Saturday, April 28, 2012

Ria, Pos Satpam

=================================== Disclaimer =====================================
Cerita pendek ini hanya fiksi belaka, apabila ada persamaan cerita dan tokoh dalam kisah nyata mungkin hanya kebetulan belaka.
=================================================================================


"Namaku Ria, pekerjaan sales, hidup sebatang kara di kerasnya Jakarta demi menafkahi adik-adikku. Hidupku jauh dari kata bahagia"

Nyiiiiit... Nyiiiit..... Nyiiiit....

Suara berisik nan menyesakkan telinga terdengar berulang-ulang, tanpa henti, selama kipas kumal dengan debu setebal 0.5 cm masih berputar. Bunyi berisik seakan memperlihatkan perjuangan kipas angin sampai titik darah penghabisan. Udara pengap begitu terasa walaupun kipas angin telah menunjukkan batas kemampuannya, diperparah dengan ventilasi minim tanpa jendela.

Aku memang seharusnya membeli kipas angin yang baru. Kondisi keuangan yang tidak memungkinkanlah yang mengakibatkan aku masih terjerumus di petakan pengap, lembab dan lusuh ini dengan ditemani kipas yang sudah diujung tanduk. Pekerjaanku sebagai sales di perusahaan sabun tidak bisa membuat aku dapat hidup lebih baik lagi di Jakarta. Terkadang aku kehabisan uang dan harus berhutang dengan ibu Romiah, pemilik warteg yang berada persis di depan gang kosku. Kepada Beliau lah aku bersandar hidup di akhir bulan.

Dengan uang seadanya, tidak ada namanya makan 'lebih baik' di awal bulan. Aku selalu berusaha sehemat mungkin setiap harinya. Setiap rupiah aku hitung secara detail agar aku tidak kelaparan setiap bulan. Tabunganku nyaris tidak ada, pernah aku menabung untuk membeli kipas angin yang baru, tapi penyakit tifus yang menyerang tanpa diundang membuat segalanya buyar. Bonus tahunanku yang tak seberapa pun ludes untuk membiayai pengobatan penyakitku. Belas kasihan dari teman-temanku lah aku masih bisa bertahan hidup hingga sekarang.

Petakan persegi 2 x 2 meter ini, sebenarnya sudah tidak layak untuk ditinggali. Namun dengan gaji yang sedikit di atas UMR saja, tak ada lagi petakan yang bisa aku bayar, aku masih punya kewajiban mengirimkan sebagian uang untuk adik-adikku yang bersekolah di kampung halaman. Aku tidak mau adik-adikku putus sekolah seperti yang aku alami ketika kedua orang tua kami meninggal akibat kecelakaan. Kami hidup sebatang kara, hidup dari belas kasihan tetangga. Kecelakaan itu begitu memilukan, sudah tidak ingin aku kenang lagi. Kini, adik-adikku aku titipkan di rumah pamanku, setiap bulan aku kirimkan uang untuk mereka.

Sebagai seorang sales, aku selalu berkeliling menawarkan produk perusahaanku. Dari kompleks ke kompleks aku bergerilya menghindari satpam kompleks. Segala kamuflase aku lakukan untuk mengelabui bapak berbaju putih biru ini, terkadang aku berkenalan dengan pria berseragam di beberapa kompleks agar aku bisa leluasa masuk ke kompleks tersebut. Sebotol Teh Botol Sosro atau kecupan di bibir terkadang aku berikan demi mendapatkan izin berjualan di teritori tersebut. Tak jarang, aku juga memberikan kehormatanku untuk pria berseragam yang menarik perhatianku sekaligus melampiaskan nafsu birahi-ku yang sudah kepalang tanggung.

Walaupun hidup tak karuan, aku masih diberkahi wajah yang cukup enak dilihat dan nyaman di hati. Dengan tubuh yang cukup langsing mungkin akibat kekurangan makanan, aku masih bisa memikat pria-pria berseragam di kompleks elit. Namun, tak semua pria bisa tidur bersamaku.

Hari ini, jadwal kunjunganku di salah satu perumahan elit di Jakarta Barat. Aku tak sabar lagi bertemu dengan Pak Joko, satpam kompleks itu. Pak Joko memiliki dua anak, di usia-nya di akhir 30-an, dia masi berperawakan tegap, berkulit kuning langsat dengan kumis dan jenggot yang tipis membuat aku selalu menunggu kunjunganku tiap awal bulan ke kompleks tersebut, hatiku selalu berbunga-bunga. Tentu saja, Pak Joko juga selalu menanti kunjunganku setiap bulan, sengaja kami tak bertukar nomor telepon agar selalu ada kejutan di setiap kunjunganku. Rindu yang terakumulasi setiap bulannya kami lampiaskan setelah Pak Joko ganti shift giliran jaga. 

Kadang terpikir olehku, kenapa aku tidak menjual diri untuk mendapatkan tambahan uang. Toh, aku juga melakukan maksiat, hubungan di luar nikah atas dasar nafsu belaka. Tapi, ingatan kedua adikku di kampung, membuat aku mengenyahkan keinginanku tersebut. Aku ingin memberikan makan kepada adik-adikku dari uang yang halal, dan aku ingin melakukan hubungan sex tanpa iming-iming uang, tanpa dibayar dan partner-ku tidak perlu membayarku. Suka sama suka. Aku tak pernah ingin memikirkan keluarga mereka.

Aku menjajakan produk dari pintu ke pintu, menawarkan produk kepada ibu rumah tangga ataupun kepada pembantunya yang entah tertarik dengan daganganku atau karena kasihan melihat aku datang setiap bulannya dalam keadaan lusuh. Tapi aku tak peduli, yang terpenting aku bisa makan setiap bulannya.

Tiba di kompleks, segera aku menuju ke pos satpam yang biasanya selalu terbuka untukku. Terbayang olehku kecupan manis dari bibir Pak Joko dengan kumis tipis yang memberikan sensasi berbeda dibandingkan dengan orang lain. Aku pun langsung bergegas masuk ke pos satpam dengan menggendong tas jualanku. Tapi hari ini mungkin bukan hari keberuntunganku, Pak Joko tidak bertugas hari ini. Sesosok pria tidak aku kenal, umurnya kira-kira di pertengahan 40-an, berperawakan sedang, berkulit sawo matang, dengan sorot mata tajam melihatku. Aku tersontak!

"Hey, siapa kau? Mau apa kau kesini?" dengan logat Batak yang kental, ah dia bukan tipe pria yang aku sukai.

"Maaf pak, Pak Joko-nya ada? Apa dia sudah ganti shift? ", aku bertanya.

"Pak Joko sudah tak bertugas lagi lah disini, sudah di mutasi dia ke kompleks yang lain, kau ada keperluan apa nyari-nyari pak Joko?", lanjutnya.

"Saya temannya pak, sudah lama tidak bertemu pak Joko, bisa minta alamat kompleks baru itu, atau nomor telepon pak Joko? Apa Pak Joko meninggalkan pesan untuk saya?", sudah saatnya aku mengetahui nomor telepon pak Joko geramku.

"Pak Joko itu sekarang sudah di....", dia terdiam sebentar, melihatku dengan seksama, ah mungkin dia juga suka denganku pikirku. Tiba-tiba dia berteriak. "Hey, kau bawa apa?! Kau mau jualan tanpa izin disini? Sini aku periksa tas kau, sales dilarang masuk kompleks sini! Pak Joko dimutasi karena laporan dari warga sini, dia sering masukin sales ke area ini, ah ternyata kau lah penyebabnya! Tak dapat kau elak lagi, kau sudah tertangkap basah, aku tangkap kau?!"

Dunia terasa terhenti, jantungku mungkin berhenti berdetak selama beberapa detik. Terpikir olehku, bila aku ditangkap, bagaimana nasibnya adik-adikku di kampung yang menunggu uang kiriman dariku setiap bulan? Siapa yang akan memberikan mereka makan lagi? Keringatku bercucuran, mataku tak bisa lagi berkedip. Aku ketahuan! Dan karena kesalahnku Pak Joko kehilangan pekerjaannya. Aku merasa berdosa!

"Sini kau, aku mau bikin laporan sama bos-ku, mantap kali aku ini, belom seminggu sudah dapat cecunguk yang meresahkan kompleks ini, awas kalo kau lari, aku kejar kau!"

Aku bergidik, masa depanku, masa depan adik-adikku. Kurungan jeruji besi yang mungkin lebih baik kondisinya dibandingkan petakan kos-ku, makanan yang lebih baik dan teratur bakalan tersedia buatku. Tapi siapa yang akan memberikan makanan kepada adik-adikku?! Aku terhenyak...

"Pak Togar, kenapa ini ribut-ribut? Loh teman saya kenapa diperlakukan kayak pencuri, dia tamu saya, lepaskan dia, saya sudah menunggu dia dari beberapa jam yang lalu"

Tangan itu langsung menggandengku, menarikku tanpa persetujuan Pak Togar, aku menurut saja, walaupun sebenarnya aku tidak kenal siapa pahlawanku hari ini. Aku dibawa ke rumahnya, rumah paling mungil di kompleks ini, bersih dan asri. Aku disuruh duduk di ruang tamu, baru kali ini aku masuk ke rumah sebagus ini. Biasanya aku mentok di depan pagar menawarkan produkku. Aku ingat, aku sering menawarkan produk disini, Mbok Iyem selalu membeli beberapa produkku setiap bulannya, tapi siapakah orang ini? Entahlah. Aku masih terkagum-kagum menikmati indahnya rumah ini. Gaya minimalis dengan dominan warna putih dan hitam menambah elegan rumah ini. Semua furniture terbaru dengan warna senada menambah indahnya rumah ini. 

"Silahkan diminum teh manisnya, Mbok Iyem sedang menyiapkan makanan di dapur, kamu pasti lapar setelah berjalan seharian, mungkin 15 menit lagi makanannya akan siap disantap. Mbok Iyem masak sayur asem hari ini, kesukaan saya", suara itu membuyarkan lamunanku, saking kagumnya dengan rumah ini aku tidak menyadari dia telah duduk disampingku.

"Kenapa kamu melihat seperti itu? Rumah saya berantakan yah?"

"Bukan saya masih terkagum-kagum, rumah ini indah sekali, belum pernah saya memasuki rumah seindah ini, ini pertama kali buat saya, saya tidak bisa berhenti berdecak kagum", imbuhku.

"Kamu berlebihan, rumah ini paling jelek dibandingkan rumah-rumah lain disini, maklum saya hanya sanggup membeli rumah yang paling kecil di kompleks ini", aku tahu dia berkata jujur.

"Tapi, kenapa tadi saya dibantu? Padahal Anda tidak kenal dengan saya. Saya hampir ditangkap oleh satpam tadi, dan saya belum mengucapkan terima kasih", betapa bodoh dan tidak tahu dirinya aku, aku lupa mengucapkan terima kasih, aku masih shock setelah kejadian tadi. Aku bahkan tidak kenal siapa orang ini.

"Siapa bilang saya tidak kenal kamu? Kamu kan yang setiap bulan menawarkan produk, Mbok Iyem selalu membeli barang dari kamu, saya selalu memperhatikan setiap kamu datang. Oh iya, Pak Joko, sudah tidak disini lagi. Dia di mutasi ke kompleks yang lain. Pak Joko sudah cerita semuanya dengan saya tentang kamu". Apa?! Semua aib-ku telah disebarkan kepada orang yang tidak aku kenal ini?! Apa Pak Joko juga menceritakan segala macam perbuatan tidak senonoh kami kepada pria ini?

Pria ini? Yah aku masih belum tahu siapa namanya. Kami masih belum berkenalan. Pria muda, dengan badan proporsional dengan otot-otot menyembul di antara kaosnya, sungguh pemandangan yang indah. Kira-kira berusia 30, berkulit eksotik yang kutebak sebagai hasil tanning secara berkala. Sungguh, keindahan duniawi yang biasanya hanya dapat aku mimpikan.

"Oh iya, nama saya Yudi. Saya terharu mendengar ceritanya tentang kamu. Bagaimana kamu bekerja untuk menafkahi adik-adikmu. Saya salut dengan kegigihan kamu mencari uang. To the point saja, saya tertarik padamu, makanya tiap bulan Mbok Iyem selalu saya kasih daftar produk yang harus dia beli dari kamu", ingatanku berputar, aku masih ingat rumah favoritku di kompleks ini. Mbok Iyem memang selalu berbelanja banyak dan selalu tertarik pada segala macam promo yang sedang aku tawarkan.

"Saya tau apa yang terjadi antara kamu dengan Pak Joko, saya tidak peduli. Saya ingin menawarkan kamu tinggal bersama saya, sebagai pendamping hidup saya. Saya kesepian.", tambahnya.

Apa?! Hari ini hari kesialan serta keberuntunganku? Ditawari oleh seorang pria yang merupakan keindahan duniawi yang pernah aku lihat secara langsung untuk tinggal bersamanya? Bagaimana aku bisa menolaknya? Tapi apa pantas aku menerimanya? Bagaimana dengan nasib adik-adikku?

"Tapi saya tidak pantas mendampingi Pak Yudi dengan kerjaan saya seperti ini, saya juga masih harus menafkahi adik-adik saya"

"Soal masa lalu kamu, kamu tidak usah pikirkan, saya sudah mempertimbangkannya. Tapi kamu harus janji, kamu harus tinggalkan masa lalu kamu. Kamu cukup tinggal disini dan mendampingi saya. Masalah adikmu, aku tentu menjadi tanggunganku juga, kamu tidak usah khawatir."

"Tapi..." Aku terdiam...

"Apalagi yang kamu pikirkan? Bersediakan kamu mendampingi aku sampai akhir hidupku?"

Otakku pun segera berpikir apa yang harus ku jawab. Terbayang olehku betapa hinanya aku. Namun hatiku tak bisa menolak sosok sempurna yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Apalagi dia telah menawariku menjadi pendamping hidupnya. Tak ayal, hatiku tentu berkata iya. Gejolak pikiranku tidak bisa menahan apa yang ingin aku teriakkan. Antara sadar dan tidak aku berkata dengan pasti :
"Tentu saja Pak Yudi". Aku tersipu malu.

"Cukup Yudi saja, Aku Cinta Kamu, Ria"


"Namuku Ria, pekerjaanku sekarang sebagai pendamping hidup Pak Yudi, keindahan dunia yang nyata adanya, dan kini aku bahagia. Nama lengkapku Zakaria."

Thursday, April 26, 2012

Dee, Modus Anomali Review

Modus Anomali Poster

26 April 2012, Modus Anomali akhirnya release juga! Saatnya gerakan #KamisKeBioskop untuk mendukung perfilm-an Indonesia. Film terbaru dari Joko Anwar, dengan genre yang sama thriller. Menunggu selama 3 tahun, tentu saja karya Joko Anwar yang terbaru ini cukup ditunggu-tunggu pecinta film Indonesia. Apalagi kan udah menang beberapa award gitu, dan mendapat sambutan hangat dari festival internasional. Harapan pastinya film ini tidak mengecewakan dengan ekspektasi "LUMAYAN".

Modus Anomali Poster
Berikut sinopsis Modus Anomali yang diambil dari fanpage Modus Anomali di Facebook:

A man is on a holiday in the woods with his wife and two kids when they are surprised by the arrival of an uninvited guest. Before he understands what’s going on, he finds himself separated from his family. And when he starts finding several alarm clocks that seem to have been planted throughout the woods, he knows he has to race with time if he wants to see his family alive. Meanwhile, another family is in the woods, who may be related to the strange going-on he’s going through.



Modus Anomali Poster
Sepanjang film buat para fans berat Rio Dewanto, Anda benar-benar dimanjakan oleh Joko Anwar di film ini. Full frame dari awal hingga terakhir, tidak terkecuali! Dari terang gelap hingga terang lagi Rio Dewanto melulu! (namanya juga pemeran utama, ngiri aja ga diajak casting XD), terus ada adegan Rio Dewanto topless gituuuuh.. Pamer tatto.

Back to topic,film ini menceritakan?? Biar ga spoiler gimana yah? Sinopsis-nya udah cukup memberikan gambaran kok. Kalo banyak comment film ini ga ketebak akhirnya, kayaknya kalian kudu lebih banyak nonton film sih menurut Dee, sudah banyak kok film tipe begini, sebutin ga yah judulnya? kasih tau ga yah? ga usah aja kali yaaaa..... :) Pokoknya inti film ini versi Dee adalah CARI ALARM

Cast Modus Anomali

Yah di film ini cuma ada 7 orang yang berperan, tidak ada orang lagi! Cume be-7 aja, syutingnya aja cuma 4 hari gitu di hutan antah berantah, kayak bukit Jambul di Partikel gitu deh. Secara keseluruhan film ini bisa dikatakan "Lumayan", tapi masih dibawahnya dikit. Okeh lah buat di tonton sekedar cari film thriller, tapi ga akan nemu tuh namanya thriller orgasm! :))

Sedikit kritikan buat film ini sih, alurnya yang lambat, Dee pernah baca awalnya Modus Anomali ini script film pendek dan terbukti deh di Modus Anomali ini, alurnya lama banget, biar bisa menjadi suatu film berdurasi 83 menit. Agak sedikit dipaksakan, jadi kurang 'berisi' di film-nya (kayaknya 30 menit harusnya udah kelar nih film).

Kemudian soal darah yang digunakan di film ini, seharusnya harus lebih menjadi perhatian, terlihat sekali encer banget! Malah ada yang teriak eh itu sirup "Marjan" hihihi.. Soalnya encer dan bening banget... Kemudian terlihat juga campuran antara saos dengan kecap, sehingga kurang greget!

Next kritikan tertuju pada translator subtitle ke Bahasa Indonesia, tapi kayaknya yang di-translate bukan ke Bahasa Indonesia deh, itu bahasa Gaul Jakarta.. Lo kate yang nonton orang Jakarta semua gitu pake bahasa gaul?? Hellooooo??? Ini patut dipehatikan lagi...

Buat para moviegoers, jangan bawa anak di bawah 17 tahun yah, temannya yang penakut jangan dibawa lah, kasian sih walaupun ga terlalu banyak adegan 'seronok' gitu... Kalo makin banyak kan Dee makin sukak! Hahaha. Sumpe deeh ga ada seremnya sama sekali. Overall Dee kasih nilai 3/5 (5.7/10) soalnya kameranya bening banget! Ajiiib! Tetap support perfilman Indonesia dengan nonton di bioskop yah..!. Kita tunggu film-film Indonesia yang lain, next month ada Lovely Man, Postcard from The Zoo, etc.

Updated :

Setelah nonton dan banyak baca review yang baik tentang Modus Anomali, menurut Dee banyak yang overrated, beberapa juga menulis ga sebagus seperti yang di gembar-gemborkan. Seperti dideskripsikan di atas masih di bawah lumayan (6). Terus soal film yang nge-twist?? Twist darimana sih? Nonton film-nya tidak pake atau tutup telinga kan? Mendingan perbanyak nonton film, perbanyak baca buku untuk buku ini soal 'obat' dan terakhir kalo mau nulis review yah BERANI JUJUR. Siiip??? AKUR!

Wednesday, April 25, 2012

Le Bouchon

I was with my boss at Kuala Lumpur, after long meeting with client at KLCC area. Tired and hungry, so it's time to EAT! We heard from our client that best western restaurant in town is Le Bouchon at 14 Jalan Changkat Bukit Bintang, 50200 Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia. They was voted by the Tatler magazine for 8 consecutive years from 2003 till 2010 to be the best restaurant in town! Interesting!


Le Bouchon Menu

The Tatler best restaurant awards on the wall and they are running out of space

The restaurant was not busy at all at 6:30PM and I was doubting my pick now because the restaurant though very french looking, was also rather run down.

A sole waiter showed us to our table and brought us the menu. We were really hungry and unanimously, chose the gourmet dinner menu.


Gratin d’asperges aux truffes du Périgord et au Champagne (My Pick)
Gratin of asparagus with Champagne sabayon and black truffles from Périgord 
Or
Salade Périgourdine
Medley of imported lettuces, goose liver terrine, confit gizzards, smoked duck, Cognac sultanas vinaigrette



Soupe de moules noires au safran et légumes aromatiques
Black mussels and saffron soup with aromatique vegetables
Or
Coquilles St Jacques grillées et fricassée de champignons sauvages, sauce au Porto (My Pick)
Grilled sea scallops with wild mushroom fricassee and Port wine sauce



Carré d’agneau à la croute de fromage de chèvre, courgettes à la fleur de thym,
sauce au Cabernet sauvignon
Rack of lamb with goat’s cheese crust, roasted zucchinis with thyme flowers, Cabernet Sauvignon sauce
Or
Magret de canard rôti au miel de montagne, échalotes confites et fricassée de légumes aux tomates séchées au soleil (My Pick)
Mountain honey roasted duck breast, confit shallots and fricassee of vegetables with sundried tomatoes
Or
Filet de loup de mer grillé au fenouil, tomates rôties et sauce au caviar
Grilled fillet of seabass with fennel, roasted tomatoes and caviar sauce




Assiette de fromages de France non pasteurisés, pain et crackers
Assorted non pasteurized French cheeses, bread and crackers
Or
Crème brulée aux framboises (My Pick)
Crème brulée with raspberries
Or
Tiramisu à la mangue
Mango tiramisu (My Boss Pick)



The set dinner was RM148 per person. The portion was queit small (for my big tummy) especially the appetizer and the entree. The main though was a larger portion but it was barely enough.

Maybe that is what's to be expected for french fine cuisine. However, in terms of taste and ingredient, Le Bouchon is all deserving of its accolades.

The asparagus gratin with Champagne sabayon and black truffles from Périgord was wonderful. Perfectly cooked asparagus spears, seasoned with the sharp flavor of the truffle coin and champagne sabayon. The entree, perfectly grilled sea scallops accompanied by an incredibly deeleeceeous port wine sauce wild mushroom fricassee.

My Mountain honey roasted duck breast was done medium as requested. Still pink in the middle and the skin was golden brown. The confit of shallots was an excellent addition of saltiness to the meat while the fricassee of vegetables with sundried tomatoes help balance the acidity of the dish.

I regretted not ordering the tiramisu - the deconstructed version. I wanted to stay true to my choice and it was french cuisine! Isn't tiramisu, Italian? Anyway, I was thrilled to taste bits of burnt licorice candy covered by the strawberries and mint leaves. It was an interesting combination - creme brulee and licorice... XD

This meal sealed my fate as a true believer in french cooking techniques. The freshness of the food, cooked to perfection, not a tinge under, not a tinge over! The selection of the right ingredient to provide the best combination of flavors contributing to the overall taste of the dish. I was peering over to my boss's plate and noticed the leftover roasted shallot bulb, the stalk of rosemary, the garnish of strawberries et cetera. I felt sad that he was missing out on the overall flavor but at the same time, I am really glad as my plate was squeaky clean and I am beaming ear to ear contented



Saturday, April 21, 2012

Dee, Tracking at Merapi Mountain National Park


Alarm Blackberry menunjukkan matahari sudah perkasa menerangi langit Yogyakarta. Sudah terlalu siang untuk memulai hari, sedangkan teman yang lain juga masih tidur juga! Tidak peduli apa yang mereka lakukan, yang penting Dee bersih-bersih diri terlebih dahulu. Hari ini pak Sunjoto, driver kita, berjanji untuk membawa kita ke kawasan Kaliurang dan kawasan sekitar Merapi, tidak lupa sewa jeep! Very excited.

Tepat pukul 08:00, perjalanan ke Kaliurang dimulai dengan mengunjungi Museum Ulen Sentalu. Museum Seni Budaya yang sangat terawat ini, memamerkan berbagai koleksi Keraton. Ada guide yang akan menceritakan segala sesuatu yang ada di Museum ini tanpa textbook! Amazing, dia bisa menjelaskannya sampai ke detail-detail nama yang panjangnya ajubile! Tak lupa melihat koleksi-koleksi batik. Pokoke museum ini oke banget deh, wajib dikunjungi, namun kesempatan saat ini Ulen Sentalu tidak disorot dulu yah, soalnya kurang bahan, not allowed taken picture di dalam museum soal'e :p

Setelah dari Ulen Sentalu, Pak Sunjoto membawa kita ke Taman Nasional Gunung Merapi. Kondisinya sejuk, mirip-mirip di puncak kalo di Bogor. Kiri kanan kita akan melihat dataran hijau dengan pohon menjulang tinggi tanpa dedaunan akibat meletusnya gunung merapi November 2010 lalu. Yah, bisa dibilang alam ini mengagumkan dalam waktu singkat telah hijau kembali. Tak akan bisa terlupakan bagaimana dahsyatnya letusan gunung Merapi di tahun 2010. Letusan yang telah memporak-pandakan segala sesuatu yang dilalui oleh "wedus gembel". Semuanya tak terselamatkan, yang paling fenomenal adalah meninggalnya Mbah Marijan karena menolak untuk dievakuasi.

Taman Nasional Gunung Merapi merupakan view point Gunung Merapi, tepatnya di Bukit Pronojiwo. Tiket masuk ke Taman Nasional Gunung Merapi hanya Rp. 2,000.-/orang. Cagar alam ini cukup terawat dengan kondisi yang masih alami. Buat yang takut dengan monyet-monyet berhati-hatilah, karena banyak sekali monyet yang berkeliaran disini, mendekati Anda untuk meminta makanan. Tapi jangan takut, monyet-monyet tidak akan menyerang Anda bila Anda tidak membawa makanan. Jadi, berhati-hati aja yah..


Damar




Mari berfoto di 'Air Terjun'








Induk monyet sedang menggendong anaknya




Hijau dan pohon tinggi menjulang di Taman Nasional Gunung Merapi ini. Objek wisata yang biasanya menjadi 'primadona' adalah air terjun. Tapi, ternyata air terjunnya ngak ada airnya, kering! Hahaha.. Banyak turis lokal yang sibuk berfoto di Air Terjun yang kering ini, kita cuma bisa meringis. Tapi menikmati monyet-monyet yang berusaha mendekati para pengunjung untuk meminta makanan, dan ada monyet yang sedang menggendong anaknya yang masih berumur seminggu! Lucuk!..

Setelah menikmati 'air terjun', perjalanan dilanjutkan dengan tracking bukit Pronojiwo yang merupakan view point terdekat Gunung Merapi. Track 800 m menanjak dengan kondisi licin dan cukup curam. Ada satu track lagi yang lebih panjang dan lebih tinggi, dengan track 3,900 m! Membayangkan saja malas, apalagi ini tracking tanpa persiapan. Bayangkan, tracking dengan tanjakan curam, hanya memakai sandal jepit! Muahahaha..... NEKAT! Sebenarnya, di tengah perjalanan, sempat memutuskan untuk kembali saja, tidak meneruskan pendakian yang semakin lama semakin curam, dengan langit yang mulai mendung. Tapi masa udah jauh-jauh, berhenti gitu aja??! Heihooo..! Haram hukumnya, mana jiwa petualangannya..! Dan diyakinkan oleh mbok-mbok yang menemani dengan maksud jualan minuman dan snack ketika di puncak, kita diyakinkan track tersulit udah kita lewatin, tapi perjalanan masih panjang. Yah, lanjut! Maju taros pantang handak mundur leh! Finally, kita sampai di puncak Pronojiwo!!!! Semua kelelahan akibat penanjakkan hilang sudah oleh......... Pocari Sweet dan Chitato beli ama si mbok! Muahaahaa..

Scenery-nya lumayan stunning dan awesome, namun sayang awan tebal menyelimuti Gunung Merapi, sehingga tidak bisa melihat puncak gunung Merapi dari Bukit Pronojiwo, agak kecewa! Bayangkan kita udah nanjak lho!!!! Pake sendal jepit alay yang warna warni itu! Dari puncak bukit Pronojiwo bisa dilihat akibat letusan Merapi tahun 2010, sempat meluluh lantakkan daerah ini. Pohon-pohon tinggi tak berdaun berdiri dengan gagahnya. Pohon muda nan hijau mulai menunjukkan keasriannya, alam me-recovery dengan cepat! Amazing!

Yah, tak bisa dipungkuri, dampat negatif Gunung Merapi juga memberikan dampak positif bagi alam. Setelah letusan gunung Merapi, tanah akan semakin subur. Warga setempat bisa melakukan penambangan material yang berlimpah dari Gunung Merapi walaupun sebenarnya aktivitas ini ilegal. Karena mendung menghadang, bergegas turun dari Pronojiwo, tidak lucuk lagi kalo kehujanan di atas dan sangat berbahaya dengan sandal licin. Dan pastinya dibatalkan juga sewa jeep untuk mendekati merapi, soalnya sia-sia juga dengan cuaca mendung saat ini. Alam memang tidak bisa ditebak, jadi yah ambil gambar seadanya saja at that time. Untuk lengkap-nya check foto aja yah, biarkan mereka yang bercerita!














Friday, April 20, 2012

Dee, Candi Kalasan

Pernahkah Anda ke Yogyakarta?
Bila Pernah, pertanyaan selanjutkan adalah pernahkah Anda ke Candi Prambanan?
Then, pernah dengan mengenai Candi Kalasan?



Candi Kalasan merupakan salah salu candi peninggalan umat Buddha. Candi Kalasan berlokasi di Yogyakarta, tidak begitu jauh dari Candi Prambanan. Keberadaan Candi Kalasan 'agak' dipandang sebelah mata, dan bukan merupakan objek vital wisata candi di Yogyakarta. Lokasi Candi Kalasan, di pinggir jalan raya ga terlalu jauh dari Mbok Mberek *entah apa itu nama jalannya*, agak tersembunyi, namun masih kelihatan. Beruntung driver kita kali ini, Pak Sunjoto, mengajak kita ke Candi Kalasan, sekalian lewat sebelum ke bandara katanya. Soalnya sih waktu itu ada yang ngidam Es Dawet yang nampol banget sih! Es Dawet dengan gula jawa terenak dimakan seumur hidup yah di Jalan raya Prambanan, sumpah enaknya bikin ketagihan, lagi lagi dan LAGI! aaaah coba mbok-nya jualan gitu yah di Jakarta, pasti laris manis juga. Apalagi Jakarta panas gini, pasti sueeegerrrr-nya ajubileeeee! *malah ngelantur



Balik lagi soal Candi Kalasan, pas kunjungan kita sih, SEPI, ga ada orang lain selain kita dan petugas yang jaga loket. Entrance fee-nya sih Rp. 2,000 aja. Candi ini kalah pamor dari Prambanan atau Candi Sewu. Karena sepi, sehingga tidak terawat juga sih yah, lumutan dimana-mana. Petugasnya aja sambil tidur-tiduran gitu kayak di posko. Ayam-ayam berkeliaran di pelataran candi. Susunan batu di Candi Kelasan dominan lebih besar dibandingkan candi yang lain, pintu masuk candi-nya sih tinggi bener dan agak terjal, jadi mengurungkan niat untuk ngintip ada apaan, yah pertimbangan juga karena waktu udah mepet, mau ngejar waktu ke Bandara. 






Candi peninggalan Agama Buddha bisa diidentifikasi dari Stupa yang biasanya terletak pada atas candi. Bagi yang ngak tau apa itu stupa, pernah ke Candi Borobudur kan? Yah bentuk stupa seperti yang ada di lantai 3 dan 4 candi Borobudur, tempat untuk menaruh stupa (patung Buddha).



Sedang asyik-asyiknya mengambil gambar, tiba-tiba hujan! Huwaaaaa.. Kudu bergegas deh ke restoran terdekat untuk makan siang sebelum ke bandara. Cuaca memang sulit untuk diajak bersahabat kalo sedang travelling. Sebelum cabut, tiba-tiba ada capugn cantik terbang, hinggal disalah satu batu, ambil fotonya dulu yah, semoga nanti kalo Dee balik ke Kalasan ketemu lagi yah :* entah itu masih jadi capung ataupun jadi yang lain. Hihihihi...
Dragon Fly on The Rock

Kunjungan ke Kalasan sih emang tidak ada yang spesial, bisa dikatakan candi ini agak memprihatinkan dan tidak dipedulikan sama sekali. Semoga pemerintah Yogyakarta dan organisasi Buddhist di Yogyakarta lebih menggiatkan untuk melestarikan cagar budaya satu ini yah...


Saturday, April 14, 2012

Dee with Partikel



13 April 2012, Friday 13th, tepat pukul 4:44 PM, peluncuran novel terbaru Dewi 'Dee' Lestari resmi diluncurkan. Partikel, potongan terkecil dari suatu zat akhirnya terlahir juga! Setelah penantian 8 tahun, hari ini datang juga! Sekumpulan 'alien' berbondong-bondong ke toko buku untuk mendapatkan cetakan perdana! Lucky me, Dee bisa pesan via online di bukukita.comdiscount 15%, Dan menerima buku-nya sebelum Partikel dijual di toko buku, jadi bisa curi start duluan.

Buku bercover hitam dengan font berwarna hijau ini sangat menarik perhatian. Sesak menyeruak di dada kala ingin merobek plastiknya. Book orgasm. Halaman pertama, Brad Pitt?! What?! Tapi tunggu dulu, kejutannya belum dimulai! Hahaha..

Perlahan tokoh Zarah mulai diceritakan dan dideskripsikan dengan detail. Zarah yang mendapat special treatment sedari kecil, yang membawanya ke hobby fotografi. Dari hobby-nya menjadi sumber penghasilan, membawanya ke pedalaman negeri ini dan melihat indahnya dunia ini. Hidup adalah petualangan! Bagaimana Zarah mencari seorang Pencari, dan Hara menjadi seorang Penjaga..

Deskripsi ayah Zarah, Firaz, yang seorang dosen mikologi yang berlaku 'aneh'. Ketajaman science dan penelitian mendalam teruji disini. Studi literatur hampir 8 tahun membuat Partikel benar-benar telah matang. Terlebih tentang dunia fungi. Berbagai teori kontroversi terpapar disini, terutama mengenai konsep Ketuhanan dan Asal Mula Manusia. Yup, untuk membaca dan mendalami buku ini, alangkah lebih baik Anda meninggalkan atribut keagamaan Anda, untuk menyelaminya. Open-minded sangat diperlukan disini.

Petualangan Zarah dari sebuah kampung di Bogor dan akhirnya bisa keliling dunia dari hobby-nya sebagai seorang fotografer sangat inspiratif. Berbagai keputusan hidup kontroversial, pembangkangan, keteguhan hati, persistensi, ego, pengkhianatan, kesetiakawanan, cinta dan lainnya tersaji dengan menarik tanpa romansa murahan.

Pengamatan terhadap cara hidup binatang juga tak lepas dari mata ibu suri. Ibu suri meracik ramuan ini selama 8 tahun. Racikannya terasa pas dan tidak berlebih, sesuatu yang kita sebut SEMPURNA. Gejolak emosi tak terhindar, kata demi kata mengguncang rima hati ini. Scene paling bikin mewek buat Dee adalah ketika Zarah mendapatkan 'gift' saat berada di pusat rehabilitasi orang utan di Kalimantan

Tidak hanya sampai disitu, Partikel menceritakan secara gamblang mengenai Alien, Crop Circle, Iboga, kehidupan di Afrika dan tidak lupa membawa petualangan ke London. Perjalanan alam bawah sadar juga tidak lupa dibahas disini. Bersahabat dengan alam adalah hal utama yang perlu disadari. Hubungan cinta dengan mahluk hidup, kesabaran fotografer, pengkhianatan teman, kemunculan alien, fenomena crop circle yang membingungkan disajikan dengan apik.

Namun setiap ada kesenangan tentu selalu diikuti dengan kesedihan. Penantian 8 tahun ini, berakhir dengan 5 jam saja melahap 500 halaman Partikel. Haruskan Dee menunggu lagi? Berapa lama lagi harus menunggu untuk kelanjutan Supernova? Hanya Ibu suri yang bisa menjawabnya. Sebagai reader, semoga kita terus bisa bersabar! Buat para @addeection yang belum memiliki buku ini, jangan sampai terlewatkan. Pasti menambah ketidaksabaran menunggu seri berikutnya. Buat ibu suri, Dee cuma bisa sembah sujud bisa meracik adonan seperti ini! Terasa pas dihati dan dipikiran. Can't wait the next book! Terima kasih telah menghadirkan buku ini!

With Love,
Dee

Friday, April 13, 2012

Songkran Festival

SONGKRAN! Everybody fly to Thailand for wet wet party! Songkran merupakan tahun baru buat warga Thailand, ibarat kata Lebaran di negara kita. Liburan songkran merupakan liburan terpanjang sepanjang tahun untuk warga Thailand, sekitar 5 hari. Jadi, bila para pelancong berbondong-bondong menuju ke Thailand, warga Thailand sendiri akan berlomba-lomba untuk bepergian keluar negeri. Setidaknya akan ke provinsi-provinsi kepulauan untuk menikmati festival air ini.

Dan yang ga kalah nge-hits saat pelaksaan songkran ini tak lain tak bukan adalah onderdil yang Anda gunakan selama perang air ini. Segala sesuatu yang nyentrik akan sangat terlihat menarik disini, disini letak 'fun'-nya. Tua, Muda, Kaya, Miskin, Laki, Perempuan, Bule, Asian, tanpa ada perbedaan semua akan menikmati festival air ini. Tidak ada yang marah, tidak ada yang kesal, semuanya dibawa 'fun' saja. Refill air tersedia di pinggir jalan demi menunjang kelangsungan 'perang' ini. Baik untuk warga lokal ataupun para pelancong.

Doraemon Water Gun! The most wanted item on Songkran 2011

Pumping Water Gun
Pump Water Gun
Penis Water Gun

Menggunakan pakaian tipis, ringan adalah wajib hukumnya. Hindari long pant karena akan membuat semakin berat saja kalau sudah basah. Pakailah short pant / tanktop lebih dianjurkan disini. Memakai bra ataupun topless bukanlah sesuatu yang haram, just enjoy the festival!

Serang siapa saja, tidak ada yang namanya kawan

Anak-anak versus orang dewasa

 Bule berbikini disemprot oleh anak lokal


Kalo water gun sudah kalah dibandingkan orang lain, saatnya gunakan ember atau gayung!

Jangan lupa membeli tepung, wet and sticky sambil bisa gerepe gerepe! hahahhaa


Sewa tuk-tuk sambil perang air! Its FUN!!!

 Buat yang sudah terbang ke Bangkok. Let's get wet,
Happy Thai New Year All!
Happy Songkran Festival!
Let's WET!