Wah, wisudawan baru udah diresmikan dimana-mana. Semuanya siap untuk memburu lapangan kerja yang udah seketat 'skinny pant'. Saling serang, sikut menyikut demi mengejar apa yang dicita-citakan. Tak ada lagi istilah teman sepenanggungan, teman seperjuangan, yang ada hanyalah istilah 'rival'.
Bagaimana menyikapi teman yang menjadi lawan?
Setelah mengalami beratnya dunia kerja, akan kelihatan siapa teman ataupun lawan Anda. Siapa juga rekan yang nantinya dapat membantu Anda mengejar cita-cita.
Mendapatkan rival yg selalu menyerang Anda, jangan merasa kecil hati. Jangan mendendam ataupun kesal. Dengan kepala dingin hadapi kenyataannya. Sabar kunci utamanya.
Tunjukkan bahwa Anda lebih daripada mereka. Tunjukkan Anda bisa walaupun dipandang sebelah mata oleh mereka. Tunjukkan bahwa Anda masih bisa berbuat baik diatas kejahatan mereka. Tunjukkan Anda tidak kalah dari mereka. Biarlah mereka bertambah iri, bertambah sirik kepada Anda. Tooooh Anda tidak akan dirugikan sama sekali.
Bagaimana bisa sabar terhadap mereka yang selalu berbuat jahat?
Sabar tanpa batas.
Sabar kan ada batasnya?!
Sabar itu tiada batas. Batas kesabaran itu tidaklah nyata adanya. Anda sendiri yang membatasi diri Anda. Cobalah untuk membuka diri Anda. Jangan merasa marah. Coba untuk selalu tersenyum menghadapi masalah.
Kalau terus disakiti, dijahatin, masa harus diacuhkan saja?
Bukan diacuhkan, namun dilawan dengan cara yang diplomatis, cara yang lebih elegan, bukan melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan. Cara yang lebih pintar, lebih sabar, lenih smart, lebih tak terlihat.
Bagaimana caranya itu Anda sendiri yang bisa menentukan bagaimana yang lebih tepat.
No comments:
Post a Comment