Wednesday, January 4, 2012

Dee dan Ojek Payung

4 Januari 2012, bill warnet udah abis, saatnya pulang kantor, tapi apa ga dinyana, hujan turun dengan derasnya. Ya sudah mau nunggu hujan ajalah hingga reda. Tapi ada satu yang menarik, ada seorang adik kecil berusia kira-kira 5-6 tahun sedang menawarkan jasanya di tengah lebatnya hujan, ojek payung. Dee sebenarnya termasuk orang yang ga suka dengan anak kecil, apalagi yang bandel. Tapi di tengah hujan deras yang biasanya membuat galau, ini malah membuat hati Dee tergerak, yah walaupun ga perlu, pakelah jasa ojek payung si adik kecil ini. Minta dianterin ke ke tempat makan, ajak dia makan bakso di tengah hujan begini. Rana, namanya Rana, tukang ojek payung dengan setelan jas hujan berwarna merah yang membawa payung yang jauh lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan tubuh kecilnya. Menerjang derasnya hujan adalah suatu kebahagiaan baginya, hujan merupakan sumber penghasilan baginya.

Sambil menyantap bakso, Rana terlihat sangat terburu-buru, ingin menyelesaikan makannya untuk kembali menjajakan jasanya. Tapi, Dee menahannya.. Cukuplah sudah tubuh kecilnya hari ini melawan ganasnya hujan, selembar uang Dee berikan agar dia tidak menjual jasanya lagi hari ini. Biarlah dia makan dengan santai, menikmati makanan hingga hujannya reda. Tidak merasakannya dinginnya terpaan air hujan untuk hari ini. Yah, Rana akhirnya menurut dengan uang di tangannya, ga taw nanti mau diapain, Dee cuma bisa berpesan, "buat sekolah yaaah.."

Perbincangan singkat dan moment melihat Rana melahap makanannya, sangat priceless.  Yah hujan pun berhenti, Dee harus segera pulang, semoga uang yang Dee berikan bisa dipergunakan sebaiknya dan bisa mengganti waktu Rana yang terbuang untuk menemani saya makan. Sampai ketemu lain kali Rana, mungkin disaat....  hujan lagi,,,

1 comment:

Surya said...

Mengharukan banget, Dee. Apa lagi dengan fakta kalo lu nggak suka anak kecil. Mudah-mudahan karma baik lu menggunung ya, saddhu-saddhu-saddhu