25 Februari 2012, kring kring.. Alarm berbunyi dengan
kencangnya. Ah masih pukul 04:45 WIB.. Hmm.. What?! 04:45, harus bergegas mandi
dan segera ke pelabuhan Muara Angke! Mandi cepat dan segera bergegas dan
mengecek perlengkapan yang telah dibawa, memastikan tidak ada lagi yang
ketinggalan. Pukul 06:15, finally kelihatan juga pasar ikan Muara Angke, tak
banyak yang berubah sejak kunjungan terakhir bulan November. Kali ini akan sedikit berbeda dari
perjalanan-perjalanan sebelumnya ke Kepulauan Seribu, perjalanan ke Pulau
Harapan kali ini dengan membawa sedikit misi membantu sesama. Hari di mulai dengan perfect sunrise di Muara Angke.
Tahukah Anda tanggal 25 Januari 2012, Pulau Harapan dan Pulau Kelapa diterpa oleh angin puting beliung yang meluluh lantakkan sebagian rumah warga. Menurut keterangan perangkat daerah setempat sekitar 270KK terkena imbas angin tersebut, baik kerusakan ringan, sedang maupun berat. Nah, dengan misi inilah para teman traveler mempunyai misi bersama mengumpulkan donasi untuk membantu saudara-saudara kita yang tinggal di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa. Dengan kapal Dolphin kita pun mengarungi laut berpetualang ke Pulau Seribu.
Finally, kita tiba di Pulau Harapan, this island is nice... Sangat berbeda dengan pulau-pulau lain yang pernah Dee kunjungi di Kepulauan Seribu. Tertata rapi dan cenderung cukup bersih. Kita pun keliling menyusuri Pulau Harapan sambil melihat-lihat keadaan rumah penduduk yang diterpa angin puting beliung. Miris memang, banyak rumah yang hancur. Walaupun bantuan telah diberikan pihak pemerintah provinsi DKI Jakarta, tapi kerusakan masih terlihat jelas, bantuan bahan bangunan baru tiba di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa.
Setelah berkeliling dan makan siang, kita pun memberikan donasi kepada satgas bencana Pulau harapan dan Pulau Kelapa, donasi yang tidak terlalu besar jumlahnya tapi semoga bisa sedikit membantu mereka dalam penanganan bencana ini. Setidaknya mereka masih memiliki harapan, para teman traveler masih peduli dengan mereka walaupun pulau mereka telah agak hancur.
Yah setelah memberikan donasi, saatnya untuk menikmati liburan. Sesama teman traveler yang pertama kali bertemu, pertemanan yang di mulai dari dunia maya akhirnya going 'nyata'. Bahkan ada yang sengaja datang dari Palembang dan Lampung, standing ovation buat mereka. 12 orang dewasa dan 1 anak-anak tinggal bersama di homestay Rambo. Homestay 'Rambo' yang dipilih dan menjadi langganan Mbak Githa, cukup terawat. Walaupun ada sedikit insiden, tapi secara keseluruhan homestay ini sangatlah nyaman. Lansekap depan homestay juga sangatlah indah, kami menikmati sunrise dari depan homestay.
Setelah makan, bersih-bersih, sunblock-an, island hoping pun dimulai. Dengan kapal kecil, kita dibawa oleh guide menuju ke Pulau Kayu Angin Bira untuk snorkling. Awalnya agak bingung, kok mau snorkling dibawa ke pinggir pantai, tapi gapapa lah, Pulau ini AWESOME! Landsekap-nya stunning, di daerah yang tidak jauh dari Jakarta, kita bisa menemukan alam yang bersih, indah dan masih sepi! Setelah berkeliling pulau yang tanpa penghuni ini sebentar dan ingin melanjutkan snorkling, tapi ermm.... kaki pun kram.. Yaudin deh, mumpung lagi di pinggir pantai, dan niat mau agak menghitamkan badan, saatnya untuk sunbathing. Tanning Time! Sekitar 30 menit berjemur sedangkan yang lain asik snorkling dan menghindari bulu babi, weekend yang indah. Sangat menyenangkan sekali cuaca yang cerah ceria, tanpa hujan, tanpa angin dan tanpa ombak. Laut tenang sekali, seolah-olah ramah menyambut kami.
Setelah sekitar 2 jam berada di Pulau Kayu Angin Bira, perjalanan kita lanjutkan ke Pulau Bulan yang katanya milik mbak Tutut. Walaupun tidak ada pantai untuk bermain pasir, tapi disini merupakan spot wajib untuk snorkling. Ikannya cukup banyak dengan terumbu karang yang beragam.
Karena sudah cukup capek, akhirnya memutuskan untuk pulang ke homestay saja di Pulau Harapan. Perut lapar, agak haus dan sudah sangat capek sekali. Sunset di pulau Harapan juga kabarnya tak terlalu mengecewakan. Setelah makan cantik dan mandi, kita pun menuju ke dermaga untuk menikmati sunset. Dengan tambahan filter, foto yang dihasilkan sangatlah superb. Foto yang di-publish disini, tanpa edit-an sama sekali.
Setelah menikmati sunset, saatnya untuk dinner dan ngobrol-ngobril saling sharing pengalaman travelling. Plan travel apa lagi ke depannya, dan destination mana lagi yang ingin dikunjungi tahun ini. Setelah ngobrol-ngobral dilanjutkan dengan BBQ. Mungkin karena kecape-an, dari 13 orang, hanya 6 orang saja yang makan gila malam ini. Kolesterol dah.. :)) Akhirnya kita dikalahkan oleh cumi panggang, kekenyangan.. Malam semakin larut, Dee dan Sean belum bisa tidur, yah sharing pengalaman sampai pukul 3 pagi. Dee pun tidur sebentar.
Sudah hampir pukul 6, saatnya menikmati sunrise di depan homestay. Sangatnya cukup berawan sehingga sunrise tak terlalu sempurna, tapi sangat menyejukkan hati. Setelah menikmati sunset dan sarapan, kita lanjutkan dengan menanam mangrove di depan homestay. Dengan membeli 3000 per bibit, sesuatu untuk masa depan generasi selanjutnya. Mengurangi abrasi sehingga pulau ini akan selalu terlihat indah. Dengan pohon mangrove ini, harapan kami tertanam di pulau harapan, semoga pada kunjungan selanjutnya mangrove kami masih tumbuh dengan suburnya seperti harapan kami. Pulau Harapan, I'm in Love with You.
2 comments:
Halo Dee Lee,
Salam kenal... boleh info bagaimana untuk mencapai Pulau Harapan dan biaya untuk kesana. Karena rencana mau kesana dengan keluarga. Terima kasih
halo mbak Fina, sorry baru ngecek blog lagi nih, salam kenal juga yah..
Untuk ke Pulau Harapan kebetulan kami berangkat dari Muara Angke dengan kapal penumpang, PP Rp. 74,000.-
Untuk homestay kami memilih di homestay Rambo, makanan dan sewa kapal semuanya disiapain Pak Rambo, kebetulan karena share trip ber-12 dan ada teman kenalan Pak Rambo kami mendapatkan rate yang lebih murah, jadi ga pantas saya beberkan disini
Regards,
Dee
Post a Comment