QNB Tower Lot 18 Parc. 19, tidak terasa sudah dua bulan kepindahan ke kantor yang baru, sejak Juli 2012, resmi bergabung bersama Qatar National Bank Kesawan (QNBK). Bank apaaah itu???! Pasti kalimat itu yang terlintas di pikiran Anda, kecuali untuk masyarakat Medan yang sudah terbiasa mendengar Bank Kesawan di Jalan Kesawan.
Singkat cerita, perpindahan kerjaan ini bermula dari desakan orang tua untuk bergabung di industri banking. Yah, kembali lagi untuk memenuhi kemauan orang tua, walaupun keinginan sebenarnya sudah ingin menjadi enterpreneur di kampung halaman, tapi apa daya, orang tua belum mengijinkan. Sampai sekarang belum dapat menentukan pilihan hidup yang benar-benar keputusan sendiri.
Selama dua bulan ini, menikmati proses transisi dari perusahaan lama ke perusahaan baru, working environment yang berbeda, eksekusi pekerjaan yang terasa lebih lambat dibandingkan perusahaan sebelumnya, dan working on target yang biasa dilakukan yang susah diterapkan kepada para division head yang kerjanya terasa lambat. Yah di usia yang 23 tahun ini, memang sulit untuk memaksa atau bekerja sama dengan para pentolan yang telah matang umurnya yang terbiasa dengan cara kerja mereka. Tapi perlahan, cara kerja harus berubah untuk kepentingan perusahaan dan challenge dari Qatar National Bank yang lebih besar.
Beberapa kali, data-data yang diperlukan untuk kepentingan pekerjaan harus di follow-up untuk di kerjakan oleh atasan ataupun division head lain, tunggu hingga jam 8 malam agar pekerjaan beres. Wasting time?! That's my job role, cara kerja yang dipertahankan demi kebaikan manajemen juga. Setidaknya saya diberikan kebebasan untuk menerapkan cara kerja ke QNBK, walaupun kepada yang jabatannya lebih tinggi.
Beberapa senior merasa aneh karena selalu mengiyakan apa kata atasan saya langsung, yang notabene IT division head dengan jabatan VP. Dengan jabatan yang lumayan tinggi dan orang nomor satu IT, ini caranya bermain cantik. Dengerin, pelajarin dan laksanakan apa yang disuruh dengan hasil yang maksimal. Jalan masih panjang, hal yang baru tidak boleh ditolak, semua diterima dengan batas maksimal yang bisa diraih.
Sekarang maybe saya menjadi orang tersibuk no. 5 di divisi IT, setelah IT Head dan 3 sub divisi head yang lain. Video conference yang seminggu minimal 2x, ngawasin training, berinteraksi dengan vendor, ngurusin server, arrange video conference dan meeting-meeting lainnya. Dengan English yang pas-pasan saya menjadi pentolan untuk korespodensi dengan pihak Doha, practice English secara langsung via video conference, dan untuknya mereka mengerti dengan pronounce yang seadanya. Karena perbedaaan waktu 4 jam antara Jakarta dan Doha, tentu saja sedikit memberi hambatan. Meeting pukul 8 pagi waktu Doha, artinya jam makan siang Jakarta, alhasil sering men-delay makan siang setelah meeting yang berkepanjangan dan beberapa issues yang harus di follow up. Yah makan jam 2 atau 3 deh kalo hari senin.
Ngomong-ngomong soal makanan, selama dua bulan ini, selalu dapat lunch box, Depot Tomang, bayangin aja 2 bulan tanpa henti makan begituan. Ngeluh? Yah sedikit sih, menu sama diputar-putar tiap minggu, sampai hafal hari apa menu-nya apa. Tapi keluhan dipendam saja, bagaimana tidak, salah satu vendor yang mengerjakan project, yang notabene orang India dan vegetarian, tiap hari hanya makan nasi putih + bumbu curry dan nasi putih + yoghurt. Tiap hari makan begitu dan dia telah menjalani project hampir setahun! Stop ngeluh! Kalau bosan makan, yah makan siang keluar aja =)
By the way, gossip-nya akan dikirim ke Doha minggu depan, visa-nya lagi di follow up, karena kunjungan pertama yang tidak jadi karena kesalahan birhtdate pada issued visa, kita lihat apakah kali ini akan berjalan lancar atau tidak. Mari ke Doha =))
No comments:
Post a Comment