Media oh media.,,
Dulu Dee menyangjung kalian,.. Dulu Dee ingin menjadi bagian dari kalian.. Dulu Dee ingin menjadi jurnalis yang berintegritas.. Melihat kenyataan sekarang.. Ya sudahlah tidak menjadi bagian dari jurnalisme Indonesia,. Tak ada lagi ideologi, tak ada lagi integritas, semuanya hanyalah soal uang sekarang.
TKI di Arab dikabarkan hidup di kolong jembatan, tak bisa pulang ke Tanag Air. Sejak di liput oleh media, semuanya berbondong-bondong untuk melakukan gerakan untuk membantu para TKI yang di Arab tersebut. Gerakan 1000 untuk TKI. Tapi apakah gerakan ini efektif? Big no.. tidak sama sekali.. Kenapa? Kenapa gerakan ini hanya membantu gara-gara diliput oleh media??! Kenapa?
Coba liat betapa banyaknya orang yang tinggal di kolong jembatan di Jakarta.. Betapa kasihannya hidup mereka.. Oke kalian semua bilang ini bentuk kepedulian kepada TKI? Tapi kenapa tak ada kepedulian sama orang lain di kolong jembatan di dekat kita? Yang bisa kita lihat setiap hari? kenapa yang di Arab yang kalian prioritaskan? Yah pepatah "Semut disebrang lautan tampak, gajak di pelupuk mata diliat pun dibiarin aja". Yah ini cocok sekali untuk kalian, untuk kalian dengan semangat entah dari mana ngajakin orang biar peduli dengan TKI di Arab, tapi ga pernah peduli dengan orang di sekitar Anda yang kalian liat. Mereka sama, walaupun di tempat berbeda ini juga sama.
Kenapa Dee anggap TKI di Arab jangan menjadi prioritas? 200an TKI, kira-kira satu orang akan menghabiskan sekitar 7-8jutaan. Yah sekecil-kecilnya perlu dana 1.5M yang terkumpul untuk membantu mereka. Coba pikirkan, dana tersebut untuk membantu yang di kolong jembatan Jakarta! bisa mengindahkan Jakarta dan membantu lebih banyak orang ketimbang cuma 200 TKI di Arab.
Jangan men-judge Dee tak punya rasa kepedulian terhadap TKI, ga taw apa namanya kasihan. Jangan coba mengajarin saya tentang kepedulian. Tanya diri Anda deh, sudah berapa kali anda mengunjungi orang di kolong jembatan? Sudah pernahkan anda pagi buta mengunjungi mereka, memberikan makan malam pada mereka? Atau sekedar bertegur sapa dengan mereka? Kalo belum, lakukan dulu. Kalo sudah silahkan hujat saya...
No comments:
Post a Comment