Matikan Lampu untuk menyelamatkan bumi kita |
31 Maret 2012, jalanan terasa masih tak terlalu rame, mungkin penduduk Jakarta masih dihantui oleh demo anti kenaikan BBM yang telah dipersiapkan oleh partai politik untuk menyerang pemerintah. Ya, kekacauan 30 Maret 2012 memang cukup membuat seluruh warga Jakarta panik. Jakarta seperti kota mati di hari Jumat malam!
Sabtu ini dimulai dengan sarapan + lunch di Bakmi Bangka Ahon, tapi Lempah Bakut-nya telah habis. Coba lagi minggu depan deh :)) Kemudian nonton bareng Wrath Of Titans di Blitz Megaplex Central Park bareng Wita, Jve, Dewi dan Puly, filmnya terlalu sebentar dan kurang greget, walaupun patut diakui sinematografi-nya sangat apik. Setelah acara nonton bareng, dilanjutkan dengan memborong buku di Gramedia memanfaatkan diskon 25 + 10%. Serasa nerd orgasm bisa beli banyak buku dengan harga lumayan miring.
Setelah dari Gramedia, saatnya makan malam di Waraku de Gohan dengan discount 25%, minimum order IDR 200.000,- Tapi rasa ga berbanding harga, terlalu overpriced dengan rasa yah standar aja, discount 25%-nya ga berasa sama sekali. (Cerita tentang Waraku de Gohan di post selanjutnya yah!) Ada cerita lucu ketika waiter menyajikan makanan, mangkuk yang super besar membuat kami agak shock! Hahaha.. Pelayanannya juga agak buruk.
Acara makan malam ini ternyata hingga pukul 21:00, yah kita telat melewatkan acara turn off the light-nya. Biasanya Central Park akan sangat ramai bila ada event, namun malam ini, Dee menilai cenderung sepi, efek demo kemarin masih sangat berasa. Berlima mengelilingi Central Park, dan melihat banyak organisasi support Earth Hour disini. Ada teman-teman dari berbagai organisasi lingkungan yang tidak usah disebutkan namanya disini. Dee kecewa, sebagai organisasi pecinta lingkungan, mereka tidak mengindahkan larangan di Central Park untuk tidak menginjak rumput, mereka lompat melewati pagar. Yah banyak sekali teman-teman yang berseragam kaos 60+ dan gambar binatang hitam putih itu menginjakkan kakinya di rumput Central Park. Sorry, ga ada gunanya mengaku pecinta lingkungan, berkoar-koar, peraturan yang gampang ini saja tidak kalian indahkan.
Kita tinggalkan organisasi ini, kembali ke kegiatan Earth Hour Central Park 2012, kita pun melanjutkan ke balkon di lantai UG, karena kelihatan lebih sepi. Di balkon ini, ketika MC menanyakan apa yang Anda lakukan untuk mencintai lingkungan, kita dari balkon teriak "Jangan Menginjak Rumput". :))
Penampilan parkour, beatbox, percussion, The Dance Company, Titi DJ menghibur pengunjung Central Park malam ini, serta tak lupa kemunculan Bapak Fauzi Bowo disini. Tapi sayang, penonton yang kurang friendly dengan para penampil, tidak banyak tepuk tangan, tidak banyak suara riuh rendah. Kita yang dari balkon, mencoba untuk bergembira sendiri diatas, heboh diatas! Hahaha..
Penampilan Titi DJ dengan suara khas-nya cukup menghibur kami, tapi kebanyakan penonton yang masih belia mungkin tidak familiar dengan lagu-lagu Titi DJ. Beda lagi dengan The Dance Company yang lebih pintar membawa suasana, mereka bisa mengajak para penonton untuk bergembira bersama mereka di panggung. Baim memainkan gitarnya dengan AWESOME! Pongki tidak mau kalah, bass-nya mengalun dengan liarnya. Sedangkan Aryo Wahab sukses mengajak penonton untuk berinteraksi.
60 menit bersama, untuk bumi yang lebih baik |
Setelah acara Earth Hour ditutup, kita melanjutkan nongkrong di La Biere, tempat nongkrong favorit malah hari di Mall Central Park ini, selalu ramai dan kali ini kudu waiting list. Untunglah hanya 10 menit, tidak terlalu lama. Minum beer, main kartu, bercengkrama dan Dee lanjutkan dengna membaca buku.
Semoga semangat Earth Hour tidak hanya di tanggal 31 Maret saja yah, semoga bisa kita lakukan setiap hari, sehingga kita sadar terus menerus untuk menjaga bumi ini. Ini aksiku, mana aksimu?
No comments:
Post a Comment