Wednesday, May 29, 2013

Dee, Hari itu akan datang

May 2013, semuanya serba surprise di kantor.. Business yang tak bisa lari, manajemen yang kebakaran jenggot, HR yang kerjanya belom pernah bener dan ManPower yang ga pernah cukup. Tentu saja seirama dengan kebijakan HR yang tidak memperbolhkan recruitment resources baru dan banyaknya orang yang pergi meninggalkan perusahaan.


Dan tentu saja yang menjadi kejutan adalah kami punya division head yang baru.. So, aku punya dua bos sekarang... Awalnya aku tak pernah mau permasalahin, siapapun bos kerjaan yah bawa enjoy aja.. Tetapi setiap hari kolega-kolega selalu bertanya padaku, dimana posisi lo sekarang? Lo bawahan siapa sekarang?


Jujur kalo disuruh milih... hmmm.. Tentu saja boss baru akan lebih menjanjikan, semua new project akan bermuara padanya... Aku akan lebih bisa berkembang dan belajar semakin banyak seperti yang aku lakukan selama ini.. Tetapi... Sulit untuk meninggalkan bos lama yg masih kurang dari setahun ini, walaupun hampir 11 bulan menjadi bawahan langsung, he give me a lots of chance to learn new things..

Bos, pertama kali situ interview diriku, diriku masih galau sebenarnya, mau balik kampung atu lanjut kerja di Jakarta, kalau diriku belom dapat keja juga di bulan Juli, yah udah pasti sekarang diriku ga di sini lagi. Antara pulang atau stay di Jakarta, atas desakan nyokap, aku memilih teteup di Jakarta

Hari pertama join, anak bawang belajar sendiri, nanya apapun ga mendapat jawaban. Diriku dikenalin ke senior yang ilmunya pelit ajubile. Sedangkan situ sibuk persiapan migrasi. *dooooh orientasiku kacau.

Seminggu pertama, disuruh baca dokumen dan di-brief seadanya, project-project mulai diperkenalkan, dan satu kesimpulanku, dirimu ga bisa manage manusia, you need a help. Dokumentasi kacau, you need my help! Aku ada di saat yang tepat, this is my speciality.

Seminggu training dengan kolega dari Doha, UAT applikasi dilakukan, dan karena anak bawang, I couldn't receive big responsibility to coordinate the testing since there are lots of experienced resources, so I said to split to two coordinator, and the testing is conduct successfully.

Bos, belum sebulan dirimu sudah mau assign diriku ke Doha, tapi nasib berkata lain, visanya pake acara salah issued, jadi diriku ngak jadi berangkat, di-pending dan akhirnya berangkat juga 2 bulan kemudian.

Bos, gara - gara diimu, diriku menginjakkan kaki di Middle East, tak pernah terpikirkan olehku untuk pergi ke sana. I had lots of grateful experience.

Bos, pertama kali dirimu menguji aku untuk email berbahasa Inggris atau ngomong pake English, errmm... modal pede sih ceplas ceplos berbahasa Inggris, dan sejak itu diriku kau nobatkan sebagai karyawan berbahasa Inggris terbaik dibandingkan staffmu yang ada, tapi harusnya ga semua email harus aku yang kirim juga kali :(

Bos, walaupun kata orang dikau pelit ilmu, tapi aku berhasil mencuri banyak ilmu darimu, tak ada yang berani minta situ ngajarin, tapi diriku modal pede, 'nemenin' sampai malam untuk mencuri ilmu sedikit demi sedkit dan tentu saja kepercayaan.

setelah mendapatkan kepercayaan, tentu saja diriku mencari kewenangan dan responsibility, sejak situ ngomong kalo diriku asisten dirimu, that's my goal, got the full trust, be the trusted staff dalam < 2 bulan. Disitulah gong untuk menjadi something important dimulai. *tetterettetet...


Bos, sejak aku join, dirimu jadi bisa ninggalin kantor sebentar untuk oergi keluar, dan diriku berjuang sendirian menyelesaikan pekerjaan. Diriku ga pernah mengeluh tentu saja ada tujuannya, naik gaji.


diriku bukan orang yang basa basi, tentu saja straight to the point ketika KPI, aku mau naik gaji di luar batas maximum tahunan. Dengan salary yang jauh dibawah kerjaan dan responsibility yang diberikan, diriku menggugat. Aku tahu ketika diriku mengancam resign without any tra sfer knowledge, dirimu kebakaran jenggot. Direksi langsung dilibatkan dan ketika setiap hari diriku menanyakan soal perkembangan dan tidak ada kepastian, and I make decision if no decision yet from the management, resignation letter should be signed by end of this week, akhirnya adjusment letter of salary keluar juga :p

Bos, dirimu masih janji untuk pending kenaikan setahun ini, as gentleman promise, october kan aku kejar janjimu itu, tapi sekarang ada bos baru, aku jadi bingung... Aku masih bisa minta ke siapa?

Bos, dengan staff-mu yang ada sekarang, sulit untuk melakukan koordinasi, sulit untuk mencapai target IT yang diharapkan oleh manajemen. You need to do some extra effort, burn the ship! They need to run, not only 'sit', I'm ready to run, but how about them?

Bos, setiap kali ku bertanya, bagaimana prospek karir, situ tidak pernah ngasih jawaban yang pasti, dengan jawaban yang mengambang, aku tidak bisa stay dengan kondisi begini. Periukku tetap perlu berisi setiap hari, bajuku perlu dibeli tiap bulan. Entah dengan pertimbangan apa, situ ga berniat naikkin posisi jabatan diiku ini. Masalah umur mungkin? Tapi dibandingkan resources yang kamu miliki lainnya, masa umur dipermasalahin?! Kalau masih permasalahin umur, diriku siap move.


Bos, dengan kerja tim selama migrasi, I know your character, strong and weakness. I know that you don't like to have high position in organization, but I would like to compete with others to have a 'position'. Please consider for this end of year, or I have no choice.... to move .....



Sincerenly,
Yous 'assistant'

No comments: