Sunday, December 5, 2010

Pacar atau Pasangan Hidup?

Seiring bertambahnya usia, pengalaman hidup makin bertambah, makin banyak pekerjaan yang akan dilakukan. Segala aktivitas kurang lengkap bila dilakukan sendiri. Kita butuh orang yang selalu disamping kita yang akan menemani kita melakukan aktivitas.

Melihat orang yang kita anggap cantik/ganteng adalah hal yang lumrah. Semua orang punya tipe tertentu yang disukai. Tapi apakah semuanya orang memilih tipe yang ia sukai untuk menjadi pacar atau bahkan pasangan hidup?

Tidak... Tidak semua orang mencari TYPE-nya!

Awalnya Anda akan terus memilih, mencari dan berteguh hati mencari 1001 kriteria yang harus dimiliki olehnya. Namun sampai pada tingkat kejenuhan, Anda akan merasa hidup ini berat, berbagai ragam sifat manusia pasti dimiliki oleh seseorang. Susah untuk menjadi sempurna walaupun Anda akan selalu berusaha menuju suatu kesempurnaan yang Anda harapkan.

Memiliki pasangan jauh dari harapan bukanlah suatu nightmare atau malapetaka. Namun akan menjadi suatu kebahagiaan yang tak terhingga nantinya, mencari kebahagiaan dalam perbedaan. Hidup ini akan lebih indah dengan adanya perbedaan bukan?!

Dengan berbeda akan berusaha untuk mengimbangi satu sama lain, akan berusaha untuk saling melengkapi. Namun tak jarang banyak yang berakhir pertengkaran dan break up. Hal inilah yang perlu dicegah dari awal sebelum Anda berkotmitmen untuk bersama.

Untuk pasangan dengan perbedaan, Anda perlu meluruskan segala macam kekurangan Anda pada pasangan. Jangan di tutup-tutupi, jujurlah pada pasangan Anda. Sehingga akan dapat menerima Anda apa adanya, mengenal Anda lebih dalam. Jangan hanya menunjukkan kehebatan Anda, kelebihan Anda, sehingga Anda terlihat sempurna didepan sang pujaan hati. Hal inilah yang sellau membuat Anda jatuh dilubang yang sama seperto keledai keledai yang lainnya.

Berusaha jujur kepada diri Anda sendiri terlebih dahulu dan dilanjutkan kepada orang lain. Jujur diawal pada calon pasangan Anda. Lebih baik tak berkomitmen dari awal bila ada perbedaan prinsip daripada harus break-up karena perbedaan prinsip. Ini masalah yang sangat klasik tapi terjadi berulang kali.

Jujur adalah inti permasalah, selalu berusaha menganggap dia adalah bagian dari keluarga sehingga seperti memiliki Anda.

No comments: