukota mengakibatkan daerah tidak berkembang. Silahkan berkunjung ke pulau sumatera, kalimantan, lihat bagaimana timpangnya dan serakahnya orang yang tinggal di pulau Jawa (untuk sulawesi/papua, belum pernah mendarat disana, jadi tidak bisa menjadikan referensi.

Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak, tentunya Jakarta membutuhkan fasilitas yang lebih banyak/baik, investor pun berbondong-bondong berinvestasi di lahan basah yang memberikan banyak keuntungan. Bisnis properti, banking, IT dan hospotality menjadi tonggak utama pertumbuhan Jakarta. Alhasil Jakarta semakin semrawut tak karuan. Macet, banjir, polusi udara menjadi santapan sehari-hari. For Jakarta, stop ngeluh, kita juga berdedikasi menyumbang semua itu, jangan menyalahkan pemerintah saja.

Banyak yang mengeluh kurangnya lahan hijau di Jakarta, pertanyaaannya apakah di rumah Anda sudah disediakan taman? Daerah resapan air? Menanam tumbuh tumbuhan? Kalau belum ada, sekarang saatnya untuk menanam, kalo tidak stop ngeluh.

Pembangunan mall-mall baru menjadi sorotan dan tidak memiliki kawasan hijau. Yang menjadi pertanyaaan, berapa % warga Jakarta yang mengunjungi taman setiap hari? Berapa banyak yang mengunjungi mall? Apakah taman/mall sekarang dipergunakan sebagaimana mestinya? Berapa banyak taman/mall di Jakarta? Berapa biaya maintenancenya? Apakah taman/mall terawat?

In my humble opinion, kita tidak perlu taman kota yang baru, ataupun pembebasan lahan baru untuk taman kota. Kenapa taman yang sudah ada tersebut dipermak sehingga menjadi lebih menarik, dilakukan promosi untuk menarik perhatian warga Jakarta. Bukan taman yang tidak terawat seperti sekarang. Percuma dibuat taman baru, tapi tidak dirawat/di-maintenance dengan baik. Apalagi perilaku mostly warga Jakarta, buang sampah sembarangan, apalagi kalo tidak ada yang melihat/orang yang dikenal di sekitarnya.

Pemimpin yang baru, juga diharapkan memperbaiki kawasan wisata di Jakarta. Komersialisasi daerah tujuan wisata itu perlu, demi penghargaan terhadap budaya/seni yang telah ada. Komersialisasi tidak harus mahal. Wondering, wisata pulau seribu di-komersialisasi seperti di Phuket, kita punya pantai/laut yang bisa menjadi magnet pula.

Atau kawasan pulau seribu dijadikan tempat exclusive, contohnya kawasan perjudian layaknya di Macao. Stop kontrol pemerintah terhadap kehidupan beragama, kita bisa memberlakukan regulasi yang baik dan benar seperti di Singapore/Malaysia. Warga lokal tidak diperkenankan untuk masuk ke kawasan tersebut, atau harus membayar mahal untuk masuk ke wilayah tersebut. Ini fungsi komersialisasi.

Birokrasi menjadi halangan utama, bertele-tele dan sangat merugikan. Wondering, kalau nantinya pemimpin yang baru berani mengubah segalanya, menbuat menjadi lebih simple, terbuka dan tidak banyak uang siluman. Kawasan night club di lokalisasi di satu daerah, tentu saja akan menarik banyak perhatian turis wisatawan lokal/mancanegara.

Untuk masalah macet, tentu saja transportasi umum perlu diperbaiki, semoga bukan hanya menjadi wacana. Metromini/bus yang tidak layak segera diganti. Bahkan kondisi TransJakarta sudah sangat memprihatinkan. Berapa kali terdengar di tahun 2012 ini, bus TransJakarta terbakar. Apakah ada yang dipidanakan? Sama sekali tidak, menyedihkan, kelalaian manusia yang mungkin bisa mengakibatkan korban jiwa, dibiarkan. Apabila telah jatuh korban, baru kelabakan mencari kambing hitam.

Menjadi supir TransJakarta, cukup menyedihkan. Seringkali terdengar, korban tabrakan dengan TransJ meninggal dunia dan yang dipidanakan adalah supir TransJakarta. Aneh... Bukankah pihak yang tertabrak di Jalur Busway yang seharusnya bersalah? Lagi ngapain mereka di Jalur Busway? Bukankah jalur itu hanya diperuntukan untuk TransJakarta? Walaupun terdapat keteledoran supir, tapi mengapa kita tidak melakukan tindakan preventif terlebih dahulu? Please yang biasa masuk jalur busway, segera berubah! Demi perubahan yang sebenarnya.

Untuk macet, bila Anda masih menjadi penyumbang kemacetan, dengan tidak menaati peraturan lalu lintas, menyerobot ketika traffic light merah, lawan arah, masuk ke trotoar, memakai joki, salah masuk jalur dan tidak berkendara dengan baik, lebih baik kita bersama-sama bercermin. Kita juga sebagai penyumbang macet dengan tidak memakai kendaraan umum, apalabila ada kendaraan umum yang nyaman, seberapa yakin Anda akan menggunakan kendaraan umum? IMO, lebih asik kendaraan pribadi, jadi STOP MENGELUH MACET! :)

Wednesday, September 26, 2012

Dee, Doha Masih Jauh

SCBD Parc. 19, akhirnya ada waktu untuk nge-teh juga sedari jam 8 pagi sibuk ngurusin printilan untuk training, 2 jam pusing cari penyebabnya, akhirnya kelar juga *pasang dasi. Beberapa waktu ini memang terkesan sangat sibuk dengan kerjaan sekarang, terlalu banyak masalah yang harus di take care dikarenakan keterbasan sumber daya IT yang ada sekarang, alhasil bos sering minta bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya tidak ada di jobdesc, jadi yah nikmatin aja, anggap aja sebagai belajar sesuatu yang baru.

Training sudah sebulan dilakukan untuk pengenalan core banking yang baru, kerjaan yang berat memang. Apalagi untuk men-train orang-orang yang sudah berumur, yang notabene telah dizona nyaman sistem yang lama, susah menerima ilmu yang baru ini. Kesabaran memang diperlukan apalagi untuk memperkenalkan sesuatu yang baru kepada orang yang telah berumur.

Pekerjaan sekarang sebenarnya lebih ringan, walaupun lebih sibuk. Terkadang kudu pulang telat hingga jam 9 malam, demi menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya bukan pekerjaan. Yang penting sekaang, segala sesuatu bisa diselesaikan pada waktunya. Yah memang saya cerewet, perfeksionis, jadi terasa sangat menyebalkan bagi sebagian orang, saya akan tunggu sampai orang tersebut menyelesaikan pekerjaannya, walaupun dia memiliki jabatan yang lebih tinggi. *siap-siap dipecat

Meeting tiap minggu dengan colleagues dari Doha, terkadang serasa nightmare, deg-degan dengan progress yang telah dilakukan oleh tim, beberapa sudah dalam kondisi merah. Tentu saja, task yang menjadi tugas saya harus diselesaikan dan bola bukan di tangan saya. Yah, berusaha selalu dalam kondisi aman. Lack of knowledge yang belum di-deliver dari pihak Doha menjadi gap yang utama. Tuntutan untuk transfer knowledge belum juga terlaksana, susah masalah birokrasi lingkungan kerja. Akhinya saya dijadwalkan ke Doha (lagi).

Cerita lucu minggu ini tentang Doha adalah, keberangkatan ke Doha, kembali tertunda, visa yang belum beres-beres dan setelah saya terima, kembali dengan tanggal lahir yang salah, walaupun cuma satu huruf, tapi akan berakibat fatal, saya kapok bolak balik ke bandara dua kali. Pokoknya sebelum semuanya dalam keadaan benar, saya baru akan berangkat ke Doha. Aneh tapi nyata, visa sudah 2x di-issue dalam keadaan salah.

Doha, Doha Doha... beberapa minggu ini saya mencoba mencari tahu salah satu ibukota di Qatar yang menjadi magnet bagi expat dunia. Apa yang menarik disana? Belum memiliki teman yang stay di Doha menjadi masalah utama, apa yang akan saya lakukan ketika weekend dan selepas office hour? Ah masih menjadi misteri ketika disana, semoga ada yang jadi tour guide :))

Monday, September 17, 2012

Dee, Borobudur Temple

Pesonamu tak pudar dimakan zaman

Relief-mu bercerita tiada henti

Keheningan tak lekang oleh waktu

Bersama tak terpisahkan

Perlahan Termakan Usia

Menerima Perkembangan Teknologi

Saling Bahu Membahu

Tiada yang Lebih Tinggi Atau Rendah

Bersama, Kita Sejajar

Sendiri Tapi Tak Pernah Sepi

Menyimpan Sejuta Misteri

Misteri yang Tak Terjawab

Misteri yang Menjadi Pesona

Menjadi Gila itu Pilihan!

Tuesday, September 11, 2012

Dee, New Job New Challenge

QNB Tower Lot 18 Parc. 19, tidak terasa sudah dua bulan kepindahan ke kantor yang baru, sejak Juli 2012, resmi bergabung bersama Qatar National Bank Kesawan (QNBK). Bank apaaah itu???! Pasti kalimat itu yang terlintas di pikiran Anda, kecuali untuk masyarakat Medan yang sudah terbiasa mendengar Bank Kesawan di Jalan Kesawan.

Singkat cerita, perpindahan kerjaan ini bermula dari desakan orang tua untuk bergabung di industri banking. Yah, kembali lagi untuk memenuhi kemauan orang tua, walaupun keinginan sebenarnya sudah ingin menjadi enterpreneur di kampung halaman, tapi apa daya, orang tua belum mengijinkan. Sampai sekarang belum dapat menentukan pilihan hidup yang benar-benar keputusan sendiri.

Selama dua bulan ini, menikmati proses transisi dari perusahaan lama ke perusahaan baru, working environment yang berbeda, eksekusi pekerjaan yang terasa lebih lambat dibandingkan perusahaan sebelumnya, dan working on target yang biasa dilakukan yang susah diterapkan kepada para division head yang kerjanya terasa lambat. Yah di usia yang 23 tahun ini, memang sulit untuk memaksa atau bekerja sama dengan para pentolan yang telah matang umurnya yang terbiasa dengan cara kerja mereka. Tapi perlahan, cara kerja harus berubah untuk kepentingan perusahaan dan challenge dari Qatar National Bank yang lebih besar.

Beberapa kali, data-data yang diperlukan untuk kepentingan pekerjaan harus di follow-up untuk di kerjakan oleh atasan ataupun division head lain, tunggu hingga jam 8 malam agar pekerjaan beres. Wasting time?! That's my job role, cara kerja yang dipertahankan demi kebaikan manajemen juga. Setidaknya saya diberikan kebebasan untuk menerapkan cara kerja ke QNBK, walaupun kepada yang jabatannya lebih tinggi.

Beberapa senior merasa aneh karena selalu mengiyakan apa kata atasan saya langsung, yang notabene IT division head dengan jabatan VP. Dengan jabatan yang lumayan tinggi dan orang nomor satu IT, ini caranya bermain cantik. Dengerin, pelajarin dan laksanakan apa yang disuruh dengan hasil yang maksimal. Jalan masih panjang, hal yang baru tidak boleh ditolak, semua diterima dengan batas maksimal yang bisa diraih.

Sekarang maybe saya menjadi orang tersibuk  no. 5 di divisi IT, setelah IT Head dan 3 sub divisi head yang lain. Video conference yang seminggu minimal 2x, ngawasin training, berinteraksi dengan vendor, ngurusin server, arrange video conference dan meeting-meeting lainnya. Dengan English yang pas-pasan saya menjadi pentolan untuk korespodensi dengan pihak Doha, practice English secara langsung via video conference, dan untuknya mereka mengerti dengan pronounce yang seadanya. Karena perbedaaan waktu 4 jam antara Jakarta dan Doha, tentu saja sedikit memberi hambatan. Meeting pukul 8 pagi waktu Doha, artinya jam makan siang Jakarta, alhasil sering men-delay makan siang setelah meeting yang berkepanjangan dan beberapa issues yang harus di follow up. Yah makan jam 2 atau 3 deh kalo hari senin.

Ngomong-ngomong soal makanan, selama dua bulan ini, selalu dapat lunch box, Depot Tomang, bayangin aja 2 bulan tanpa henti makan begituan. Ngeluh? Yah sedikit sih, menu sama diputar-putar tiap minggu, sampai hafal hari apa menu-nya apa. Tapi keluhan dipendam saja, bagaimana tidak, salah satu vendor yang mengerjakan project, yang notabene orang India dan vegetarian, tiap hari hanya makan nasi putih + bumbu curry dan nasi putih + yoghurt. Tiap hari makan begitu dan dia telah menjalani project hampir setahun! Stop ngeluh! Kalau bosan makan, yah makan siang keluar aja =)

By the way, gossip-nya akan dikirim ke Doha minggu depan, visa-nya lagi di follow up, karena kunjungan pertama yang tidak jadi karena kesalahan birhtdate pada issued visa, kita lihat apakah kali ini akan berjalan lancar atau tidak. Mari ke Doha =))

Sunday, August 12, 2012

Dee, TCM Tong Fang

Akhir-akhir ini social media heboh dengan joke bertema klinik Tong Fang. Lelucon-lelucon yang dianggap lucu dengan selengean tentang penderita penyakit. Maybe bagi kebanyakan orang itu LUCU, but for me, orang tua saya pelanggan TCM (Traditional Chinese Medication), joke seperti itu membuat risih, mendengar/membacanya.

Cerita awal keluarga saya menjadi pelanggan TCM dimulai sejak Mei tahun 2012 ini. Pengobatan alternatif dengan herbal menjadi pilihan, setelah pengobatan dengan dokter di rumah sakit tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Hampir setahun lalu, mama saya di diagnosa Trigeminal Neuralgia. Trigeminal Neuralgia merupakan salah satu penyakit saraf cukup langka yang lebih cenderung menyerang wanita usia di atas 40 tahun. Pengobatan di dokter spesialis saraf di Indonesia, Malaysia dan Singapore tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Pemberian obat (yang setelah saya selidiki hanya sebagai pain killer) tidak menunjukkan hasil. Obat diganti, tidak cocok ganti lagi, alergi ganti lagi, seperti kelinci percobaan oleh dokter-dokter saraf. Saya kasihan dengan mama saya, harus mengkonsumsi painkiller yang tidak baik buat tubuhnya. Info tentang Trigeminal pun mulai saya cari, mulai dari bertanya kepada teman-teman graduate S.Ked, tapi tidak banyak yang tahu tentang Trigeminal. Semuanya hanya memberi saran mengkonsumsi pain killer. Setelah saya selidiki, konsumsi zat kimia di obat tersebut secara berkepanjangan dapat menyebabkan 'ayan'.

Sedih, hancur... Saya kasihan dengan mama saya, akhirnya seperti saran dari @rezagunawan, saya mengajak mama saya untuk mencoba salah satu TCM di Singapore. Disana diberikan ramuan herbal, dan di akupuntur. Hasilnya juga tidak cepat, perlahan pain killer tidak dikonsumsi kembali.

Setelah sebulan, ada kabar bahwa di Johor Bahru, ada klinik TCM yang cukup terkenal, dan bayarnya 'terserah'. Dengan segala upaya, dan keinginan untuk sembuh, mama pun coba berkonsultasi disana. Setelah di akupuntur dan minum rabuan herbal, 2 minggu setelahnya keluhan Trigeminal udah tidak kambuh lagi. Amazing, bebas painkiller. Semoga mama tidak perlu lagi menanggung beban dan Trigeminal-nya tidak kambuh lagi.

Therapist-therapist di TCM bukanlah dokter cabutan. Mostly bersertifikasi dan mengeyam pendidikan sebagai dokter spesialis. Saya tidak tahu kondisinya di Jakarta, tapi dari beberapa dokter yang telah keluarga saya konsultasi mostly sudah bergelar Professor.

At last, mungkin saat ini TCM adalah bahan lelucon bagi kalian, karena keluarga kalian tidak ada yang sakit. Semoga keluarga kalian ga pernah sakit SELAMANYA.

Saturday, August 4, 2012

Aku Ada

Di setiap tawamu, aku ada
Di setiap senyummu, aku ada
Di setiap sedihmu, aku ada
Di setiap tangismu, aku ada

Di setiap tawaku, kau ada
Di setiap senyumku, kau ada
Di setiap sedihku, kau sirna
Di setiap tangisku, kau hampa

Ku semu, di hutan rimba
Ku hilang arah pegangan
Ku jemu, menanti asa
Ku tunggu raihan tangan

Kau nyata, tapi menjauh
Kau nista, semua kata
Kau renta, meniti langkah
Kau buta, tertutup harta


Tahukah bila aku ada?


Wednesday, August 1, 2012

From Bali with Love

Desiran Ombak Mengalihkan Dunia

Tak Peduli Keramaian di Pantai, Diriku Terasa Hampa

Terpaan Angin dan Ombak Membuatku Semakin Kuat

Disini Aku Sendiri

Sendiri Menunggumu

Hampa itu...

Hanya Kamu Pelega Dahaga

The Haven

Hehijauan Tak Mampu Menyejukkan Jiwa

Hanya Terasa Sepi

Ku Berdiri Kokoh di Tengah Kehampaan

Berasa Familiar, tapi Terasa Hampa

Ku Berjalan Sendiri, Mencari Jalan

Tanpa Tujuan, Tak Bisa Kembali

Ku Terus Bertahan

Bertahan dari Aral yang Menghadang

Bertahan di Tengah Kehampaan

Ku Kan Terus Bertahan

Mengejar Bintang Nan Jauh Disana

Menantimu