Wah wah judul kali ini kontroversi banget nih..
Sebelumnya saya fans berat Pak Bondan untuk kuliner, referensi dalam pemilihan makanan, namun akhir-akhir ini saya merasa ga bisa dijadikan referensi lagi. Why?
Puncaknya hari ini tanggal 20 Agustus 2010, Pak Bondan nge-tweet iga yang enak di Bandung, IGA JANGKUNG, perasaan kecewa dan mau ngakak campur aduk gado-gado. Seorang pakar kuliner Indonesia, memberikan referensi yang sumpah ga pas banget. Saya pernah mencoba iga jangkung, rasa iga jangkung cenderung termasuk masakan ga enak di lidah saya. Minyakan, gosong, kecap, keras dan alot, kesan yang jauh banget dari rasa enak. Ga masuk standar sedikitpun untuk menjadi masakan yang enak. Jauh-jauh sungguh jauh :D
Sebenarnya bukan ini saja yang membuat saya kecewa, referensi Pak Bondan cenderung udah tidak benar adanya. Beberapa referensi seperti bebek, bubur yang sudah saya coba juga jauh dari rasa enak. Orang boleh ngomong ini masalah selera yang ga sama, tapi masakan yang dikatakan enak itu memiliki standarisasi yang sama, orang ga suka pun akan mengatakan LUMAYAN, STD bukan jauh dari rasa enak, berminyak dan gosong. Pak Bondan cenderung memberi referensi restoran yang bernama, bukan yang layak dicoba lagi.
So, maaf Pak Bondan referensi anda tidak dapat lagi menjadi acuan wisata kuliner.
No comments:
Post a Comment