Saturday, May 12, 2012

Dee and Blog

Pertama kali nulis blog itu tahun 2006, ketika friendster memperkenalkan fitur blog, Dee agak lupa nulis apa di friendster, tapi kalo untuk blogger ini terinpirasi dari Raditya Dika, so mau ceritain kejadian ajaib-ajaib selama kuliah, namun niat itu gagal, tidak seiring dengan tingkat kerajinan untuk menulis. Sering-nya cerita garing dan tidak layak dibaca, kurang inspirasi, dan sibuknya kuliah pun membuat blog ditulis jarang-jarang. Alhasil blog di friendster akhirnya penuh dengan buletin-buletin yang tidak jelas, copy paste pertanyaan dan jawab sesuka hati.

Kemudian, mulailah mengenal blogspot dan wordpress. Awalnya masih bingung mau mulai menulis dimana untuk blog yang dahulu-nya diproyeksikan untuk jadi diari pribadi. Seiring berjalan waktu, sebulan hanya menelurkan satu sampai tiga posting, atau tidak sama sekali. Jumlah hint di-blog pun kecil banget, traffic-nya juga sangat memprihatinkan. Content dan layout juga ngasal banget, yang penting ini blog.

Proyeksi menulis blog yang baik pun mulai mengaung lagi di tahun 2009. Topik skripsi yang akan berhubungan dengan blog dan mendapatkan cerita atau opini dari blog, 'memaksa' untuk mempelajari script html, content, isi dan kesatuan bahasa dalam menulis suatu blog. Ditambah lagi dengan 'pelajaran' thesaurus dari dosen pembimbing, sehingga proses editing sekarang terasa lebih cepat, skill editing lebih terasah walaupun masih sering terjadi typo sana-sini.

Keinginan menulis lebih baik dan lebih beragam pun tercanangkan. Target menulis disamping kesibukan skripsi, asisten dosen dan online shop. Keharusan memiliki blog yang baik juga dituntut, pastinya nanti dosen akan menanyakan blog pribadi saya. Akibat tuntutan skripsi, akhirnya membuat blog yang baru di wordpress, weebly dan tumblr

Isi blog mulai beragam, mulai yang sentimentil, cerita pribadi, travelling, photography, politik, review dan apa saja yang terpikir untuk ditulis. Traffic perlahan mulai naik, walaupun tidak singnifikan. Setidaknya setiap hari ada yang ngintip di blog. Walaupun cukup sering jalan-jalan, pertama kali menumpahkan cerita jalan-jalan ke dalam blog di tahun 2012 ini. Karena tuntutan teman yang semakin sulit untuk bertemu sambil cerita travelling, jadi lebih efektif dituangkan dalam tulisan. Apalagi katanya dia menyukai cara Dee menceritakan tentang travelling yang men-detail dan tentunya pasti ada cerita-cerita unik selama travelling yang jarang terjadi pada orang lain. Mater-materi unik mulai dikumpulkan dan beberapa tulisan pun telah di-publish.

Tentunya kalau menulis searah saja dan tanpa penilaian dari orang yang membacanya tetap tidak berguna. Dee punya teman yang berani menilai dengan jujur tulisan Dee. Tidak lupa melihat gaya penulisan beberapa teman dalam ng-blog. Evaluasi sedikit demi sedikit pun mulai dilakukan, perubahan gaya menulis belum terlalu terlihat, tapi sedang mengarah kesana. Belum tahu kapan dapat menghasilkan tulisan yang baik dan dapat menjadi konsumsi publik. Syukur-syukur bisa diterima di majalah atau suatu saat bisa buat buku. Tentu saja cara menulis di blog dan di buku tidak akan sama, tapi suatu saat harus dapat menulis dengan baik. Penulis Indonesia terbaik yang Dee tahu adalah Dewi Lestari.

Perkenalan dengan Twitter tentunya berpengaruh terhadap dunia blog. Konsep micro blogging di Twitter sebenarnya mulai menggeser fungsi utama blog. Rangkaian kata-kata 140 karakter membuat blogging semakin menarik dilakukan di Twitter. Istilah kultwit pun muncul dengan Twitter berseri. Lama-kelamaan timeline yang didominasi oleh kultwit berseri ini mulai ditinggalkan karena terasa sangat menggangu, apalagi bila sudah menginjak seri ke-20 bahkan ada yang sampai 100. Belum lagi keribetan menyusun kata 1 seri hanya dalam 140 karakter. Memang lebih bijaksana ditulis dalam blog saja, lebih mudah dibaca, tidak ribet ng-scroll dan informasi menjadi lebih padu.

Posting terbaru di blog akan di-share di Twitter atau Facebook, secara tidak langsung promosi blog secara gratis, tentunya akan meningkatkan traffic view. Followers yang awalnya hanya mengintip, suatu saat mungkin akan menjadi pembaca setia. Buat para pembaca setia, diharapkan kripik pedas-nya yah demi kemajuan dan kepentingan bersama tentunya.

No comments: