Hmm.. Mumpung Dee masih ingat perisitiwa-peristiwa yang berbau tradisi Tionghoa, mending Dee tulis dulu deh..
Dee masih ingat ketika akan menginjak umur 15 tahun, ada sebuah tradisi Tionghoa yang unik, yaitu sang anak harus dipakaikan pakaian Merah, dan tidak boleh melihat orang sakit, orang gila, pengemis. Alhasil Dee tidak keluar rumah dan bolos pada hari itu.
Kalo diinget-inget mirip kejadian Pangeran Sidharta yang dulunya diramalkan tidak boleh melihat 4 kejadian (orang sakit, tua renta, meninggal, dan pertapa), yang setelah beliau melihat 4 kejadian tersebut, beliau memutuskan untuk menjadi seorang pertapa. Mungkin ini benang merah antara budaya Tionghoa dengan agama Buddha Mahayana yang berkembang di daratan China sana.
Di hari itu, anak tersebut yang dianggap udah akil balik, diberi makanan yang special. Dengan obat ramuan dari China, dan saripati ayam yang dibuat dari ayam muda yang beratnya <1kg, idealnya 8ons :)
Uniknya ayam tersebut tidak boleh dibunuh dengan menggunakan senjata tajam, so biasa caranya dijerat dengan tali rafia hingga meninggal, kemudian saripatinya diperoleh dari hasil kukusan 2 gelas air dan campuran rempah-rempah lainnya, hingga air yang tersisa hanya 1 gelas saja. Hasil ramuan tersebut pun harus diminum oleh 'Sang Pangeran' sehari tersebut. Rasanya? Hmm.. Enak juga sih..
Well, maybe banyak yang tidak tahu, apalagi warga-warga perkotaan zaman sekarang :)
So, just share aja ^^