Mahoni(Swietenia Mahagoni Jacg) atau Sky Fruit memiliki pohon yang tingginya bisa mencapai 5-25 meter ini mempunyai akar tunggang, berbatang bulat, banyak cabang dan kayunya bergetah. Daunnya majemuk menyirip genap. Helaiannya berbentuk bulat telur. Ujung dan pangkal runcing. Tepi rata, tulang menyirip, dan panjangnya 3-15 cm. Daun muda berwarna merah dan setelah tua warnanya hijau. Bunganya majemuk tersusun dalam karangan yang keluar dari ketiak daun. Ibu tangkai bunga silindris dan warnanya coklat muda.
Kelopak bunga pohon ini lepas satu sama lain, bentuknya seperti sendok, dan warnanya hijau. Mahkota silindris, kuning kecoklatan. Benang sari melekat pada mahkota. Kepala sari putih atau kuning kecoklatan. Bentuk buahnya bulat telur, berlekuk lima, warnanya coklat. Biji pipih, warnanya coklat atau hitam. Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun.
Yang menarik bagi saya adalah biji buahnya.
Beberapa teman menyarankan agar kami rutin mengonsumsi biji mahoni minimal satu kali/hari, baik untuk kesehatan katanya. Karena memang bijinya banyak bertebaran di mana-mana, jadilah setiap sore selesai menyiram tanaman eboni saya, memunguti biji-biji mahoni dan memakannya satu biji, sisanya ditaruh di kantor untuk teman-teman yang ingin mengonsumsi juga.
Biji mahoni ini rasanya pahit sekali, lama hilangnya dari lidah. Untuk itu saya memakannya seperti memakan pil saja, taruh di belakang lidah langsung didorong dengan air. Khasiatnya? Perasaan saya sih, badan tidak cepat capek, stamina meningkat, tidak gampang drop/sakit.
Sudah hampir dua bulan mengonsumsi, ada teman yang mempertanyakan apakah benar biji mahoni ini baik bagi kesihatan, bukannya yang pahit-pahit itu sifatnya doping, sehingga tidak baik dikonsumsi sering-sering? Saya jadi tertegun juga, iya ya, saya makan biji mahoni ini baru “katanya-katanya” saja menyehatkan, belum membaca literaturnya. Saya cari di Google memang banyak juga manfaatnya selain harus hati-hati jangan sampai kebanyakan (tapi, apapun kalau kebanyakan memang tidak baik ‘kan?).
Penelitian buah mahoni untuk digunakan sebagai vitamin dan obat-obatan pertama kali dilakukan oleh ahli biokimia, DR. Larry Brookes, pada tahun 1990-an. Buah mahoni ini mengandung flavonoid dan saponin.
Kandungan flavonoid-nya berguna untuk melancarkan peredaran darah, terutama untuk mencegah tersumbatnya saluran darah, mengurangi kadar kolesterol dan penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah, membantu mengurangi rasa sakit, pendarahan, dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas.
Saponin berguna mencegah penyakit sampar, mengurangi lemak tubuh, meningkatkan sistem kekebalan, memperbaiki tingkat gula darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah.
Menurut pengobatan Cina, tanaman ini memiliki sifat pahit, dingin, antipiretik (penurun panas), antijamur, dan mampu menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi hipertensi, gangguan gula darah, kurang nafsu makan, demam, dan membantu menjaga daya tahan. Tanaman ini juga memiliki kemampuan sebagai astringent (mengeringkan), dapat mengendapkan protein selaput lendir usus dan membentuk suatu lapisan yang melindungi usus, sehingga menghambat asupan glukosa dan laju peningkatan glukosa darah.
Konon juga, ramuan serbuk mahoni pun dipercaya memiliki khasiat untuk membantu proses penyembuhan dan vitalitas. Ada juga yang cocok untuk keluhan stroke tingkat awal, hipertensi, diabetes.
Sebuah penelitian biji mahoni dalam menurunkan glukosa darah pada hewan percobaan pernah dilakukan Laurentia Mihardja, peneliti pada Center For Research and Development of Disease Control, NIHRD. Pemberian ekstrak mahoni dosis 45 mg/ 160 g bb setelah 7 hari menunjukkan hasil berbeda yang signifikan dibanding pelarut serta tidak berbeda dengan glikazide 7,2 mg/200 g bb. Disimpulkan, mahoni dapat menurunkan glukosa darah pada hewan percobaan.
Cara Mengonsumsi
1. Dimakan langsung bijinya setelah membuang kulit luarnya yang berbentuk pipih.
2. Dijadikan serbuk dulu, biji ditumbuk atau dihaluskan menjadi bubuk, lalu diseduh dengan air panas.
3. Dimakan dalam bentuk ekstrak, ini yang banyak di pasaran. Ekstrak yang dipasarkan ada dalam berbagai bentuk, mulai dari kapsul, serbuk fiber, juice premix, essential oil (buat membesarkan payudara dan penghalus kulit), serbuk teh, sampai serbuk kopi instan. Yang terbanyak dalam bentuk serbuk, sedangkan bentuk yang lain lebih didasarkan pada pesanan.
Bila ingin memanfaatkan ekstrak mahoni buatan pabrik, pilih yang telah mendapat izin dari Badan POM. Bila ragu, dapat dikonsultasikan dulu dengan dokter, terutama bagi yang bermasaiah dengan diabetes.
Contoh Ramuan
Tidak rumit membuat ramuan berbahan dasar serbuk mahoni, cukup mencampurnya dengan air, yakni:
* Untuk mengobati tekanan darah tinggi, ambil setengah sendok teh serbuk biji mahoni dan segelas air panas. Tambahkan madu satu sendok makan, diaduk-aduk, setelah hangat lalu diminum.
* Bagi penderita gangguan gula darah, ramuannya sama dengan hipertensi, dan sebaiknya diminum 30 menit sebelum makan.
* Untuk masuk angin dan penambah stamina, ramuannya juga sama, tetapi dapat ditambahkan jahe.
* Untuk hipertensi: 8 gram biji segar diseduh dengan 2 gelas air panas. Setelah dingin disaring lalu dibagi menjadi 2 bagian, diminum pagi dan sore. Atau bisa juga setengah sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan setengah cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu. Minum selagi hangat. Lakukan 2-3 kali sehari.
* Untuk kencing manis, setengah sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/3 cangkir air panas. Diamkan selama beberapa jam agar zatnya yang berkhasiat larut dalam air. Saring lebih dahulu sebelum diminum. Diminum selagi hangat, 30 menit sebelum makan. Lakukan 2-3 kali sehari. Walaupun air seduhan biji mahoni rasanya pahit, minumlah apa adanya. Jangan ditambah madu atau gula.
* Untuk menambah nafsu makan, setengah sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan 1/3 cangkir air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu. Minum selagi hangat. Lakukan 2-3 kali sehari.
* Untuk mengatai demam dan masuk angin, setengah sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan seperempat cangkir air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu. Diminum selagi hangat. Lakukan 2-3 kali sehari.
* Untuk eksema dan rematik, setengah sendok teh serbuk biji mahoni diseduh dengan setengah cangkir air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu. Diminum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari.
CATATAN: sebelum dijadikan serbuk, biji mahoni dikeringkan terlebih dahulu. Setelah kering, barulah digiling sampai menjadi serbuk.
Efek Samping
Disamping manfaatnya yang cukup banyak, ada juga sedikit efek sampingnya.
Dari catatan di atas ada 2 bahan kandungan biji Mahoni:
1. Saponin,
2. Flavonoid
Yang nomor 1 perlu diwaspadai, karena dalam jumlah tertentu akan meningkatkan resiko terjadinya kolesterol pada cairan mempedu, yang pada akirnya akan menimbulkan batu empedu. Disamping itu juga bertindak sebagai steroid.
Yang nomor 2, maksimal dosis per hari adalah 200 mg.
Disamping itu itu orang tertentu, rupanya belum sampai ke meningkatnya kolesterol cairan empedu, sudah merasa sakit di ulu hati. Jadi, asal bisa mengukur dosis, dan tidak digunakan dalam waktu yang lama,
mungkin karena efek flavonoida yang membantu permeability atau kelenturan pembuluh darah, maka memang bisa digunakan untuk tekanan darah tinggi.
Masalahnya, dalam penelitian mengenai saponin, tidak menggunakan mahoni, juga dalam database depkes tidak ada banyaknya kandungan perbiji berapa. Karena manusia itu unik, juga, tumbuhan mahoni dengan tempat tumbuh tertentu menghasilkan kadar tertentu juga maka menjadi sukarlah bagai kita untuk mengatur dan menentukannya.
Menurut pengalaman praktisi herbalis, sebaiknya cukup dimakan satu biji perhari, jika dimakan langsung. Dosis yang lain disetarakan dengan itu.
Selamat mencoba.
No comments:
Post a Comment