Saturday, November 23, 2013

Dee, First Business Class Experience with QR


Yes, I was upgraded to Business Class, flight from Doha to Jakarta, 8 hours experience was wonderful. 

No, I don't have enough money to upgrade to business class, neither my company will not pay for me. I got it free from Qatar Airways... It is my lucky day of the year! x)

Glass of water

Mushroom Soup

Nuts, Tomatoes, Potatoes, Humus

A bowl of fresh fruits



Salvatore Feragamo, Toiletiers 



Dee, Doha experience with Oryx Rotana

This was my second time have business trip to Doha, and as always will be placed at Oryx Rotana Hotel, Doha. The location is nearby airport and not too far from Al-Mathaf area, which one of our QNB Head Office located. 

This second experience with Oryx Rotana, Doha, still having great experience, wonderful services, clean room, and get a big hotel room. Yeah... I am enjoying it, pretty much... 

The room was good, food was wonderful, free breakfast is a must, lots of kind of food. It is time to try middle east food, and I'm loving it x)

Enjoy your stay at Oryx Rotana

Corridor

Room


Dining Area

Briyani Rice, Olive, Turkish Bacon, Fried Potato, onion, tomato, garlic, coriander 


Paprika, Smoked Sausage, Olive, Smoked Chicken, Humus, Veggies

Fresh Strawberry



Monday, October 14, 2013

Dee, Zenbu - Kota Kasablanka



Perdana, menginjakkan kaki di negeri antah berantah, Kota Kasablanka yang ngehits itu..
Kesan pertama... wuiiiih gede juga mall-nya... Kesan kedua... Loooh kok konstruksi-nya ngak pol-polan, kayaknya ada sesuatu yang kurang... Dan setelah masuk mall-nya, ini mall kok sempit banget, sirkulasi udaranya ngak bagus, geladaknya rendah banget dan penyusunan tenant-nya kok berantakan. Iiih bikin gampang nyasar jugaaak! Nyebelin...


Akhirnya mutar muter nyari restaurant untuk bersantap malam, akhirnya menjatuhkan pilihan pada Zenbu. Yah we are craving for Donburi.. Let's eat at The House of Mozaru (Donburi)..

Restaurant-nya quiet cozy, dengan interior design yang japanese abis... Hmm.... Tapi lukisan dan gambar sepanjang dindingnya kelihatan kurang hidup karena dikejar target penyelesaian yang mungkin terlalu ketat. At least,the interior designer shows that s/he has capability...


Kali ini kita cukup lapar, sehingga pesan makanan agak membabi-buta... Iya mah, anakmu lapar banget, ga cukup kayaknya kalo cuma makan nasi semangkuk. Porsi makanan lumayan gede dengan harga yang affordable. Kali ini pesan chicken fried curry donburi and fried softshell crab. Nom nom nom...


Chicken curry dengan bumbu yang meresap. Nasinya ditanak dengan baik, tidak terlalu lembek atau keras. House of Mozaru, their speciality.. Best donburi don in town.. Untuk service is so so..






Price : 7/10
Taste : 7/10
Service : 6/10
Interior : 710

Overall : 6.75/10


Sunday, October 13, 2013

Doha, 47 derajat

Ini perjalanan kedua di Doha.. Aduh untuk hotel di-booking untuk tanggal 29 June 2013, artinya nyampe tanggal 29 June pagi ga bakal bisa check-in, kudu nunggu jam 2 siang.. Masalah besar ini, jam 5 pagi udah nyampe, diriku mau kemana sampai jam 2 siang?!

Lucky me, punya temen di Doha, jadi bisa numpang dulu, soale konfirmasi guest services hotel di bandara, jam segini belum bisa check in, belum ada tamu yang keluar. Yaudin, telepon temen minta dijemput, numpang dulu buat mandi dan tidur sampai tengah hari..

Rumahnya ngak terlalu jauh dari bandara, dekat Lulu supermarket. Yaudin deh, nyampe, buka baju, kamar mandi dan tidur berdua .....  *di kamar yang terpisah tentunya :))



Berada di Doha pada bulan Juni-Oktober adalah cobaan, cobaan dunia kerja sesungguhnya. Bayangkan saja, Jakarta panas ndak menurut Anda? Panas kan???! Bohong kalau bilang Jakarta yang 29-33 derajat Celcius itu ndak panas, tapi siksa panas Jakarta tidak ada bandingannya dengan di Doha.. Bayangin aja rata-rata adalah 45 derajat Celcius pada bulan Juli kemarin! IYA, diulangin lagi EMPAT PULUH LIMA DERAJAT CELCIUS panasnya..

If you said "Size doesn't matter', its a bullshit dude! See, how big the sun in Doha! SIZE DOES MATTER DUDE! The highest temperature when I was in Doha is 47 degree!


I was like a roasted chicken in the gulf, fuiiih... even on 8 PM, still 40 degree man!
It is a very extreme experience, dare you to try! Please don't..


Anyway I'm still looking forward for my next trip to Doha, next new experience, learning new Arabic culture, survive on extreme temperature and I'm still alive. Might be (hopefully), someday I will have experience to stay longer in Middle East counties (red : working at there).


Khalaaas..

Saturday, October 12, 2013

Terlanjur Muda

Pernahkah Anda merasa terlalu tua untuk melakukan sesuatu?
Pernahkah Anda merasa sudah terlalu untuk belajar?
Pernahkah Anda merasa sudah terlalu tua untuk memulai karir?
Pernahkah Anda merasa sudah terlalu tua bla bla bla?

Kebanyakan orang merasa momok menakutkan bila ditanyakan soal umur, karena mereka takut untuk dibilang "tua". But, I have another problem now, since I'm too young to be a professional employee. Iya, umur dipermasalahkan saudara-saudara, karena terlalu muda. Unreasonable banget!


Saya juga punya cerita tentang seorang teman A yang naksir berat dengan teman saya yang lain dengan inisial B. Si A dan si B ini akhirnya dipertemukan oleh saya, si B memang jauh lebih tua dibandingkan si A, lambat laun si A mulai jatuh hati kepada si B yang memang lebih dewasa, dan sampai suatu saat... duaaaar... Si A menyatakan isi hatinya kepada si B, tetapi B menolaknya dengan alasan umur... Si A terlalu muda..


Untuk konsep sebuah hubungan relationship, hal ini mungkin bisa dimaklumi, terutama bila si cewe lebih tua dan seleranya bukan kepada brondong-brondong. Tentu saja juga si cewe tidak ingin menafkahi seseorang yang lebih muda darinya. Untuk hidup sendiri aja kadang kudu ngirit, nanti kalo pacaran dengan cowo yang lebih muda harus nombok? Kalau sudah tidak suka dengan yang brondong sih, cinta tak bisa dipaksa, menolak itu wajar. Tapi kalo sama-sama suka dan okay, yah lanjutkan aja =3


Nah, bagaimana dengan konsep dunia profesional? Terlalu muda untuk mendapatkan gaji yang lumayan? Kemudaan untuk melakukan suatu pekerjaan? Terlalu muda untuk memikul tanggung jawab? Memang banyak orang yang berumur muda, dan tidak akan bisa diberikan tanggung jawab. Tetapi, tentu saja ada "special case", yang muda yang berani, yang muda yang produktif, dan yang muda yang beraksi.


Atasannya langsung tentu saja bisa menilai apa yang bawahannya kerjakan setiap hari, bagaimana pekerjaan yang dilakukan sesuai atau tidak dengan kebutuhan perusahaan. Dan tentu saja bisa menilai, apakah bawahannya sudah bisa dinaikkan jabatannya, atau sudah bisa di-propose untuk meng-lead, tapi untuk kasus-kasus anomali, terkadang harus melalui proses HR Committe, dan menjadi putusan direksi. Umur dan pengalaman kerja, semuanya di normalisasi, tidak dilihat anomali, keunggulan seseorang.


Penilaian normatif secara general tentu saja pada 'masa kerja' dibandingkan sumbangsih yang lebih baik. Banyak atasan juga segan untuk memberikan kesempatan kepada yang lebih muda, karena ada senior-senior yang belum mendapatkan hak lebih. Senioritas birokrasi, tentu saja ADA. Tetapi sebagai pemimpin yang lebih profesional, seharusnya seorang atasan harus dapat memberikan semangat, agar seorang yang lebih senior juga dapat bersaing dengan yang lebih muda, yang lebih memiliki ide-ide fresh untuk pengembangan diri. Bukan bermaksud tidak memberikan kesempatan yang lebih baik kepada yang lebih senior, apabila tidak dapat berkembang, kasihan juga kan yang junior, terus menunggu.


Kesempatan inilah yang membuat para junior, gemar untuk banting setir karena tidak adanya kesempatan berkembang. Resign adalah salah satu jawaban agar tidak terbelenggu dan terikat dalam ketidakpastian masa depan karena 'menunggu' tersebut. Jadi, tak heran banyak yang setelah 1-2 tahun segera lompat ke perusahaan tetangga, yang (mungkin) memberikan kesempatan di saat yang sekarang (mungkin) sudah sulit untuk mendapatkan kesempatan berkembang.


Tak jarang pula, apabila yang junior lebih diberikan kesempatan untuk berkembang, sang senior akan berulah dengan uring-uringan, menjadi burung 'beo' perusahaan, tentang atasannya yang tidak pernah memberikannya kesempatan, atasan yang pilh kasih atau manajemen yang tidak pernah 'melihat' dirinya yang telah lama bersumbangsih. Dilema..


Muda di umur, muda di pengalaman, belum tentu seorang karyawan tidak (lebih) profesional dibandingkan dengan seniornya. Pribadi masing-masing, linkungan, keluarga, pekerjaan akan membentuk pribadi yang berbeda di lingkungan kerja. Target pribadi, harapan masa depan, priuk nasi dan saldo tabungan adalah secercah harapan. Jadi, paling muda dibandingkan kolega di kantor? SIAPA TAKUT?

Thursday, August 8, 2013

Dee, Anak Kos Vs Mie Instant

"Eh lo anak kos yah, sering makan indomie yah?"

Kalimat itu sering terlontar oleh kebanyakan orang, entah sejak kapan stereotype anak kost diidentikkan dengan indomie atau mie instant.. hmm.. diri pribadi sih berusaha menolak hal tersebut karena emang tidak makan mie instant dalam kurun waktu yang cukup lama.. iya 3 tahun! 3 tahunan lalu makan sekali karena.. hmm.. tidak ada makanan lain yang dijual di warung tersebut, kalo makan sekali itu dianulir, kira-kira telah 5 tahun lah tidak pernah merasakan mie instant lagi..

Kangen? Ngak sama sekali... Malah bingung kenapa mie instant dipasangkan dengan anak kos. Murah? Ndak juga kan yah.. Apalagi kalo beli di warung, murahan makanan warteg kan?

Gaya banget ngomongin makanan warteg lebih murah, makan warteg aja sakit perut mulu :)) Yeah, my stomach is too picky for food sanitation level. Its very hard to me, to eat everything for street food. I want to try, but I'm not able...


Anak kos diidentikkan dengan uang jajan pas-pasan yang dijatahin oleh orang tua, bahkan tidak cukup bagi sebagian orang untuk makan dengan baik dan benar sehingga mie instant dijadikan solusi makanan substitusi. Yah, makanan substitusi seharusnya yang levelnya sama ( kandungan gizi) bukan yang jomplang, antara mie instant 100gr dibandingkan dengan nasi 100gr, tempe, tahi, ayam dan sayur. Kandungan yang berbeda seharusnya disadari bahwa mie instant bukan makanan substitusi yang baik.


Mie instant sebenarnya juga dapat dikombinasikan dengan berbagai bahan makanan seperti sayuran, telur, kornet, bakso, ikan dan lain-lain agar memiliki kandungan gizi yang cukup pula. Sayuran arfisial juga telah dilengkapi di sebagian merk mie instant, sehingga di-'claim' lebih sehat. Tetapi alangkah lebih baik, kita mengkonsumsi makanan yang tidak instant. Hindari makanan serba instant, misalnya mie instant, bubur instant, sosis instant dan yang lainnya. Usahakan untuk makan dengan bahan makanan yang fresh sehingga kita akan yakin bahan makanan tersebut tanpa bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan apabila di-konsumsi secara berkala.


Makanan yang dapat bertahan lama dengan kadar pengawet juga diidentikkan dengan makanan yang lebih murah dibandingkan makanan yang fresh, sehingga anak kos akan memilih untuk membeli/memasak makanan yang instant karena lebih ringkes, tidak perlu ribet untuk motong-motong, ataupun nyimpan di kulkas. Segala makanan yang instant adalah hal yang hakiki *cailah...


Tinggal sebagai anak kos, tidak berarti makan serba kekurangan juga, atau serba indomie. Dan mostly teman-teman yang satu kampus juga demikian, sepengetahuan pada saat itu tidak ada anak kos yang benar-benar hidup susah atau makan aja susah. Paling cuma ngirit doang demi beli smartphone, atau demi jalan-jalan atau sekedar nraktir teman. Mungkin karena 'ngampus' di universitas swasta yang tidak murah, setidaknya yah tidak ada orang yang tidak mampu 'ngampus' di sini, pikirku.

Dan barulah stigma pemikiranku SALAH, SALAH selama ini. Salah satu teman menceritakan bahwa ada yang 'ngampus' di sini dengan kondisi hidup yang agak memprihatinkan. Makan sangat ngirit dan kadang susah makan, terkadang menerima belas kasihan dari teman sekos untuk memberinya makanan. Jeng jennng... Cukup terhenyak.. Masa sih yang 'ngampus' di sini masih ada yang hidup tidak cukup? Untuk biaya kuliah saja, tidaklah murah, kenapa masuk ke sini? Kenapa tidak memilih universitas lain yang lebih murah?

Ah entahlah, semua punya pilihan hidup, we don't judge...


Dee, 24yo, anak kost dan ndak makan mie instant :3 


Thursday, July 25, 2013

Dee, Fasting Month

Udah tidak berasa, bulan puasa sudah memasuki minggu ketiga. Sudah berapa banyak ajakan buka bersama? Sudah berapa kgs berat badan yang hilang? Dan sudah berapa kali puasamu bolong? hmm... Jangan dijawab keras-keras cukup di hati saja kawan, aku ndak mau tahu kok...

Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, bulan penuh ibadah, bulan penuh kesabaran dan kesadaran. Yeah, teorinya it is very beautipoool yah... But, unfortunately hal ini agak berbanding terbalik dengan realita... Banyak yang smpang sensian, gampang marah, malas-malasan akibat kurangnya nutrisi dan suplai oksigen ke otak..

Lihat saja di jalanan iukota, srlama ramadhan tidak ada perubahan tingkah laku pengendara, kirain bisa lebih kalem, eh oh eh banyk yang semakin beringas apalagi menjelang dan sesaat setelah berbuka... Ironis...

Banyak yang tidak sabar untuk segera puang agar bisa berbuka bersama dengan keluarga ataupun ingin taraweh tetapi melupakan cara bersikap sebagai manusia seutuhnya.. Menyedihkan...


Di bulan yang penuh berkah ini hendaknya kita belajar untuk lebih bersabar, lebih berkesadaran, lebih bertanggung jawab, dan berada di jalan kebenaran. Berpuasa bukan berarti boleh lebih malas, dapat menghindari tanggung jawab atupun minta diberikan keringanan melakukan sesuatu. Berpuasalah dengan baik dan melakukan aktivitas seperti Anda tidak berpuasa, atau ketika berpuasa bersikaplah seperti Anda berpuasa. Hidup akan terasa lebih meaningful.

Sunday, June 23, 2013

Dee, Sorry for the Haze

Dear all South East Asian Countries, we apologize for unpleasant condition in this few days..

Unpleasant bad weather and environment caused by our country..

Haze covered all over your country, haze makes all of you very hard to breath, uncomfortable to do any routine of work. We are sorry.


We are apologizing for everything.



As Indonesian, I am not deny, the haze comes from my hometown, Riau.
The haze comes from new plantation in summer/dry season, no rain to reduce the haze.


Unfortunately, do you know who should take responsibility for this bad environment?
Who start the bad environment with open palm plantation in our green environment before?
Who the man of destroying our forest in Bukit Barisan?
Who start destroying our forest and make it as plantation?
Who give our local to destroy and kill our rare animal in the forest?
Who should take responsibility for killing tiger in our forest?
Do you use palm oil for cooking?
Do you know who change coconut plantation become palm plantation?
Do you know who change our forest become bird nest plantation?


If you still know nothing, please google it, and don't blame Indonesian.
Our family in hometown, should struggle it every years although we don't get anything from that.



Sincerely,
Dee - Indonesian who grew up in Riau,
who ever saw tiger in our forest,
who had play with colorful crab in mud,
who miss see eagles fly in the sky,
Everything is gone....


You start to change, you got the KARMA.
Dear Singaporean, Malaysian.... Sorry for the haze

Tuesday, June 11, 2013

Dee, Ikkudo Ichi Ramen, PIK

Lia was in town, so we arranged to meet and had lunch together. We are craving for ramen, and ended at Ikkudo Ichi Ramen.

The restaurant is quiet busy, and full of customers, but not long queue as Ikkousha Ramen. The negative point of their service is no wifi in restaurant. They don't want their customer to stay too long in their limited seat! :p


I ordered tonkotsu ramen with extra tamago. I asked them to make the tamago bit raw, but ended with fully cooked, bit disappointed. We also order pork cheeks for appetizer. The pork cheeks was good, very lovely meat, and melted in my mouth. With their price, it is so affordable if compare with Shantouka Ramen, best ramen in town, Ikkudo offers slightly cheaper than Shantouka.


And back to the main dish, the ramen is good. Their soup is also good, not too oily and tasted as fresh bone with the meat, I like it very much, compare with Ikkousha with extra lard and oily soup, IMHO Ikkousha is not recommended ramen restaurant.


Overall for Ikkudo, I give 7.5/10, please try if you are in PIK area, better than Ikkousha Ramen.





Wednesday, May 29, 2013

Dee, Hari itu akan datang

May 2013, semuanya serba surprise di kantor.. Business yang tak bisa lari, manajemen yang kebakaran jenggot, HR yang kerjanya belom pernah bener dan ManPower yang ga pernah cukup. Tentu saja seirama dengan kebijakan HR yang tidak memperbolhkan recruitment resources baru dan banyaknya orang yang pergi meninggalkan perusahaan.


Dan tentu saja yang menjadi kejutan adalah kami punya division head yang baru.. So, aku punya dua bos sekarang... Awalnya aku tak pernah mau permasalahin, siapapun bos kerjaan yah bawa enjoy aja.. Tetapi setiap hari kolega-kolega selalu bertanya padaku, dimana posisi lo sekarang? Lo bawahan siapa sekarang?


Jujur kalo disuruh milih... hmmm.. Tentu saja boss baru akan lebih menjanjikan, semua new project akan bermuara padanya... Aku akan lebih bisa berkembang dan belajar semakin banyak seperti yang aku lakukan selama ini.. Tetapi... Sulit untuk meninggalkan bos lama yg masih kurang dari setahun ini, walaupun hampir 11 bulan menjadi bawahan langsung, he give me a lots of chance to learn new things..

Bos, pertama kali situ interview diriku, diriku masih galau sebenarnya, mau balik kampung atu lanjut kerja di Jakarta, kalau diriku belom dapat keja juga di bulan Juli, yah udah pasti sekarang diriku ga di sini lagi. Antara pulang atau stay di Jakarta, atas desakan nyokap, aku memilih teteup di Jakarta

Hari pertama join, anak bawang belajar sendiri, nanya apapun ga mendapat jawaban. Diriku dikenalin ke senior yang ilmunya pelit ajubile. Sedangkan situ sibuk persiapan migrasi. *dooooh orientasiku kacau.

Seminggu pertama, disuruh baca dokumen dan di-brief seadanya, project-project mulai diperkenalkan, dan satu kesimpulanku, dirimu ga bisa manage manusia, you need a help. Dokumentasi kacau, you need my help! Aku ada di saat yang tepat, this is my speciality.

Seminggu training dengan kolega dari Doha, UAT applikasi dilakukan, dan karena anak bawang, I couldn't receive big responsibility to coordinate the testing since there are lots of experienced resources, so I said to split to two coordinator, and the testing is conduct successfully.

Bos, belum sebulan dirimu sudah mau assign diriku ke Doha, tapi nasib berkata lain, visanya pake acara salah issued, jadi diriku ngak jadi berangkat, di-pending dan akhirnya berangkat juga 2 bulan kemudian.

Bos, gara - gara diimu, diriku menginjakkan kaki di Middle East, tak pernah terpikirkan olehku untuk pergi ke sana. I had lots of grateful experience.

Bos, pertama kali dirimu menguji aku untuk email berbahasa Inggris atau ngomong pake English, errmm... modal pede sih ceplas ceplos berbahasa Inggris, dan sejak itu diriku kau nobatkan sebagai karyawan berbahasa Inggris terbaik dibandingkan staffmu yang ada, tapi harusnya ga semua email harus aku yang kirim juga kali :(

Bos, walaupun kata orang dikau pelit ilmu, tapi aku berhasil mencuri banyak ilmu darimu, tak ada yang berani minta situ ngajarin, tapi diriku modal pede, 'nemenin' sampai malam untuk mencuri ilmu sedikit demi sedkit dan tentu saja kepercayaan.

setelah mendapatkan kepercayaan, tentu saja diriku mencari kewenangan dan responsibility, sejak situ ngomong kalo diriku asisten dirimu, that's my goal, got the full trust, be the trusted staff dalam < 2 bulan. Disitulah gong untuk menjadi something important dimulai. *tetterettetet...


Bos, sejak aku join, dirimu jadi bisa ninggalin kantor sebentar untuk oergi keluar, dan diriku berjuang sendirian menyelesaikan pekerjaan. Diriku ga pernah mengeluh tentu saja ada tujuannya, naik gaji.


diriku bukan orang yang basa basi, tentu saja straight to the point ketika KPI, aku mau naik gaji di luar batas maximum tahunan. Dengan salary yang jauh dibawah kerjaan dan responsibility yang diberikan, diriku menggugat. Aku tahu ketika diriku mengancam resign without any tra sfer knowledge, dirimu kebakaran jenggot. Direksi langsung dilibatkan dan ketika setiap hari diriku menanyakan soal perkembangan dan tidak ada kepastian, and I make decision if no decision yet from the management, resignation letter should be signed by end of this week, akhirnya adjusment letter of salary keluar juga :p

Bos, dirimu masih janji untuk pending kenaikan setahun ini, as gentleman promise, october kan aku kejar janjimu itu, tapi sekarang ada bos baru, aku jadi bingung... Aku masih bisa minta ke siapa?

Bos, dengan staff-mu yang ada sekarang, sulit untuk melakukan koordinasi, sulit untuk mencapai target IT yang diharapkan oleh manajemen. You need to do some extra effort, burn the ship! They need to run, not only 'sit', I'm ready to run, but how about them?

Bos, setiap kali ku bertanya, bagaimana prospek karir, situ tidak pernah ngasih jawaban yang pasti, dengan jawaban yang mengambang, aku tidak bisa stay dengan kondisi begini. Periukku tetap perlu berisi setiap hari, bajuku perlu dibeli tiap bulan. Entah dengan pertimbangan apa, situ ga berniat naikkin posisi jabatan diiku ini. Masalah umur mungkin? Tapi dibandingkan resources yang kamu miliki lainnya, masa umur dipermasalahin?! Kalau masih permasalahin umur, diriku siap move.


Bos, dengan kerja tim selama migrasi, I know your character, strong and weakness. I know that you don't like to have high position in organization, but I would like to compete with others to have a 'position'. Please consider for this end of year, or I have no choice.... to move .....



Sincerenly,
Yous 'assistant'

Tuesday, May 28, 2013

Dee, JoniSteak GajahMada

25 May 2013, setelah ngemall seharian, pengennya istirahat aja di malam mingguan, capee... Eh tetiba ada yang ngajakin buat dinner, berangkatlah kita ke JoniSteak GajahMada, secara kalo ngemall lagi sih, ogah... x))

Nyampe di JoniSteak, kok ini tepat ramenya ajubile?! Yeah, ini pertama kalinya ke JoniStean GajahMada, dulunya cuma pernah ke cabang yang Passeur Baroe, ngak serame ini sih.. Dan udah lupa detailnya, udah lama sekali dan belom secerewet ini kalo ngereview makanan xp

Akhirnya setelah ngantri bentar, masuklah ke dalam restaurant-nya.. Errmmm panas amat... Lihat kiri kanan ac ga dinyalain, ga ada ventilasi, dapur indoor, terbuka ke tempat makan, lengkap deh nilai minus nih restoran x))

Nilai minus berikutnya,

"kursinya digabung yah karena 2 orang"

Gw + temen "Untung kita bertiga, jadi ngak digabung"


Bayangin aja! Bayangin aja yah jangan ikutan ke lokasi! *ga recommended*
"Elu lagi niat pacaran di restoran, mau suap2an gitu, disebelah persis ada orang lain yang lagi pacaran sambil makan juga, semeja, hancur ga tuh moood pacarannya" Bahahahak...


Yaudin sih, nilai minus restorannya dah lengkap, padahal belom ke tema utama, makanannya! x))

Lihat menu, looooh.. kok ribeye lebih murah dibandingkan tenderloin? Kok bisa?! Entahlah, hanya ownernya yang tahu..

Pesanan Ribeye steak, medium rare, mushroom sauce..
Dagingnya beneran dimasak medium rare, ngak kayak steak sebelah di Gading, yang minta medium rare dikasih well-done + hangus, aku takut kanker kakak...

Rasa sih, ok lah dengan harga tiarap begini. Porsi makanan yah lumayan gede dengan harga yang mayan tiarap. Tapi yah itu, ada harga ada barang. Bayar murah, makanan mayan, yah service quality-nya poor abis.

Harga murah, pelayanan dan ambience restaurant jelek.. Bubye JoniSteak GajahMada, aku ke sana cukup sekali saja yah... xD

Sekian dan terima kasih, ripiw cuka cuka.

Saturday, May 4, 2013

Dee, Dirampok Polisi

Sabtu, 4 May 2013. Niat hati mau ke bengkel untuk service motor dan benerin motor yang lampu mati satu.... Berangkatlah gw ke bengkel Ahass terdekat, yang 'biasanya' antri ga terlalu panjang Karena dia ga terima debit, gw akhirnya tarik tunai dulu.

Sesampai di bengkel tersebut pukul 10:00 ternyata hari ini berbeda, antrian ke 9, jadi gw diminta mbaknya pulang dulu, balik lagi pukul 1 siang. Ya sudah gw balik lagi lewatin gang di samping Indosiar, matiii ada polisi.. Lampu gw mati satu, pasti kena tilang... Oke, gw bayar aja, emang gw yang salah... Malas gw ditilang dan harus urusan ke kantor polisi.

Seperti biasa, dia nanyain STNK dan SIM, gw kasih... Karena surat lengkap, akhirnya dia beralih ke lampu motor gw yang mati satu, nah kan pasti ditilang... Pak saya ga mau ribet, kasih surat tilangnya, yang warna biru, saya langsung bayar aja nanti, toh memang saya salah, saya ga mau ke pengadilan.

Oke, urusan dengan polisi ini beres... baru jalan 2m, gw ditahan lagi oleh polisi lainnya... Dan jreng jreng..... Lihat kiri kanan, cuma gw seorang... Gw mau ditilang lagi? Kembali dia minta STNK dan SIM, gw kasih tahu, gw udah ditilang, dan memang niat ke bengkel hari ini, ga mungkin gw benerin lampu sendiri. Gw kasih lihat surat tilangnya, stnk dan SIM.


Gw disuruh turun dari motor, 7orang berpakaian polisi ngerubutin gw, kemudian dia ngebentak "kamu bawa narkoba yah?, buka isi tas kamu!". Matii... tas gw dibuka, isinya dompet, ipad dan jam tangan. Bagasi motor disuruh buka, mereka periksa isinya dan ga ada apa-apa, cuma jas hujan dan sarung tangan. "Pak, saya ga bawa narkoba, saya cuma mau ke bengkel benerin lampu motor saya yang rusak, dan tadi saya sudah ditilang sama bapak yang itu, ini suratnya".


Surat tilang gw diambil, dompet, stnk dan SIM gw pun disita. Sudah ga konsen lagi, gw coba lihatin nama mereka di seragam satu satu, entah gw udah ga konsen atau memang seragam tersebut ga ada nama, satu nama pun ga terbaca. Shit.. gw mulai keleyengan, semua kebun binatang disebutin. Gw diteriakin kayak maling sama 7 orang polisi, dan muncul beberapa orang yang seperti preman ikutan teriak ".

Pak, saya ga mau memperpanjang masalah, saya cuma mau ke bengkel, benerin lampu depan saya yang rusak. dan saya udah ditilang, jadi apalagi kesalahan saya? Saya ga bawa narkoba.


"Udah kamu pergi sana", uang di dompet diambil semua, kira-kira 476,000 rupiah, stnk, sim dibalikin semua ke gw. Dan surat tilang gw diambil ama polisi tersebut. Gw disuruh pergi meninggalkam lokasi.


SH*T gw habis dirampok!!!!! Gw bisa lapoooor kemana ini? Kalo lapor ke polisi tanjung duren, gw yakin masih satu sindikaaaaat!!

Saturday, April 13, 2013

What Do You Do If Someone in Convinience Store don't Have Enough Money to Pay








Pernah kan Anda di situasi yang jurang menyenangkan? Merasa berada di posisi yang tidak tepat pada waktu yang tidak tepat?!

Berada di antrian yang cukup lama, karena dia tidak sanggup untuk membayar belanjaan yang telah dia ambil. Dilematis, kalau tidak memiliki uang yang cukup, kenapa harus mengambil banyak barang? Pasti itu yang terpikir oleh kita.

Namun, experiment yang dilakukan WWYD di salah satu convenience store di Amerika, menunjukkan kepedulian masyarakat di sana terhadap IRT yang kesulitan membayar kebutuhan hidup sangaylah besar. Semua oarng berusaha untuk membantu.


Bagaimana dengan di Indonesia? Pernahkah Anda mengalaminya? Pernahkan Anda melihat kejadian tersebut di supermarket? Sulit... Mungkin sebagian orang pembaca disini tidak pernah mengalaminya.


But, saya pernah langsung pada antrian di belajang ibu-ibu yang sedang belanja bulanan di sebuah supermarket. Setelah mengantri lama, saya baru menyadari ibu-ibu di kasir tersebut sedang panik u tuk mengeluarkan satu persatu barang yang sekiranya tidak diperlukan karena uang yang dibawanya tidaklah cukup.

Beliau panik dan tampak kebingungan, setelah mengeluarkan beberapa barang, beliau masih bingung untuk mengeluarkan barang apalagi agar uangnya cukup. Sang kasir telah kehilangan kesabarannya dan mulai marah-marah... Antrian semakin panjang dan memancing emosi antrian... Dan saya merasa berada di tempat yang tepat dan waktu yang tepat pula, kejadian langka untuk membantu kehidupan keluarga lain walaupun tidak banyak jumlahnya. Senag sekali bisa membantu meringankan beban sebulan ibu tersebut. Semoga anak-anaknya aehat dan bisa makan kembali hari ini.


Dan semoga saya diberikan kesempatan kembali u tuk membantu orang lain dengan scenen seperti ini.

Saturday, April 6, 2013

Tiger Parenting, Asian Culture

Terlahir di keluarga Chinese yang agak tradisional, tentu saja membuat saya tumbuh dengan segala macam aturan yang berlaku pada keluarga Chinese pada umumnya. Aturan-aturan atau norma-norma yang tidak tertulis yang harus dipatuhi dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Mengikuti aturan yang berlaku agar terlihat sama dengan yang lain, agar bisa diterima di masyarakat

Dan tentu saja, apabila berkumpul dengan saudara-saudara, keluarga-keluarga chinese bakalan ngomongin soal anak, dan pencapaian anaknya. Yang pasti tidak jauh dari prestasi di sekolah, apa saja piala-piala / piagam penghargaan yang telah diterima oleh anak-anaknya. Hal ini tentu saja, saya menjadi bagian dari tiger parenting untuk dituntut mendapatkan nilai yang baik di segi akademik. Intimidasi? Hmm... Saya malah bersyukur orang tua saya seperti itu, sehingga saya tidak bermalas-malasan ketika bersekolah, dan merasa ada yang salah bila melakukan nyontek atau bolos sekolah. 

Tentu saja tiger parenting yang saya alami tidak seperti yang diterapkan oleh Amy Chua kepada anaknya. Tiger parenting yang sempat menghebohkan seluruh dunia, setelah di-publish oleh Amy Chua bagaimana dia mendidik anaknya menjadi anak ASIAN yang superb di America. Salah satu caranya adalah harus selalu mendapatkan nilai minimal A di akademik, ikut berbagai macam ekskul dan harus menjadi populer dimana-mana. Keras dan agak sulit diterima oleh orang banyak.

Seperti pada video dibawah, di acara WWYD bila seorang orang tua yang melakukan tiger parenting dan memarahi anaknya ketika mendapatkan nilai A-. Apakah Anda peduli? Apakah Anda ingin ikut terlibat dan memberikan pengertian kepada orang tuanya? Apakah Anda setuju dengan tiger parenting? Atau Anda tidak peduli?

 


Saturday, March 30, 2013

Sunday, March 24, 2013

Dee, Pulang Kampung 2013

Ini adalah kisah seorang anak perantauan pulang ke peradabannya

Hp, Passport dan Powerbank adalah hal paling utama

Di Bandara SSQ-II memulai perjalanan panjang pulang kampung

Di setiap perhentian, menunggu perhentian selanjutnya

perhentian yang memberi harapan masih ada orang yang menuggu di sana
Terkadang, nasihat tak pernah kita hiraukan

Menyusuri jalan setapak demi mencapai tujuan

Lebatnya hutan tak membuat keinginan ini tertahan

Hingga tercapai laut yang memberi harapan

Hamparan laut yang memberi ketenangan

Kesederhanaan yang memberi harapan

Ku berlari kau terdiam

Aku pergi, kau menghilang

Kadang aku merasa penuh

Di sisi lain ku merasa hampa




Aku berlari menerjang arus

Melawan ombak yang menjadi aral
Ku ingin pergi, terbang menjauh

Terbang menggapai cita-citaku