Friday, February 10, 2012

Dee vs Junk Food



Mendengar Junk Food apa yang ada dipikiran Anda? Enak? Lezat? Lemak? Lagi Diet?
Brand apa yang terpikir dipikiran Anda? McD? KFC? A&W? Popeye? Subway? Burger King? Carl's Junior? Taco Bell? Wendy's? Marryland? Pizza Hut? Hoka Hoka Bento? Yoshinoya? Omo Chicken? Kamikaze? Ah begitu banyak restaurant fast food yang ada, yang katanya begitu menggoda? Bener ga?


Ayam Goreng Krispy, HotDog, Burger, Pizza, Kerupuk, Beer, Taco, Nacho, Ice Cream, Chocolate, Cakes, Cookies, Cracker, Chips, Popcorn, Coke, Beer etc.. Semuanya terdengar begitu menggoda dan bikin lapar. Apalagi melihat burger berlayer-layer dengan daging dan cheese yang tak terhingga banyaknya. Belum lagi potato chips yang selalu membuat kita tidak berhenti untuk mengunyah.. Grauk-grauk, kunyah terus sambil nonton TV merupakan hal yang menarik. Bener ga yah? Nonton bioskop sambil makan popcorn dan minum coke? Is it?




Junk Food, Junk Food dan Junk Food. Selama tumbuh dewasa di rumah, Dee selalu menghindari yang namanya junk food, soalnya mama selalu masak di rumah, sampai saat ini masih menganggap masakan Mama sangat baik untuk ukuran masakan rumahan. Banyak restoran yang lebih baik, tapi masakan mama sudah sangat baik. Setelah tumbuh beranjak remaja, Dee sudah bisa masak dengan cukup baik dan mendapat pujian dari papa (Note: Papa merupakan penikmat makanan yang sangat cerewet, semuanya selalu dikritik), untuk ukuran anak masih 11 tahun, masak kodok jahe dan dapat pujian dari papa itu sangat luar biasa loh! *tapi masih jauh dari Junior masterchef

Terlahir di keluarga dengan papa yang sangat kritis terhadap masakan dan mama yang jago memasak, membuat lidah Dee terlatih untuk makan masakan yang baik dan benar. Bersih, sehat, nutrisi seimbang dan tanpa lemak berlebih merupakan dogma penting dalam masakan setiap hari. Tinggal di daerah yang dekat dengan laut, membuat ikan menjadi sajian utama setiap hari. Setidaknya, jadi ga bego-bego amat la yah, nutrisi otak didapat dengan sangat baik dari ikan, apalagi ikannya segar-segar, bahkan belum pernah di es! ;) 

Dengan lidah yang terlatih dan keahlian memasak, sebagian teman menganggap Dee terlalu cerewet untuk hal makanan, selalu complain tentang makanan yang menurut mereka ga penting. Tapi buat Dee, harga itu harus berbanding rasa, rasa otentik tanpa bumbu berlebih atau minyak berlebih. Semua balik ke masalah selera :) Tapi Dee berusaha sebisa mungkin tidak menyisakan makanan lho. Jadi sedari kecil hingga sekarang boleh dikatakan makanan Dee cukup terjaga.

Sejak kecil travelling bareng orang tua, Dee tidak pernah suka makan junk food. Yang paling Dee inget ketika umur 6tahun di Batam, Dee lapar di malam hari, akhirnya sepupu jauh-jauh cariin tempat makanan yang masih buka, akhirnya dibeliin KFC. Tapi Dee ga mau makan :S *i dunno why, udah ga suka junk food dari kecil di saat anak-anak seumuran merengek-rengek minta dibeliin KFC. Kalo ga salah inget berakhir makan roti beli di minimarket XD

Terus pernah tinggal lama di Singapore sekitar 3 minggu pas umur 6. Tau lah kan makanan di Singapore banyak yang berminyak juga, Dee susah makan deh, ga mau makan, finally dimasakin deh dirumah, jadi ga makan makanan food court kecuali kalo emang dibawa ke restaurant (dari kecil udah pemilihan banget kalo soal makan), yah kayaknya emang musuhan ama makanan yang 'jahat'. Karena kebiasaan dari kecil ini, terbawalah hingga dewasa tidak menyukai makanan yang tidak sehat alias junk food.

Sekarang Dee berusia 22 tahun, tinggi 170cm dan massa badan terakhir nimbang 58kg, masih agak kurus sih, tapi masih oke lah katanya, tapi kayaknya masih kurang banget, Dee sih niatin mau naik hingga 63kg. Perlahan tapi pasti lah yah. Pas awal kuliah tinggi 165cm, massa cuma 40kg lho :)) Yah, orang-orang di kampung Dee cenderung kurus-kurus, disana ga ada yang jualan junk food :)) Sekarang kalo pulang kampung sih pada bilang Dee udah tambah gede, udah mendingan jauh dari dulu XD

Walaupun badan kurus, yang penting sehat ga penyakitan berat. Makanan dijaga, makan sayur yang cukup, metabolisme tubuh lancar. Dee emang bermasalah dengan namanya jerawat, entah kenapa tak kelar-kelar, kalo stress dikit mulai deh bermunculan yang baru-baru. Ini sangat menyebalkan, hahaha.. Sampai saat ini selalu berusaha untuk berpola hidup sehat dan menghindari junk food, apalagi ayam-ayam fast food yang katanya di suntik hormon. Percaya ga percaya makan junk food mempunyai korelasi positif dengan perkembangan pertumbuhan badan.

Chinese New Year 2012 ini, Dee pulang kampung, ketemu sama anak-anak lain yang pada pulang kampung juga. Satu pemandangan yang beda adalah kebanyakan anak-anak yang saat SMP/SMA disekolahin ke Singapore / Batam memiliki pertumbuhan badan yang pesat. Mereka tumbuh sangat tinggi dibandingkan anak-anak yang masih dikampung. Bila dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka yang masih dikampung, akan terlihat jelas perbedaan yang sangat mencolok. Rata-rata usia 15-17tahun memiliki tinggi sekitar 168-175cm, normally tinggi orang dewasa dinkampung Dee sekitar 163-168cm. Selama beberapa hari berbincang dengan mereka, untuk survey kecil-kecilan, memang sejak di perkotaan mereka banyak mengkonsumsi junk food setiap minggunya. Bahkan lebih dari 2x seminggu.

Walaupun bukan penelitian secara ilmiah dan mendetail, 75% menyatakan mereka sering mengkonsumsi McD atau KFC untuk dinner/supper, Mereka berpikiran itu makanan yang wajib/lumrah dimakan. Efek dari junk food ini terlihat seiring dengan pertumbuhan badan (walaupun hanya 5% yang overweight).

Dari kesimpulan penelitian kecil-kecilan Dee, banyak yang bertanya kenapa Dee ga 'gendut2' sampai sekarang walaupun makan dengan porsi yang banyak. Bahkan menurut mereka porsi makan Dee sangat tidak wajar dengan badan yang ukuran 'segini' aja. Buat yang sudah pernah makan all you can eat bareng Dee, pasti tahu segimana endurance Dee kalo makan. FYI makan malam, nasi padang 2bungkus masih tidak terlalu kenyang, masih bisa buat cemil-cemil yang lain. Makan dua porsi pada malam hari adalah hal yang hampir tiap hari dilakukan + supper di pukul 22:xx WIB. Makan malam ga bikin gendut lho :p

Tidak gampang gemuk dengan cepat dan bisa makan seenaknya mungkin membuat orang merasa 'iri', karena mereka makan dikit saja udah nambah mulu berat badan. Mau makan banyakan dikit udah 'berdosa', apalagi kalo all you can eat, bakalan lari di treadmill dah 2jam :)) Dee juga melakukan survey sederhana terhadap kebiasaan Dee tiap hari, kenapa susah untuk menggemukkan diri, diantaranya :
  • Metabolisme tubuh yang cepat, buang air besar setiap hari dengan jumlah yang cukup banyak, terkadang bisa tiga kali sehari. Misalnya hari ini makan all you can eat, naik 3kg, keesokan harinya setelah BAB akan turun sekitar 2kg! Dan bila suatu hari makan dengan porsi yang dikit saja akan turun dengan cepat. Misalnya pernah ikutan retret di puncak, dengan porsi seadanya 3hari turun 5kg!
  • Berpikir tanpa henti, yah walaupun terlihat diam, tapi Dee selalu berpikir, susah untuk diam saja otak ini, sehingga otak selalu bekerja tanpa henti, pembakaran kalori pun lebih cepat dibandingkan yang lain.
  • Jarang makan junk food, apalagi yang namanya ayam goreng + nasi doang, atau burger daging doang. Hal yang mungkin tak pernah terlihat, sayur merupakan menu wajib setiap makan. Bila ke restaurant fast food pasti nyari menu yang ada sayurnya.
  • Tidak makan kulit apapun, apalagi yang banyak lemak. Bagi sebagian orang kulit ayam adalah yang paling enak, namun Dee ga bisa memakannya. Biasanya orang suka makan fast food bareng Dee, pada rebutan minta kulitnya! Sayang Dee ga suka makan fast food :p Jadi beruntunglah kalian yang pernah dapat kulit ayam dari Dee.
  • Tidak suka makanan yang berminyak / berlemak banyak. Bagi sebagian orang, makanan berlemak itu rasanya enak sekali. Membuat lidah bergoyang-goyang dan perut dimanjakan dengan lemak-lemak tersebut, namun untuk lidah Dee, makanan berlebih minyak + lemak = enek, dan sangat ga baik juga buat kesehatan, jadi hindarilah!
  • Tidak suka minuman bersoda. Banyak yang suka makanan bersoda, apalagi saat makan fast food, bila makan bareng Dee pasti Dee mintanya Ice Tea atau Ice Lemon Tea. Bila dipesenin soft drink pasti minta garam untuk menghilangkan efek soda-nya. Yah Dee musuhan banget ama yang namanya soda, ga kuat nih perut. Kadang-kadang memang Dee minum bir, tapi ga akan banyak, ga kuat ama soda-nya :))
  • Ga suka makanan yang terlalu manis, iyaaah takut diabetes! Walaupun suka cake tapi ga suka yang terlalu manis, apalagi teh manis yang terlalu manis. Yang pake sakarin, jauh-jauh deh, lidah Dee tak bisa nerima, nyangkut di tenggorokan.
  • Jauh-jauh dari bumbu penyedap berlebih. Yah makanan dengan rasa original mungkin menjadi tak begitu enak di lidah, tapi bila terus dilatih bumbu penyedap berlebih akan terdeteksi sehingga sangat mengganggu saat makan. Tanpa bumbu penyedap berlebih, kita juga akan makan sesuai porsinya, pastinya karena tidak akan 'terlalu enak' :))
  • Makan snack seperlu-nya, tidak berlebih. Walaupun Dee termasuk orang yang suka ngemil, tapi entah kenapa selalu ga suka kalo kebanyakan. Yang paling membosankan itu karena cape nguyah, walaupun ga kenyang-kenyang tapi karena mulut ini malas ngunyah, pasti akan berhenti sebelum waktunya. Cemilan pun pilihlah yang sehat, seperti vegetarian cracker, manisan, dan lain lain.
  • Aktif, Dee sangat aktif bergerak bila dibandingkan dengan orang lain. Ga bisa duduk diam, apalagi bermanja-manjaan. Rajin berjalan kaki, yoga, dan olah raga lainnya walaupun tidak terlalu rutin.
  • Takut gemuk! Dee kayaknya memang takut dengan statement 'gemuk', apalagi kalo sudah melihat perut membuncit! Arrrrgggghhh seperti nightmare kalo dibilang gemuk! Padahal ingin menambah berat badan tapi takut gemuk, yah jadinya susah lah yah! Bahahhaa..
  • Rajin Sit-up, abs crunch dilakukan setiap hari sebelum tidur ataupun bangun tidur. 4x12, 8x12, 4x15 atau 4x30. Yah takut perut buncit, selalu jaga perut rata!!!! Takut buncit!!! >__<
Mungkin kebiasaan di atas yang membuat Dee seperti sekarang. Berkonsultasi dengan ahli gizi disarankan untuk makan junk food. Dee langsung tertawa, buat apa naikin berat badan makan junk food! Mending ga usah, lidah ini susah nerima kalo makan junk food. Enak sih, tapi enakan makanan sehat, hati juga tenang. Track record kesehatan ga terlalu baik karena keluarga semuanya hipertensi, jadi pola makan sangat Dee jaga, apalagi Dee tinggal sendiri di Jakarta, ga ada yang jagain, kalo bukan Dee sendiri yang jaga diri, siapa lagi? 

Selain bermasalah dengan junk food, Dee juga punya masalah dengan makanan yang 'jahat', seperti makanan di pinggir jalan yang tak terlalu terjaga kebersihannya, hasilnya pasti sakit perut atau diare. Bila makan makanan yang mengandung sakarin, ada yang nyangkut di tenggorokan dengan rasa yang khas. Bila makan gorengan dengan minyak yang jahat, yah tak bisa terelakkan pasti langsung sakit tenggorokan dan panas dalam.

Dee punya sedikit cerita unik tentang minyak jahat. Dee ga tau apa itu opak, maklum dikampung ga ada opak, jadi saking penasarannya dibawakan lah sebungkus opak kampung oleh teman kantor. Ketika dilihat tidak begitu menarik, karena udah dibawain dan katanya lumayan enak Dee cobain, mungkin cuma sekitar 2cm saja, dan ternyata minyaknya ga benar, 'minyak jahat', dan Dee ga mau makan lagi. Iya makannya cuma secuil loh, tapi tau apa akibatnya? Sakit tenggorokan seminggu!!!! Sedangkan teman Dee yang bawain, makan sebungkus ga kenapa-napa. Bahahhaa.. Ga bisa makan makanan dengan minyak jahat, terkadang Dee juga menyalahkan diri sendiri, kenapa terbiasa makan baik dari kecil? Terbiasa terlatih makan makanan yang benar, hasilnya sekarang? Susah deh kalo makan sembarangan!!! Sakit tenggorokan seminggu akibat opak 2cm itu sangatlah memalukan, jadi bahan pergunjingan di kantor :))

Takut gendut, ga bisa gendut mungkin itu pilihan yah, karena udah memilih hidup sehat, terima saja deh susah untuk menggemukkan diri daripada terus bersama junk food, semoga jauh-jauh deh dari Dee. Sebulan sekali, mungkin ngak sama sekali makan junk food. Susah? Ngak juga, kalo niat yah jalanin aja. Mahal? A bit sih, apalagi makan makanan sehat di mall emang lebih mahal. Ga enak? yah enak-enakin aja lah. :)

Sekian deh bahas permusuhan Dee dengan junk food, sudah terlalu panjang ini, berapa karakter yah? Lain kali lanjut lagi yaaaah! Makasih loh dah mau baca sepanjang ini! :))


No comments: