Monday, October 14, 2013

Dee, Zenbu - Kota Kasablanka



Perdana, menginjakkan kaki di negeri antah berantah, Kota Kasablanka yang ngehits itu..
Kesan pertama... wuiiiih gede juga mall-nya... Kesan kedua... Loooh kok konstruksi-nya ngak pol-polan, kayaknya ada sesuatu yang kurang... Dan setelah masuk mall-nya, ini mall kok sempit banget, sirkulasi udaranya ngak bagus, geladaknya rendah banget dan penyusunan tenant-nya kok berantakan. Iiih bikin gampang nyasar jugaaak! Nyebelin...


Akhirnya mutar muter nyari restaurant untuk bersantap malam, akhirnya menjatuhkan pilihan pada Zenbu. Yah we are craving for Donburi.. Let's eat at The House of Mozaru (Donburi)..

Restaurant-nya quiet cozy, dengan interior design yang japanese abis... Hmm.... Tapi lukisan dan gambar sepanjang dindingnya kelihatan kurang hidup karena dikejar target penyelesaian yang mungkin terlalu ketat. At least,the interior designer shows that s/he has capability...


Kali ini kita cukup lapar, sehingga pesan makanan agak membabi-buta... Iya mah, anakmu lapar banget, ga cukup kayaknya kalo cuma makan nasi semangkuk. Porsi makanan lumayan gede dengan harga yang affordable. Kali ini pesan chicken fried curry donburi and fried softshell crab. Nom nom nom...


Chicken curry dengan bumbu yang meresap. Nasinya ditanak dengan baik, tidak terlalu lembek atau keras. House of Mozaru, their speciality.. Best donburi don in town.. Untuk service is so so..






Price : 7/10
Taste : 7/10
Service : 6/10
Interior : 710

Overall : 6.75/10


Sunday, October 13, 2013

Doha, 47 derajat

Ini perjalanan kedua di Doha.. Aduh untuk hotel di-booking untuk tanggal 29 June 2013, artinya nyampe tanggal 29 June pagi ga bakal bisa check-in, kudu nunggu jam 2 siang.. Masalah besar ini, jam 5 pagi udah nyampe, diriku mau kemana sampai jam 2 siang?!

Lucky me, punya temen di Doha, jadi bisa numpang dulu, soale konfirmasi guest services hotel di bandara, jam segini belum bisa check in, belum ada tamu yang keluar. Yaudin, telepon temen minta dijemput, numpang dulu buat mandi dan tidur sampai tengah hari..

Rumahnya ngak terlalu jauh dari bandara, dekat Lulu supermarket. Yaudin deh, nyampe, buka baju, kamar mandi dan tidur berdua .....  *di kamar yang terpisah tentunya :))



Berada di Doha pada bulan Juni-Oktober adalah cobaan, cobaan dunia kerja sesungguhnya. Bayangkan saja, Jakarta panas ndak menurut Anda? Panas kan???! Bohong kalau bilang Jakarta yang 29-33 derajat Celcius itu ndak panas, tapi siksa panas Jakarta tidak ada bandingannya dengan di Doha.. Bayangin aja rata-rata adalah 45 derajat Celcius pada bulan Juli kemarin! IYA, diulangin lagi EMPAT PULUH LIMA DERAJAT CELCIUS panasnya..

If you said "Size doesn't matter', its a bullshit dude! See, how big the sun in Doha! SIZE DOES MATTER DUDE! The highest temperature when I was in Doha is 47 degree!


I was like a roasted chicken in the gulf, fuiiih... even on 8 PM, still 40 degree man!
It is a very extreme experience, dare you to try! Please don't..


Anyway I'm still looking forward for my next trip to Doha, next new experience, learning new Arabic culture, survive on extreme temperature and I'm still alive. Might be (hopefully), someday I will have experience to stay longer in Middle East counties (red : working at there).


Khalaaas..

Saturday, October 12, 2013

Terlanjur Muda

Pernahkah Anda merasa terlalu tua untuk melakukan sesuatu?
Pernahkah Anda merasa sudah terlalu untuk belajar?
Pernahkah Anda merasa sudah terlalu tua untuk memulai karir?
Pernahkah Anda merasa sudah terlalu tua bla bla bla?

Kebanyakan orang merasa momok menakutkan bila ditanyakan soal umur, karena mereka takut untuk dibilang "tua". But, I have another problem now, since I'm too young to be a professional employee. Iya, umur dipermasalahkan saudara-saudara, karena terlalu muda. Unreasonable banget!


Saya juga punya cerita tentang seorang teman A yang naksir berat dengan teman saya yang lain dengan inisial B. Si A dan si B ini akhirnya dipertemukan oleh saya, si B memang jauh lebih tua dibandingkan si A, lambat laun si A mulai jatuh hati kepada si B yang memang lebih dewasa, dan sampai suatu saat... duaaaar... Si A menyatakan isi hatinya kepada si B, tetapi B menolaknya dengan alasan umur... Si A terlalu muda..


Untuk konsep sebuah hubungan relationship, hal ini mungkin bisa dimaklumi, terutama bila si cewe lebih tua dan seleranya bukan kepada brondong-brondong. Tentu saja juga si cewe tidak ingin menafkahi seseorang yang lebih muda darinya. Untuk hidup sendiri aja kadang kudu ngirit, nanti kalo pacaran dengan cowo yang lebih muda harus nombok? Kalau sudah tidak suka dengan yang brondong sih, cinta tak bisa dipaksa, menolak itu wajar. Tapi kalo sama-sama suka dan okay, yah lanjutkan aja =3


Nah, bagaimana dengan konsep dunia profesional? Terlalu muda untuk mendapatkan gaji yang lumayan? Kemudaan untuk melakukan suatu pekerjaan? Terlalu muda untuk memikul tanggung jawab? Memang banyak orang yang berumur muda, dan tidak akan bisa diberikan tanggung jawab. Tetapi, tentu saja ada "special case", yang muda yang berani, yang muda yang produktif, dan yang muda yang beraksi.


Atasannya langsung tentu saja bisa menilai apa yang bawahannya kerjakan setiap hari, bagaimana pekerjaan yang dilakukan sesuai atau tidak dengan kebutuhan perusahaan. Dan tentu saja bisa menilai, apakah bawahannya sudah bisa dinaikkan jabatannya, atau sudah bisa di-propose untuk meng-lead, tapi untuk kasus-kasus anomali, terkadang harus melalui proses HR Committe, dan menjadi putusan direksi. Umur dan pengalaman kerja, semuanya di normalisasi, tidak dilihat anomali, keunggulan seseorang.


Penilaian normatif secara general tentu saja pada 'masa kerja' dibandingkan sumbangsih yang lebih baik. Banyak atasan juga segan untuk memberikan kesempatan kepada yang lebih muda, karena ada senior-senior yang belum mendapatkan hak lebih. Senioritas birokrasi, tentu saja ADA. Tetapi sebagai pemimpin yang lebih profesional, seharusnya seorang atasan harus dapat memberikan semangat, agar seorang yang lebih senior juga dapat bersaing dengan yang lebih muda, yang lebih memiliki ide-ide fresh untuk pengembangan diri. Bukan bermaksud tidak memberikan kesempatan yang lebih baik kepada yang lebih senior, apabila tidak dapat berkembang, kasihan juga kan yang junior, terus menunggu.


Kesempatan inilah yang membuat para junior, gemar untuk banting setir karena tidak adanya kesempatan berkembang. Resign adalah salah satu jawaban agar tidak terbelenggu dan terikat dalam ketidakpastian masa depan karena 'menunggu' tersebut. Jadi, tak heran banyak yang setelah 1-2 tahun segera lompat ke perusahaan tetangga, yang (mungkin) memberikan kesempatan di saat yang sekarang (mungkin) sudah sulit untuk mendapatkan kesempatan berkembang.


Tak jarang pula, apabila yang junior lebih diberikan kesempatan untuk berkembang, sang senior akan berulah dengan uring-uringan, menjadi burung 'beo' perusahaan, tentang atasannya yang tidak pernah memberikannya kesempatan, atasan yang pilh kasih atau manajemen yang tidak pernah 'melihat' dirinya yang telah lama bersumbangsih. Dilema..


Muda di umur, muda di pengalaman, belum tentu seorang karyawan tidak (lebih) profesional dibandingkan dengan seniornya. Pribadi masing-masing, linkungan, keluarga, pekerjaan akan membentuk pribadi yang berbeda di lingkungan kerja. Target pribadi, harapan masa depan, priuk nasi dan saldo tabungan adalah secercah harapan. Jadi, paling muda dibandingkan kolega di kantor? SIAPA TAKUT?