Jalanan Jakarta masih terlihat lenggang, taxi kuning itu telah meluncur pelan, membawaku ke bandara Soekarno Hatta. Berbincang basa-basi mengenai jumlah setoran taxi per hari, I was bit surprise, setoran untuk taxi bandara 475K, nah kalo si burung biru itu setorannya 580K. Kudu extra kerja keras nih, bolak balik sehari bisa 6x katanya.
Dengan ransel merah yang setia menemani, dan sebuah tas, aku meluncur ke Soeta, dengan tiket di tangan, harapanmu tiba di Singapore tanpa delay tepat waktu. Flight ku rencananya pukul 07:45 dengan Tiger Airways T7522. Setelah melewati pengamanan standar bandara, aku pun segera mencari counter check-in untuk Tiger Airways, setelah berkeliling dari terminal D1-D2, dan bolak balik 2x, lihat di papan boarding bandara, kok flight-ku jam 07:45 tidak terdaftar! Dunia seperti mau runtuh, apa aku tertipu travel agent tempat biasa aku memesan tiket? Aah, aku sudah biasa memesan tiket di situ.
Bertanya kepada petugas bandara Soeta yang tidak informatif dan tidak friendly di pagi hari, agak menguras emosi. Saya disuruh bertanya kepada JAS, tetapi petugasnya belom buka! Kemudian dilempar lagi ke kantor perwakilan airlines yang diujung terminal 2D, yang berupa lorong sempit tanpa ada satu orang pun! Aku mulai panik, sudah pukul 06:45 dan aku belom check-in, flight-ku tidak terdaftar. Telpon ke ticketing, belum ada petugas yang mengangkat telepon.
Finally, satu orang petugas muncul di kantor perwakilan airlines, tidak tahu dari maskapai apa, aku tidak peduli, segera aku bertanya dimana kantor perwakilan Tiger Airways? Jawaban cukup membuat sport jantung lagi, Tiger tidak memiliki kantor perwakilan di bandara Soeta. Kembali saya disuruh bertanya kepada JAS kembali di ujung D2. Cukup jauh, bayangin saya kembali berlari-lari seperti orang kesurupan. Untunglah hari ini saya pakai sandal gunung, cukup nyaman dan membantu. Kalo saya pake sendal alay versi warna-warni itu, ga terbayang deh
Sesampai di JAS, ada ibu-ibu yang ‘akan’ melayani pertanyaan saya, belum sempat saya melontarkan pertanyaan, si ibu yang sangat tidak friendly langsung ingin melempar saya ke kantor perwakilan airlines lagi. Saya jelaskan perkaranya, akhirnya dia mau membantu pengecekan jadwal. Dan ternyata ini kebodohan saya. Tiketnya 07:45 PM! Dunia runtuh!
Aku mungkin tidak bernafas beberapa detik, jantungku mungkin berdegub 3x lebih kencang, dan kakipun langsung lemas. Janjiku kepada orangtuaku, aku akan tiba di bandara pukul 10-an waktu setempat, tetapi jadwal ini malam! Aaaaah, aku kudu nyari tiket baru, sialan agent ticketing itu, nanti aku akan buat pelajaran dengan mereka. Siap-siap di-complain dan masuk koran pikirku, tapi yang utama sekarang, aku harus cari tiket baru kemana?!
Aku dengan tampang memelas, memohon kepada ibu tersebut untuk memberikan jadwal penerbangan paling pagi yang ada. Lion baru saja boarding, batavia, garuda airlines. Oh garuda saja, seingatku mereka banyak flight pagi. Aku pun segera berlari lagi ke terminal 2F! Iya aku keliling terminal 2 dari ujung ke ujung. Sesampai di Garuda, ajubile, semua counter penuh dan antrian 3-4 orang, aku butuh cepat. Sebelom sampai di Garuda, aku lihat Lion kosong. Apa aku harus bertanya ke Lion, bagaimana kalo delay? Tapi ticketing di Lion tersebut seperti mengeluarkan sinar terang, aku pun memutuskan segera bertanya ke Lion.
Tiket terpagi jurusan Singapore adalah pukul 08:20, 1 jam 20 menit dari sekarang, harganya 400.000. What? 400.000, cukup murah pikirku, dan tiba-tiba mama nelepon nanya apa aku sudah di bandara. Dengan cerita seperlunya, tidak sepanjang basa basi disini, aku ditertawakan, bodoh! Hahaha... aku pun disuruh beli saja penerbangan pagi, doooh duit lagi sebenarnya, tapi mau gimana lagi. Ini salahku, keteledoranku.
Akhirnya aku purchase tiket Lion Air seharga 400,000 ke Singapore, 1 jam sebelum boarding. Ini kali kedua aku naik Lion selama kiprah terbangku, dan artinya aku gagal ke budget terminal di Changi. Kayaknya aku tidak akan pernah menginjakkan kakiku di budget terminal sebelum di renovasi September ini. Hidup memang sudah ditebak, plan-ku jadi berantakan, dan aku penasaran seperti apa bentuk budget terminal XD
Setelah check-in, melewati imigrasi dan duduk di boarding lounge, aku akhirnya bisa bernafas normal. Saatnya complain! Aku mencoba telepon sebelumnya dan di reject berkali-kali. Aku pun mengirim SMS bernada ancaman, minta refund, bila tidak ‘tunggu tanggal mainnya’. Aku kirimkan screenshot konfirmasi sebelom pembelian tiket, yang harusnya mereka beli sesuai jadwal yang aku berikan dan seperti yg mereka berikan sebelum uang aku transfer, pukul 09.00 AM tetapi yg diberikan 07:45 PM, padahal aku masih sempat bertanya itu beneran ada Tiger yg lebih pagi dari pukul 9? Mereka mengiyakan, padahal aku sebenarnya yakin jadwal mandala paling pagi pukul 09:45, ah mungkin Tiger punya yang lebih pagi pikirku dan mereka punya jadwal flight yang berbeda, aku positif saja, soalnya ini bukan pertama kalinya aku memesan tiket disini, tetapi ternyata kali ini memang bermasalah. Aku jelasin apa yang terjadi minggu lalu saat ku memesan tiket dan keteledoranku tidak mengecek sama sekali. Dan betapa urgent-nya aku harus terbang pagi ini, bukan malam. Terakhir aku cantumkan nomor rekening yang aku minta harus di refund secepatnya, dengan ancaman bila saya kembali ke Indonesia, dan belum di refund, surat pembaca menanti Anda. Kemudian aku pun boarding. Ciaaaao!
(To be continued)
No comments:
Post a Comment