Saturday, August 21, 2010

Blackberry's Addict

Iseng-iseng wawancara, coba baca aja deh tentang Blackberry

Banyak orang yang melihat pesimis orang yang memakai Blackberry, dipandang sebagai orang yang ga update teknologi. Cuma ikut-ikutan teman saja make Blackberry padahal handheld lain banyak yang lebih canggih, lebih segalanya. Blackberry sungguh ketinggalan zaman, mahal dan ga berguna.
Well opini tersebut ga salah, benar adanya. Tapi coba lihat dari sudut pandang berbeda, dimana anda tinggal, dimana lingkungan kerja anda, dimana pergaulan sekitar anda. Layanan mobile phone di Indonesia hanya tersedia paket Blackberry Internet Service yang lumayan murah, kita bisa memantau bisnis, social network selama 24jam non stop. Mungkin sebagian orang itu termasuk penyakit, tapi bagi sebagian orang itu kebutuhan. Anda tidak boleh menyalahkan siapapun dalam pernyataan ini. Semua orang memiliki kepentingan masing-masing.

Teknologi Blackberry sangat ketinggalan zaman dibandingkan Apple, Android, tidak ada yang lebih ddibandingkan kedua ponsel tersebut, hanya BBM saja, itu pun bisa digantikan oleh YM ato MSN, apa bedanya dengan SMS?

Ponsel mana yang memiliki layanan online 24jam dengan daya tahan 1-2 hari? (walaupun disebagian kasus blackberry hanya bertahan 10jam). Dengan blackberry kita ter-connect live-time dengan dunia maya, tidak ada lagi dinding pemisah. Ga khawatir email udah masuk atau belum, sibuk mencari hotspot untuk mengecek email anda. Ato sebel dengan layanan GPRS yang ngadat-ngadat. Dengan Blackberry semuanya lebih gampang di negara Indonesia ini.

Banyak orang yang menggunakan Blackberry menjadi ansos, lebih peduli dengan teman 'maya' dibandingkan teman disebelahnya?

Well, semuanya kembali kepada diri masing-masing. Ga perlu Blackberry deh, laptop, ponsel, iPod juga bisa membuat kita asik dengan kegiatan kita sendiri dan tidak memperhatikan teman disekitar kita. Semuanya hanya pengendalian diri masing-masing, jangan menyalahkan handheld-nya. Misalkan orang dibunuh dengan pisau, bukan pisaunya yang bersalah.

Kenapa Blackberry sebegitu perlunya sekarang?

Email masuk anda tau langsung bisa baca, reply dengan praktis.
Atasan bisa memberitabukan informasi dan bisa mengontrol dengan praktis.
Coba anda praktekkan sendiri, anda akan tau apa yang saya maksud.

Apa mungkin suatu saat tidak memakai Blackberry lagi?

Semua didunia ini tidak ada yang abadi tetapi ada yang tidak mungkin :)

Apa yang tidak mungkin?
Bisa hidup di ruang hampa udara, coba saja kalo ga percaya. :)

Apa mungkin Blackberry akan tergantikan?

Mungkin saja, kalau layanan di Indonesia memudahkan orang yang memakai iPhone, Android dan tersedia layanan hotspot di seluruh penjuru jalan, ada layanan langganan hotspot yang murah untuk browsing dan menggunakan social media.

Kan, bisa digantikan dengan laptop dengan modem portable?

Sepertinya anda belum pernah tinggal dipedalaman, saya sudah merasakannya, apa yang lebih mudah, silahkan deh ke Papua sana yg cuma ada sinyal Telk*ms*l, dengan layanan Blackberry semuanya jadi lebih mudah.

Jangan terlalu mudah dipengaruhi oleh orang, jangan asal dengar informasi orang dan menelannya mentah-mentah. Kita perlu berpikir lebih baik lagi. :)
Be mindful, be wise..
Dee

Friday, August 20, 2010

Say Bye for Bondan Winarno

Wah wah judul kali ini kontroversi banget nih..
Sebelumnya saya fans berat Pak Bondan untuk kuliner, referensi dalam pemilihan makanan, namun akhir-akhir ini saya merasa ga bisa dijadikan referensi lagi. Why?
Puncaknya hari ini tanggal 20 Agustus 2010, Pak Bondan nge-tweet iga yang enak di Bandung, IGA JANGKUNG, perasaan kecewa dan mau ngakak campur aduk gado-gado. Seorang pakar kuliner Indonesia, memberikan referensi yang sumpah ga pas banget. Saya pernah mencoba iga jangkung, rasa iga jangkung cenderung termasuk masakan ga enak di lidah saya. Minyakan, gosong, kecap, keras dan alot, kesan yang jauh banget dari rasa enak. Ga masuk standar sedikitpun untuk menjadi masakan yang enak. Jauh-jauh sungguh jauh :D

Sebenarnya bukan ini saja yang membuat saya kecewa, referensi Pak Bondan cenderung udah tidak benar adanya. Beberapa referensi seperti bebek, bubur yang sudah saya coba juga jauh dari rasa enak. Orang boleh ngomong ini masalah selera yang ga sama, tapi masakan yang dikatakan enak itu memiliki standarisasi yang sama, orang ga suka pun akan mengatakan LUMAYAN, STD bukan jauh dari rasa enak, berminyak dan gosong. Pak Bondan cenderung memberi referensi restoran yang bernama, bukan yang layak dicoba lagi.

So, maaf Pak Bondan referensi anda tidak dapat lagi menjadi acuan wisata kuliner.

Sunday, August 8, 2010

Kerja Oh Kerja

Lulus kuliah pertama yang dipikirkan, aku akan kerja dimana? Spinning, Twisting on your mind... Sibuk kirim CV ke berbagai macam perusahaan, baik pekerjaan, divisi maupun deskjob yang berbeda, tidak ada panggilan, hopeless! ~,~"

Akhirnya memutuskan untuk menenangkan diri liburan sebentar, jalan-jalan ke Bandung, setelah sampai di Bandung, telepon pun berdering, panggilan kerja untuk minggu depan, dan langsung akan di briefing! OMG! Saya masih di Bandung dan ingin meneruskan liburan yang mungkin akan menjadi yang terakhir. Untungnya bapaknya memberikan kesempatan, dan senin saya harus masuk kerja dengan jobdesk yang saya ga tahu apaan, yg jelas aku akan menjadi programmer, padahal aku ingin menghindari menjadi programmer.

So, kenapa akhirnya memutuskan untuk langsung menerima saja tawaran ini? Mungkin ini point-point yang menjadi pertimbanganku :
- Saya fresh graduate, daging mentah, belum ada pengalaman akan digaji maksimal untuk seorang fresh graduate di Indonesia.
- Orang tua yang selalu mendesak "kerja kerja dan kerja terus menerus, kok masih belum dapat kerja? kapan mulai kerja? masa sih belum dapat2? kamu nyari ga sih kerja? uang bulan depan ga di transfer lagi loh!" saya sangat stress ditanya ama keluarga Mungkin keluarga lain atau ortu orang lain tidak seperti ini, tapi begitulah keluarga saya huhuhu
- Tawaran dari dosen, dan saya telah mengecewakannya, masih diberi kesempatan, kalo menolak saya sungguh ga tahu diri. Dia sungguh baik kepada saya
- Belum ada panggilan dari perusahaan yang telah dikirim CV-nya, masih belum di proses, so apa salahnya 3bulan ini, dan maybe 2bulan lagi saya akan banyak kirim CV lagi :)


Hidup ini pilihan, maybe bagi sebagian orang ini pilihan yang cukup bodoh dari saya, tapi ya sudahlah, semoga semuanya berjalan dengan baik :D

Tuesday, August 3, 2010

Pengangguran sampai waktu yang tak dapat ditentukan

Yudisium resmi besok, sudah saatnya menjadi pengangguran. Stress menumpuk, apa yang akan dilakukan nanti setelah lulus kuliah, dilema dihati, mencari-cari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan serta gaji yang setimpal dan bisa mencukupi kebutuhan. Sebagai sarjana fresh graduate mungkin orang akan melihat dengan sinis 'daging mentah' yang pilih-pilih pekerjaan. Tapi ini adalah pilihan, idealisme.

Untuk terjun menjadi seorang programmer bakalan harus 'pikir-pikir' lagi dengan kemampuan yang seadanya ini, walalupun IPK yang lumayan meyakinkan hahaha..

Memilih kerja kantoran atau berwirausaha mungkin akan sedikit membingungkan, jualan jualan penghasilan meyakinkan tapi ga ada kepastian dan relasi. Ga ada yang beli ga ada penghasilan, pengennya bisa kerja kantoran dan jualan tetap jalan untuk tambahan.

Semoga nanti tidak salah mengambil keputusan dan pilihan terbaik.