Tuesday, October 25, 2011

Jembatan Anak Bangsa

25 Oktober 2011, Dunia per-twitteran Indonesia heboh dengan penampakan sebuah foto anak yang berseragam SD lengkap, sedang meniti kawat besi di tengah sungai yang airnya mengalir dengan derasnya. Tepatnya di Desa Cicaringin, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Banten.



Mungkin bagi sebagian orang hal ini merupakan fenomena yang biasa, bila dalam konteks ekstra kulikuler di sekolah. Tapi tahukah Anda bahwa sebenarnya anak ini sedang memulai perjalanan ke sekolah mereka? Jembatan yang telah rusak beberapa tahun lalu tidak diperbaiki hingga sekarang dan hanya tersisa kawat besi yang menjuntai untuk menghubungkan ke tanah seberang melewati sungai yang arusnya mengalir dengan derasnya.



Link berita lengkapnya ada di sini:
http://nasional.kompas.com/read/2011/10/25/15580236/Berawal.dari.Foto.Menjadi.Gerakan

Coba Anda bayangkan, perjalanan ke sekolah yang tiap hari mereka lakukan dengan suka cita. Dengan resiko, tercebur ke sungai. Betapa besarnya perjuangan mereka, hanya untuk bersekolah. Agar tidak buta huruf, menjadi pintar, dan menggapai cita-cita mereka beberapa tahun mendatang.

Berawal dari keprihatinan, warga twitter Indonesia, menjalin gerakan di Sosial Media yang dinamakan "Jembatan Anak Bangsa", bisa di cek dengan tagar #JembatanAnakBangsa. Walaupun berawal dari dunia maya, kita berharap ini akan menjadi gerakan yang real, dan bisa direalisasikan secepat mungkin, agar anak-anak tersebut tidak harus 'menguji nyawa' setiap harinya.

Miris memang bila melihat keadaan anak-anak ini bila kita bandingkan dengan pemerintahan provinsi Banten yang saling jegal-menjegal untuk mendapatkan kursi pemerintahan. Money politik, iklan di TV yang biayanya jauh diatas dengan membangun jembatan untuk warganya sendiri. Bila, terus menerus menunggu pemerintah, dikhawatirkan akan keburu jatuhnya korban. Mari kita memulai, dari sini kita berani mengubah.

Buat Anda yang masih kuliah, coba pikirkan, coba renungkan. Lebih baik tidak bermalas-malasan lagi, betapa susahnya anak-anak ini untuk bersekolah dibandingkan Anda yang hanya 'berkorban' bangun pagi dan melawan rasa kantuk saja.

No comments: