Sunday, November 18, 2012

Solo, Couple or Group Tour?

Akhir-akhir ini dunia traveling Indonesia semakin mewabah seperti cendawan di musim hujan, seperti jerawat yang bermunculan kalo makan kacang/kuning telur. Mulai dari jalan-jalan apa backpacker ataupun jadi tourist ala-ala sosialita atau bokek sok tourist. Mulai dari cuma sekedar penghilang stress, jenguk teman, shopping hingga untuk misi keimanan. Apapun itu, bukan itu yang akan dibahas kali ini.

Bepergian sendiri mungkin menjadi suatu masalah bagi sebagian orang. Bagaimana kalo nyasar, bagaimana kalo kecopetan, bagaimana kalo kekurangan uang, bagaimana kalo ketipu, dan banyak lagi bagaimana-bagaimana lainnya. Kalo diterusin sih yah tidak jadi menulis lah itu namanya =3 Banyak juga yang lebih suka bepergian sendirian, karena merasa lebih bebas, tidak usah menerima cerewetan teman, atau menyesuaikan dengan orang lain. Jadi stand alone, mau kemana aja seterah hati, tidak perlu mendengarkan pendapat orang lain. Kesepian? Ah.. Tidak perlu ditakutkan, punya account social media, itu bisa dimanfaatkan dengan baik, jadi jangan sok-sokan tidak mau kenalan sama orang di social media. Ada yang nge-add, kalo cantik/cakep yah approve aja, ga rugi toh, toh bikin account-nya gratis. =3

Kenalan di luar kota atau luar negeri itu bisa dijadikan sebagai aset, entah itu aset numpang, nanya destinasi favorit, nanya jalan, syukur-syukur kadang dapat free lunch atau dinner. Jadi aset toh? Takut dibohongin? Yah resiko! Kalo takut terus yah mending di rumah aja tidak perlu jalan-kalan, baca blog ini, tunggu kelanjutan ceritanya x) Takut nyasar? Ah itu udah biasa, di Jakarta pernah nyasar toh? Nyasar di kota orang, negera orang? Dari situ dapat kenalan baru, ketemu orang lokal, bertanya dan berinteraksi, toh rame-rame juga bisa nyasar, apalagi sendiri! Tapi jangan takut, kalo nyasar yah "Malu bertanya mari kita jalan-jalan, sudah capek tinggal naik taxi". (Note : Semoga kemampuan dompet Anda memadai).

Dee'eng



Nah kalo bepergian berdua, asiknya sama pacar, suami/istri, atau sahabat terdekat kan yah? Berdua dengan orang yang kurang akrab sepertinya kurang lazim. Tapi tidak bisa dipungkiri, pasti ada masa perbedaan pendapat bila bepergian berdua, yang tidak mungkin terjadi bila bepergian sendiri. Kelebihan bepergian berdua tentunya bisa sharing cost terutama untuk kamar hotel, tentu saja lebih hemat. Untuk urusan makan jadinya punya menu yang lebih beragam dengan saling sharing. Punya teman ngobrol selama dalam perjalanan, tidak kelihatan seperti orang ling-lung. Punya teman yang bisa dimintai pendapat bila dapat keadaan mentok, bingung mau kemana lagi, tentu saja kalo nyasar berdua lebih asyik dibandingkan nyasar sendiri. Ada tempat untuk minjam uang bila dalam keadaan terdesak, ada yang mengingatkan bila terjadi hal yang tidak diinginkan.

Bepergian dengan orang lain tentu saja tidak segampang bepergian sendiri. Kalo berdua tentu saja kita harus memiliki tingkat toleransi yang lebih baik, dan memiliki nilai toleran yang relatif sama. Waktu mandi, kecepatan berjalan, minat, hobby, dan kesenangan berfoto yang relatif sama. Kalo tidak, yah mood liburan Anda taruhannya. Kalo memiliki keinginan yang berbeda, mungkin berpisah sejenak merupakan pilihan yang tepat, dan bertemu lagi setelah keinginan masing-masing tercapai, tentu saja set time dan TEPATI.

Merlion Hotel


Bepergian dalam small group (max. 4 orang), mungkin menjadi pilihan yang paling baik bagi sebagian orang. Disamping punya teman ngobrol, dan berbagi ide yang lebih banyak, expense selama traveling pun dapat ditekan seminimal mungkin. Mostly, paket berempat lebih hemat dibandingkan paket sendiri atau berdua. Hemat kamar hotel, hemat paket tour, makan dan tentu saja berempat paling pas untuk berbagai naik taxi. Tapi tentu saja, dengan berempat, konflik semakin mudah terjadi, ketidaksaman keinginan, expektasi yang berbeda-beda, dan kondisi keuangan juga sangat berpengaruh tentunya.

Double-date mungkin yang paling asyik, sharing cost tetapi memisahkan diri saat ingin berdua, nothing to lose. Tetapi jalan-jalan bareng teman sekolah, kuliah atau kerja terkadang menarik. Menggabungkan berbagai keinginan dan karakter, menjadi petualangan yang menyenangkan atau menyedihkan. Semua akan menjadi pengalaman hidup yang berharga bagi kita semua. Kalo untuk Dee pribadi, paling pas itu berempat, hemat biaya dan keinginan masih bisa didiskusikan dengan baik.

Dieng


Bagaimana dengan traveling in group? Traveling dalam jumlah lebih dari 10 orang peserta mungkin terdengar menyenangkan, apalagi bersama teman-teman dekat. Tetapi, bisa juga menjadi malapetaka bila tidak di-organize dengan baik. Lebih banyak kepala, banyak pula keinginan, untuk mem-provide semuanya diperlukan kesabaran dan strategi yang baik, serta toleransi yang lebih tinggi.

Terkadang, kebanyakan orang merasa traveling bersama group besar itu suatu hal yang menyebalkan. Tetapi mereka tidak sadar, dirinya sendiri yang merusak mood group tersebut. Dimana teman-temannya bisa bergembira menikmati perjalanan, dia sendiri dengan 'ego'-nya merasa orang lain telah merusak rencana perjalanannya.

Pulau Harapan


Tentu saja perjalanan dalam group akan jauh lebih murah dibandingan sendiri, berdua ataupun berempat. Paket diskon tentu saja lebih besar dibandingkan yang lain. Kenyamanan juga pasti menjadi hal yang paling diutamakan, apalagi bila traveling bersama keluarga besar.

Apapun pilihanmu di dunia travelling, bersahabat dengan alam adalah hal yang paling utama. Menghargai warga lokal, antar traveler tanpa saling menyikut. Enjoy setiap detik yang Anda miliki untuk membuka pengetahuan kita tentang tempat-tempat yang baru.

Kalau ada destinasi baru yang seru-seru, ajak-ajak Dee yah, kalo punya waktu, aku mau ikutan!
By the way liburan natal 2012 ini, rencana mau ke Dieng lagi, kalo mau ikutan, segera kabarin!!!

Dee, Wreck-It Ralph

Disclaimer : Bila ada spoiler bukan salah Anda yang membaca, salahkan saja saya yang menulis.

Wreck-It, Raplh


Hero's Duty

Sugar Rush


Fix It Felix Jr.


Wita : PING! PING! Mau nonton ga?

Dee : Nonton apa dan dimana?

Wita : WreckIt Ralph, di Blitz.

Dee : Boleh

Beberapa menit kemudian

Wita : PING! Dah beli, adanya jam 7.

Dee : (lihat jam) 18:40, matilah! You kill me, belom mandi!

Wita : Ga usah mandi, datang aja


Yeah.. benar.. Malam minggu, ke bioskop, nonton film, belom mandi :))
Baaah... Kalo filmnya jelek, awas ye.. udah bela-belain ke mall ngak mandi, ngak siap-siap. Turun deh pasaran...


Ralph, Wrecker


Dan tiba di Blitz Central Park Mall, tentu saja pukul 19:10, film sudah mulai, ketinggalan pre-dialogue, dimana semua karakter-karakter game pada ngumpul untuk sharing mingguan. Beberapa karakter game menjadi cameo, membangkitkan kenangan masa kecil! Game sederhana, tapi dengan gameplay yang lebih menarik dibandingkan sekarang.

Ralph, sang karakter jahat, bercita-cita bisa menjadi seorang pahlawan. Dia bosan dengan karakternya yang mendapat peran jahat di game, dia ingin menjadi pahlawan, dan semuanya orang suka padanya. Mendapatkan medali di akhir permainan, dia ingin membuktikan bahwa dia juga bisa menjadi seorang pahlawan seperti karakter yang lain. Petualangan pun dimulai...

Udah deh..., ngak mau cerita plot filmnya, yang menarik di film ini adalah membangkitkan kenangan ding dong atau video game. Untuk anak tahun 90an, mungkin agak sulit menerima film ini, apalagi untuk anak kecil atau abg sekarang, film animasi ini sepertinya kurang menarik.

Caemo-cameo karakter dari Street Fighter, Sonic, Mario, Pacman, etc... Anak 80-an mana yang tidak pernah main game ini? Kalo ngak main, SUNGGUH TERLALU, lebih terlalu dibandingkan Rhoma Irama jadi presiden Indonesia tahun 2014.

Sejak kecil, Dee punya imajinasi, apa yang dilakukan oleh karakter-karakter di game bila kita tidak memainkannya, atau bila game center telah tutup. Gambaran yang terlihat jelas dari dulu adalah mereka akan berkumpul di suatu tempat, bersama, beristirahat guna mengisi kekosongan dan melepaskan lelah setelah bekerja seharian. Imajinasi liarku menjadi kenyataan di film ini! Persis seperti yang diharapkan.

Tidak lupa juga soal karakter yang bisa berpindah tempat, karakter yang unavailable pada hari-hari tertentu karena belum balik lagi ketika game center dioperasikan. Hufff... Imajinasi terlalu liar ini NYATA! Kyaaaaa....

Tidak lupa soal virus, karakter yang tidak kembali karena mati di game lain, dan tidak bisa kembali laig.. Ooooh No.. film ini benar-benar telah ada di pikiran dari dahulu, dan akhirnya tertuang dalam Wreck-It Ralph.. Kenangan masa kecil, dan flashback memory, mengakhiri malam minggu setelah hari yang sibuk semingguan ini!



Vanellope & Ralph

Vanellope Von Schweetz

Yang belom nonton, BURUAN ke bioskop! One of the best movie this year!
Tapi kayaknya film ini tidak akan bertahan lama :'(

Saturday, November 3, 2012

Dee, Alon-alon asal kelakon

Percakapan dengan salah satu orang teman sekampung

T1 : "Eh lo lagi dimana?"

Me : "Doha"

T1 : "What???! Kok bisa. hebat looo!"

Me : "Ermm... Disuruh kantor, training disini, seminggu doang kok"

T1 : "Lo pernah kepikiran ga sih, anak kampung kecil kita, bisa dikirim sampai keluar negri, apalagi ke Timur Tengah, kereeen looo!"

Me : "Biasa aja, kan banyak orang kampung kita yang tinggal di luar negri juga"

T1 : "Tapi lo yang pertama kali ke Timur Tengah, apalagi chinese, siapa coba yang ke Timur Tengah?"

Me : "Iya juga sih, tapi kan biasa aja".


Percakapan dengan teman sekampung lainnya

T2 : "Katanya kau ke Doha?"

Me : "Iya di Doha, sekarang masih disini, cape.."

T2 : "Kok bisa??! Keren banget kau sampai dikirim ke luar negri kerjanya, stay disana?"

Me : "Tak lah, cuma bentar aja, seminggu doang disini"

T2 : "Oh, kirain juga jadi TKI disana"

Me : "Mau sih kalo bisa jadi TKI professional disini"

T2 : "Kok bisa sih kau jadi pembantu sekarang? Keren sih jadi pembantu sampai ke Doha"

Me : "Gapapa lah, yang penting bisa nyari duit sendiri"


Next conversation

T3 : "Eh itu foto dimana? Kayaknya bukan di Indo, lagi dimana?"

Me : "Di Doha"

T3 : "Doha dimana?"

Me : "Doha, Qatar, Timur Tengah"

T3 : "Hah??! Kok bisa kesana?"

Me : "Training kerjaan, seminggu doang"

T3 : "What? Keren banget kau training sampai ke Doha, hebattt! Fotooo!"

Me : "Ga bawa kamera, berat, tak ada yang fotoin juga, kemana-mana sendiri"

T3 : "Yang penting foto! Tak ada kau lebih bagus! Hahahaa.. Mama/papa kau tahu kau di sana?"

Me : "Tahu kok, sebelum pergi aku dah kasih tahu"

T3 : "Kok cc kau tidak cerita-cerita yah?"

Me : "Buat apa diceritain, kan ke Doha doang"

T3 : "Kalo di kampung kan harus digosipin, ada anak Ah*** dibayarin keluar negri ama kantornya, keren!"

Me : "Training doang, gaji tetep kecil mah tak ada keren-kerennya"

T3 : "Orang kampung kan hobby gosip, hebat lho bisa dikirim sampai ke luar negri"

Me : "Whatever, mendingan orang kampung tak usah tahu, daripada digosipin bumbu macam-macam"

T3 : "Gapapa, lo harus bangga, keren kerja sampai dikirim ke luar negri"

Me : "Palingan dikasih bumbu, kerja jadi TKI di Timur Tengah, mending orang tak usah tahu"



Perjalananku ke Doha memang agak mendadak, walaupun sebenarnya sudah di-arrange dan beberapa kali digagalkan oleh visa. Pamit hanya dengan keluarga dan teman-teman dekat di Jakarta. Orang lain? Ngapain juga dikasih tahu :))

Banyak yang ga percaya, banyak juga yang mencibir, ataupun senang dengan kepergianku ke Doha. Whatever.. Respon dari setiap orang, pasti berbeda, tidak ada yang bisa memaksakan apa yang dinginkan. Tetapi berusahalah untuk berpikir positif, melihat sesuatu dari sisi yang baiknya terlebih dahulu.

Cibiran-cibiran di BBM, membuat saya merenung... Sebenarnya tidak pernah terlintas dalam pikiran untuk menginjakkan kaki di tanah Middle East.. Tidak pernah dimasukkan dalam list place to go.. Semuanya tidak pernah terplanning, dan tidak pernah deserve untuk mendapatkan fasilitas oke dari perusahaan. Just let it go with the flow..

Seorang anak desa, dari daerah terpencil, yang belum tersentuh oleh perkembangan zaman. Seorang anak asli daerah, yang sekarang masih belum di aspal, berhasil ke negara ber-GDP terbesar di dunia. Yeah, akhirnya aku berhasil go  middle east.. Maybe orang kampung pertama yang nyampe di Qatar :))

Dear readers, jangan terlalu ngotot, bekerjalan sebaik mungkin, suatu saat keberuntungan juga akan datang kepada Anda. Work smart, play hard.