Sunday, March 9, 2014

Dee, Lulus Kuliah "Kerja dimana yah?"

Tak terasa hampir 4 tahun lulus kuliah, saya pun mulai berasa tua deh, time flies....

Pertama kali dipikirkan setelah lulus kuliah adalah :

"Nanti kerja dimana yah?"
"Dikasih gaji berapa yah?, cukup ga yah untuk bertahan sendiri di Jakarta?"
"Gimana yah transport ke kantornya?"
"Apa pulang kampung aja yah, nerusin usaha di rumah?"

Hal yang pertama dalam pikiran saya ketika lulus tahun 2010 adalah, kalau dapat kerjaan, minimal gaji 4.3 juta, kalau tidak nemu pekerjaan dengan gaji segitu, yah pulang kampung aja langsung. Banyak teman-teman saya yang sinis ketika saya mengemukakan hal tersebut.

"Jangan belagu, fresh graduate mana bisa dapat gaji segitu"
"Kalau nunggu dapat kerja dengan gaji segitu, mau nganggur berapa lama?"
"Emang ada perusahan yang berani gaji segitu buat yang belum pengalaman sama sekali?"
"Target jangan ketinggian deh, kalau sampai nanti ga dapat, sakit hati, stress lho!"
"Jangan mikir ketinggian deh, gaji 2.5 juta aja mesti bersyukur"

Dengan sangat kecewa aku pada kalian, this is my life, dengan keyakinan kalian salah, I will get what I want. Buat fresh graduated lulusan yang biasa saja, mungkin target 3.5 juta saat itu agak susah, but I know my value, I can get what I want. Dan tidak usah berlama-lama mengirim CV atau interview kemana-mana, setelah lulus dapat tawaran kerja langsung setelah yudisium dengan gaji 4.5 juta, senang bukan kepalang. Kabarin orang tua dan disuruh ambil pekerjaan tersebut, yah berhasil membuktikan bahwa target pertama tercapai.

Banyak orang beranggapan, gaji awal tidak lah penting untuk fresh graduated, yang penting adalah pengalaman kerja, company tidak perlu besar yang penting sudah bekerja dan berpengalaman, tetapi bagiku hal tersebut salah. Gaji pertamamu akan menentukan seberapa cepat kenaikan gajimu nantinya. Mengapa?

Saat Anda sudah 'cukup' pengalaman, dan akan berpindah ke perusahaan yang lebih bonafit dan lebih besar, salah satu hal yang akan ditanya adalah "Berapa gaji Anda sebelumnya?", sebagian besar perusahaan memiliki range kenaikan gaji untuk karyawan baru sekitar 10-30% dari perusahaan sebelumnya dalam keadaan normal. Coba bayangkan, berapa rupiah kerugian Anda? Contoh, Anda menerima pekerjaan pertama dengan gaji 3 juta, setelah setahun Anda berpikir untuk pindah, dan Anda digaji maksimal untuk perusahaan baru tersebut 30% dari gaji sebelumnya, tentu saja Anda mendapatkan gaji di angka 3.9 juta. Masih lebih rendah kan apabila Anda bersedia dengan sabar mencari pekerjaan dengan start awal 4 juta?

Tentu saja gaji bukanlah tolak ukur utama dalam menjalani sebuah pekerjaan, saya sendiri mengalaminya, pernah berpindah dari kantor lama ke kantor baru dengan gaji yang turun drop 30%, karena telah tidak satu visi dan kerjaan yang semakin tanpa masa depan, jadi saya memilih start dari awal lagi, setelah melihat possibility untuk berkembang yang lebih baik, dan peluang itu benar adanya, dan saya dapat berkembang saat ini. Tetapi tentu saja Anda harus cermat, peluang tersebut tidak selalu ada, jangan karena emosi sesaat, Anda kehilangan pegangan dan berakhir dengan pengangguran.

Banyak yang berkomentar, gapapa gaji kecil yang penting passion kerja di bidang tersebut, but I don't get it... Hidup ini penuh dengan materi, segala sesuatu yang kita butuhkan perlu materi untuk mendapatkannya. Mungkin setiap hari rutinitas kerjaan Anda bahagia dengan teman yang satu visi, satu tujuan untuk bekerja sesuai dengan passion, kerja dengan santai. Asalkan dibayar dengan gaji yang setimpal untuk memenuhi kebutuhan hidup, your life is good!

Tetapi bagaimana dengan para pekerja yang telah 'terjebak' pada pekerjaan yang bukan passion-nya? Berencana untuk banting setir tapi masih memikirkan kebutuhan hidup yang tidak akan tercukupi apabila hanya mengejar passion saja. Lupakan passion Anda dan lingkungan sekitar Anda. Lebih baik kita fokus dengan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan hidup Anda. Bekerja sesuai passion yang tidak dapat memenuhi kebutuhan sama saja dengan bunuh diri apabila dilihat dari segi materialistik. Dari perspective happiness, materi yang tercukupi adalah suatu bentuk kebahagiaan, money can't buy happiness, but everything is need money. I would like to have sad moment on my big house rather than on rent house. Apabila pekerjaan sesuai passion menawarkan yang lebih baik, mengapa Anda tidak berpindah sedari dahulu? Tentu pekerjaan yang sesuai passion Anda tidak menawarkan 'saldo' yang lebih baik. Saya tidak ingin menjual masa depan saya dengan passion saat ini, kerja saat ini mengumpulkan gemerlap berlian untuk passion saya di masa datang.

Bekerja di luar passion akan terasa lebih menyenangkan untuk mengejar masa depan yang lebih baik. Jadikan pekerjaan Anda saat ini sebagai passion Anda, dengan semangat hidup yang lebih baik, masa depan yang lebih cerah. Stop untuk mengeluh saat melakukan pekerjaan secara 'terpaksa' ini. Jalani saja pekerjaan Anda saat ini, sambil mencari yang lebih baik. Rumput tetangga itu selalu lebih hijau terlihat, tetapi ketika Anda tiba di daerah tetangga, belum tentu rumputnya semenarik, hijau, enak dan sama jumlahnya dengan rumput yang Anda dapatkan saat ini. Dan tentu saja, selalu ada rumput yang lebih hijau (lagi).

Ada juga sentimen di masyarakat yang bernada negatif "Ngapain sih kerja kantoran, mending usaha sendiri aja, entrepreneur!, daripada jadi budak kantoran, waktu juga ga bebas". Well, tidak semua orang terlahir untuk menjadi pengusaha dan berwiraswasta, banyak yang memiliki passion untuk bekerja. Apabila semua orang menjadi pengusaha, siapa yang bekerja? Banyak pekerja yang lebih stabil ekonominya dibanding para pengusaha 'kecil/amatir' yang idealis untuk mengejar passion. Ingat, direktur perusahaan juga berawal dari pekerja. Butuh seleksi alam yang keras untuk sampai di kursi top management.

Memiliki usaha sendiri adalah idaman banyak orang, iming-iming passive income adalah motif utama. Pemasukan di hari tua tanpa harus aktif bekerja (lagi), pemasukan untuk melanjutkan hidup. Tentu saja ada orang yang bekerja dengan passion dan sukses menjalaninya. Mungkin Anda juga bisa, namun sampai saat ini saya tidak mungkin, saya mengenal diri saya dan tahu kapasitas saya dan tidak berani mengambil resiko tersebut. 

Banyak juga berseliweran tajuk "Steve Jobs, Bill Gates, Mark Z. di-DO dari kampus dan mereka sukses jadi pengusaha", hellow dear, coba lihat prosentase berapa banyak yang ga lulus kuliah jadi OB, kuli panggul, potter?! Berapa banyak yang jadi buruh kasar? Orang yang beruntung dan berhasil menjalaninya, sangat langka. Jalani hidupmu, belajar dengan benar, bekerjalah dengan baik.

Apapun yang Anda miliki saat ini, syukuri, sambil mencari peluang yang lebih baik. Selamat berpetualang!

Dee, 24.5 yo, working as IT, my dream job in tourism and culinary. 
I'm enjoying my life.

No comments: