Saturday, April 21, 2012

Dee, Tracking at Merapi Mountain National Park


Alarm Blackberry menunjukkan matahari sudah perkasa menerangi langit Yogyakarta. Sudah terlalu siang untuk memulai hari, sedangkan teman yang lain juga masih tidur juga! Tidak peduli apa yang mereka lakukan, yang penting Dee bersih-bersih diri terlebih dahulu. Hari ini pak Sunjoto, driver kita, berjanji untuk membawa kita ke kawasan Kaliurang dan kawasan sekitar Merapi, tidak lupa sewa jeep! Very excited.

Tepat pukul 08:00, perjalanan ke Kaliurang dimulai dengan mengunjungi Museum Ulen Sentalu. Museum Seni Budaya yang sangat terawat ini, memamerkan berbagai koleksi Keraton. Ada guide yang akan menceritakan segala sesuatu yang ada di Museum ini tanpa textbook! Amazing, dia bisa menjelaskannya sampai ke detail-detail nama yang panjangnya ajubile! Tak lupa melihat koleksi-koleksi batik. Pokoke museum ini oke banget deh, wajib dikunjungi, namun kesempatan saat ini Ulen Sentalu tidak disorot dulu yah, soalnya kurang bahan, not allowed taken picture di dalam museum soal'e :p

Setelah dari Ulen Sentalu, Pak Sunjoto membawa kita ke Taman Nasional Gunung Merapi. Kondisinya sejuk, mirip-mirip di puncak kalo di Bogor. Kiri kanan kita akan melihat dataran hijau dengan pohon menjulang tinggi tanpa dedaunan akibat meletusnya gunung merapi November 2010 lalu. Yah, bisa dibilang alam ini mengagumkan dalam waktu singkat telah hijau kembali. Tak akan bisa terlupakan bagaimana dahsyatnya letusan gunung Merapi di tahun 2010. Letusan yang telah memporak-pandakan segala sesuatu yang dilalui oleh "wedus gembel". Semuanya tak terselamatkan, yang paling fenomenal adalah meninggalnya Mbah Marijan karena menolak untuk dievakuasi.

Taman Nasional Gunung Merapi merupakan view point Gunung Merapi, tepatnya di Bukit Pronojiwo. Tiket masuk ke Taman Nasional Gunung Merapi hanya Rp. 2,000.-/orang. Cagar alam ini cukup terawat dengan kondisi yang masih alami. Buat yang takut dengan monyet-monyet berhati-hatilah, karena banyak sekali monyet yang berkeliaran disini, mendekati Anda untuk meminta makanan. Tapi jangan takut, monyet-monyet tidak akan menyerang Anda bila Anda tidak membawa makanan. Jadi, berhati-hati aja yah..


Damar




Mari berfoto di 'Air Terjun'








Induk monyet sedang menggendong anaknya




Hijau dan pohon tinggi menjulang di Taman Nasional Gunung Merapi ini. Objek wisata yang biasanya menjadi 'primadona' adalah air terjun. Tapi, ternyata air terjunnya ngak ada airnya, kering! Hahaha.. Banyak turis lokal yang sibuk berfoto di Air Terjun yang kering ini, kita cuma bisa meringis. Tapi menikmati monyet-monyet yang berusaha mendekati para pengunjung untuk meminta makanan, dan ada monyet yang sedang menggendong anaknya yang masih berumur seminggu! Lucuk!..

Setelah menikmati 'air terjun', perjalanan dilanjutkan dengan tracking bukit Pronojiwo yang merupakan view point terdekat Gunung Merapi. Track 800 m menanjak dengan kondisi licin dan cukup curam. Ada satu track lagi yang lebih panjang dan lebih tinggi, dengan track 3,900 m! Membayangkan saja malas, apalagi ini tracking tanpa persiapan. Bayangkan, tracking dengan tanjakan curam, hanya memakai sandal jepit! Muahahaha..... NEKAT! Sebenarnya, di tengah perjalanan, sempat memutuskan untuk kembali saja, tidak meneruskan pendakian yang semakin lama semakin curam, dengan langit yang mulai mendung. Tapi masa udah jauh-jauh, berhenti gitu aja??! Heihooo..! Haram hukumnya, mana jiwa petualangannya..! Dan diyakinkan oleh mbok-mbok yang menemani dengan maksud jualan minuman dan snack ketika di puncak, kita diyakinkan track tersulit udah kita lewatin, tapi perjalanan masih panjang. Yah, lanjut! Maju taros pantang handak mundur leh! Finally, kita sampai di puncak Pronojiwo!!!! Semua kelelahan akibat penanjakkan hilang sudah oleh......... Pocari Sweet dan Chitato beli ama si mbok! Muahaahaa..

Scenery-nya lumayan stunning dan awesome, namun sayang awan tebal menyelimuti Gunung Merapi, sehingga tidak bisa melihat puncak gunung Merapi dari Bukit Pronojiwo, agak kecewa! Bayangkan kita udah nanjak lho!!!! Pake sendal jepit alay yang warna warni itu! Dari puncak bukit Pronojiwo bisa dilihat akibat letusan Merapi tahun 2010, sempat meluluh lantakkan daerah ini. Pohon-pohon tinggi tak berdaun berdiri dengan gagahnya. Pohon muda nan hijau mulai menunjukkan keasriannya, alam me-recovery dengan cepat! Amazing!

Yah, tak bisa dipungkuri, dampat negatif Gunung Merapi juga memberikan dampak positif bagi alam. Setelah letusan gunung Merapi, tanah akan semakin subur. Warga setempat bisa melakukan penambangan material yang berlimpah dari Gunung Merapi walaupun sebenarnya aktivitas ini ilegal. Karena mendung menghadang, bergegas turun dari Pronojiwo, tidak lucuk lagi kalo kehujanan di atas dan sangat berbahaya dengan sandal licin. Dan pastinya dibatalkan juga sewa jeep untuk mendekati merapi, soalnya sia-sia juga dengan cuaca mendung saat ini. Alam memang tidak bisa ditebak, jadi yah ambil gambar seadanya saja at that time. Untuk lengkap-nya check foto aja yah, biarkan mereka yang bercerita!














No comments: